DENPASAR- Keributan di klub malam kembali terjadi di kawasan Seminyak, Kuta, Badung, Bali, Minggu dini hari (30/5) sekitar pukul 01.30 WITA.
Kali ini, diduga karena mabuk berat, seorang oknum perwira pertama polisi jebolan akademi polisi (Akpol) berpangkat Inspektur polisi satu (Iptu) menganiaya security klub malam.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, oknum polisi terduga pelaku penganiayaan terhadap security, ini berinisial AN.
Oknum lulusan Akpol yang disebut-sebut berdinas di Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar ini diduga menganiaya Security La Favela Bar Night Club Seminyak Bali bernama Made Mas Satriawan, 26.
Masih dari informasi, aksi dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum perwira pertama ini terjadi di halaman depan pintu keluar La Favela Bar Night Club Seminyak Bali.
“Pemicunya sebenarnya sepele, karena salah paham,”terang salah satu sumber di La Favela, Selasa (1/6)
Menurut sumber, sebelum aksi penganiayaan terjadi, AN yang saat itu mengenakan baju kaos abu-abu sempat terlihat berpesta miras di klub malam bersama beberapa temannya.
“Salah satu diantara temannya (teman AN) ini perwira juga. Dia dinas di Polresta Denpasar,”imbuh sumber.
Selanjutnya, saat hendak pulang, tiba-tiba AN ribut dengan teman korban Made Mas Satriawan, warga Perumahan Padang Galleria, 55, Padang Sambian Kelod.
Sumber yang mewanti-wanti agar namanya dirahasiakan ini mengatakan, awalnya
AN mendorong Made Mas Satriawan.
Usai didorong, korban sempat menanyakan ke AN. “Teman saya ini sempat bertanya apa kesalahnya sehingga di dorong. Tapi sepertinya dia (AN) justru marah besar,”jelas sumber.
Selanjutnya usai bersitegang, AN dikatakan sempat mendorong korban.
Melihat korban didorong, sejumlah security yang ketika itu sedang jaga malam sempat mendekat dengan tujuan melerai.
Namun saat hendak melerai, teman-teman AN kurang lebih 6 orang itu malah marah-marah. Tak berselang lama, situasi pun meredam karena AN dan rekan-rekannya terus melangkah keluar.
“Sampainya di halaman depan, situasi kembali memanas lagi. Secara tiba-tiba AN menyerang Satriawan tapi dapat ditahan,” imbuh sumber.
Walaupun demikian, aksi itu tidak direspon oleh security. Mereka memilih diam dan berusaha melerai sebab diduga oknum perwira yang bertugas di Satuan Reserse (Sat Res) Narkoba itu sudah mabuk karena mengkonsumsi minuman keras di lokasi kejadian.
“Dia juga sempat mengeluarkan senjata. Tak hanya itu, sebelum pulang AN kembali menganiaya security. Teman kami dipukuli di bagian wajah. Bahkan sempat ia terjatuh karena kerasnya pukulan itu,” ungkap sumber terpercaya ini.
Korban yang merupakan masyarakat biasa, berasal dari Padangsambian Denpasar Barat (Denbar) itu kemudian melaporkan kejadian penganiayaan terhadap dirinya itu ke pihak Kepolisian. Mapolsek Kuta pada Minggu (31/5).
Kapolsek Kuta, Kompol Nyoman Gatra yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.
Namun, mantan Kapolsek KP3 Laut Pelabuhan Benoa ini mengatakan, kasusnya langsung ditangani oleh Sat Reskrim Polresta Denpasar.
“Biar tidak salah, konfirmasi ke Polresta saja,” pungkasnya.
Sementara Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Sukadi yang juga dikonfirmasi mengaku belum ada mendapat laporan atau informasi tentang adanya laporan tersebut.
“Belum ada data yang masuk. Saya cek dulu,” jawab Iptu Sukadi singkat, Selasa (1/6).