24.8 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Siswa SMKN 1 Klungkung Tewas Kecelakaan Usai Konvoi Kelulusan

SEMARAPURA-Seorang siswa SMK Negeri 1 Klungkung, Sang Putu Julianta, 18, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan usai konvoi rayakan kelulusan.

Siswa asal Lingkungan Kemoning Klod, Semarapura Klod, Klungkung, ini tewas setelah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Gunaksa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kamis (3/6) sekitar pukul 14.45 WITA.

Kanit Lantas Polres Klungkung, Ipda Ida Bagus Ketut Wardana saat dikonfirmasi menuturkan, siswa dengan pakaian yang penuh coretan itu diketahui tidak dalam iring-iringan konvoi kelulusan.

Adapun peristiwa itu berawal ketika truk DK 9373 BG yang dikemudikan Komang Wihadi, 43 asal Buleleng melaju dari arah Kota Semarapura menuju ke arah Desa Kusamba. Begitu juga Julianta dengan sepeda motor Yamaha Jupiter DK 4743 NB bergerak dari arah yang sama berada di belakang truk tersebut.

“Mendekati TKP, truk sudah menyalakan lampu sein berbelok ke kanan. Saat truk bergerak di lajur selatan jalan, ditabrak dari arah samping oleh Julianta,” bebernya.

Baca Juga:  Jaga Kesehatan Tahanan, Ini yang Dilakukan Polres Klungkung

Akibat menabrak truk, Julianta beserta sepeda motornya terpental.

Selanjutnya, akibat kerasnya benturan, membuat helm yang digunakan Julianta sampai terlepas.

Adapun Julianta dinyatakan meninggal dunia di TKP dan jenazahnya kemudian dibawa ke RSUD Klungkung. “Korban mengalami luka lecet pada punggung tangan kiri, kedua telinga mengeluarkan darah, hidung keluar darah, dan meninggal dunia di TKP,” katanya.

Menurutnya dugaan sementara, kecelakaan tersebut diakibatkan kurang hati-hatinya pengemudi truk saat berbelok ke kanan tidak memperhatikan kendaraan yang datang dari arah belakang. Sehingga penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Kerugian material diperkirakan Rp 1 juta,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Klungkung, I Wayan Siarsana saat dikonfirmasi membenarkan dengan meninggalnya salah seorang siswanya.

Dituturkannya, Julianta merupakan siswa kelas XII jurusan Teknis Bisnis Sepeda Motor.

“Saya mendapat informasi kecelakaan siswa saya itu dari keponakan saya. Katanya ramai di media sosial,” ungkapnya.

Baca Juga:  Nekat...Pasangan Selingkuh Dalangi Aksi Curanmor di Sejumlah TKP

Mendapat informasi peserta didiknya melakukan konvoi serta coret-coret pakaian sekolah sebelum terlibat kecelakaan, pihaknya mengaku sudah melakukan upaya-upaya antisipasi agar siswanya tidak melakukan aksi tersebut saat hari kelulusan kemarin.

Mulai dari mengumumkan kelulusan melalui email pribadi siswa, memberikan arahan melalui group WhatsApp kelas agar tidak konvoi dan bergerombol merayakan kelulusan dan mengumumkan akan diberikannya sanksi bagi siswa yang nekat melanggar.

“Pengumuman kelulusannya hari ini sekitar pukul 11.00 melalui email pribadi siswa. Hanya siswa yang dapat juara kami undang ke sekolah. Sementara korban kami tindak undang karena tidak mendapat juara,” bebernya.

Sehingga pihaknya cukup terkejut ketika mendapat informasi salah seorang siswanya terlibat kecelakaan dan meninggal dunia dengan pakaian sekolah yang sudah dicoret-coret.

“Saya tidak tahu kalau siswa saya menggelar konvoi. Saya bersama guru yang lain hari ini akan melihat siswa saya tersebut,” tukasnya. 



SEMARAPURA-Seorang siswa SMK Negeri 1 Klungkung, Sang Putu Julianta, 18, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan usai konvoi rayakan kelulusan.

Siswa asal Lingkungan Kemoning Klod, Semarapura Klod, Klungkung, ini tewas setelah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Gunaksa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kamis (3/6) sekitar pukul 14.45 WITA.

Kanit Lantas Polres Klungkung, Ipda Ida Bagus Ketut Wardana saat dikonfirmasi menuturkan, siswa dengan pakaian yang penuh coretan itu diketahui tidak dalam iring-iringan konvoi kelulusan.

Adapun peristiwa itu berawal ketika truk DK 9373 BG yang dikemudikan Komang Wihadi, 43 asal Buleleng melaju dari arah Kota Semarapura menuju ke arah Desa Kusamba. Begitu juga Julianta dengan sepeda motor Yamaha Jupiter DK 4743 NB bergerak dari arah yang sama berada di belakang truk tersebut.

“Mendekati TKP, truk sudah menyalakan lampu sein berbelok ke kanan. Saat truk bergerak di lajur selatan jalan, ditabrak dari arah samping oleh Julianta,” bebernya.

Baca Juga:  Roda Terlilit Kabel, Cewek Muda Pengendara Motor Alami Luka Parah

Akibat menabrak truk, Julianta beserta sepeda motornya terpental.

Selanjutnya, akibat kerasnya benturan, membuat helm yang digunakan Julianta sampai terlepas.

Adapun Julianta dinyatakan meninggal dunia di TKP dan jenazahnya kemudian dibawa ke RSUD Klungkung. “Korban mengalami luka lecet pada punggung tangan kiri, kedua telinga mengeluarkan darah, hidung keluar darah, dan meninggal dunia di TKP,” katanya.

Menurutnya dugaan sementara, kecelakaan tersebut diakibatkan kurang hati-hatinya pengemudi truk saat berbelok ke kanan tidak memperhatikan kendaraan yang datang dari arah belakang. Sehingga penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Kerugian material diperkirakan Rp 1 juta,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Klungkung, I Wayan Siarsana saat dikonfirmasi membenarkan dengan meninggalnya salah seorang siswanya.

Dituturkannya, Julianta merupakan siswa kelas XII jurusan Teknis Bisnis Sepeda Motor.

“Saya mendapat informasi kecelakaan siswa saya itu dari keponakan saya. Katanya ramai di media sosial,” ungkapnya.

Baca Juga:  Gelar Tajen dekat Sekolah dan Pura, Warga Desa Bakas Mesadu ke Polres

Mendapat informasi peserta didiknya melakukan konvoi serta coret-coret pakaian sekolah sebelum terlibat kecelakaan, pihaknya mengaku sudah melakukan upaya-upaya antisipasi agar siswanya tidak melakukan aksi tersebut saat hari kelulusan kemarin.

Mulai dari mengumumkan kelulusan melalui email pribadi siswa, memberikan arahan melalui group WhatsApp kelas agar tidak konvoi dan bergerombol merayakan kelulusan dan mengumumkan akan diberikannya sanksi bagi siswa yang nekat melanggar.

“Pengumuman kelulusannya hari ini sekitar pukul 11.00 melalui email pribadi siswa. Hanya siswa yang dapat juara kami undang ke sekolah. Sementara korban kami tindak undang karena tidak mendapat juara,” bebernya.

Sehingga pihaknya cukup terkejut ketika mendapat informasi salah seorang siswanya terlibat kecelakaan dan meninggal dunia dengan pakaian sekolah yang sudah dicoret-coret.

“Saya tidak tahu kalau siswa saya menggelar konvoi. Saya bersama guru yang lain hari ini akan melihat siswa saya tersebut,” tukasnya. 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru