WARGA di Jalan Tukad Badung XVI, Denpasar Selatan, Kamis sore (4/3) sekitar pukul 14.30 WITA dihebohkan dengan temuan mayat di kebun kangkung.
Mayat pria yang belakangan diketahui bernama Bejo itu ditemukan warga dalam kondisi menghitam, bengkak dan sudah mengeluarkan bau menyengat.
Ada yang menyebut, empat hari sebelum ditemukan jadi mayat, korban sempat pesta arak (minuman beralkohol khas Bali). Benarkah?
ANDRE SULLA, Denpasar
USAI mengevakuasi jasad korban Bejo ke kamar jenazah dengan menggunakan mobil ambulance BPBD Kota Denpasar, petugas kepolisian dari Polsek Densel dan tim identifikasi dari Polresta Denpasar langsung turun melakukan olah TKP.
Seperti dibenarkan Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi.
Menurutnya, dari keterangan sejumlah saksi di TKP, ia membenarkan bahwa mayat pria itu merupakan jasad Bejo.
Dugaan kuat polisi, itu sebagaimana diamini salah seorang saksi bernama Budianto, 23.
Kepada petugas kepolisian, Saksi Budianto mengaku bahwa korban merupakan temannya yang tinggal satu kos.
Sebelum ditemukan tewas, saksi dan korban mengaku tinggal sementara di Jalan Tukad Badung XIV, No. 3B kamar kos No. 6 Denpasar Selatan.
Yang mengejutkan, dari kesaksian Budianto, sebelum korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa dan membusuk, pada tanggal 28 Februari 2021 sekitar Pukul 23.00 WITA lalu, dirinya (Saksi Budianto) bersama saksi Hafid dan korban sempat minum arak di kamar kos.
Saat itu, Saksi Budianto dan Hafid minum arak di kos terlebih dahulu. Selang beberapa saat kemudian, datang korban membawa sebotol arak.
Kemudian saksi bersama korban pesta minum arak bersama di kamar kos mereka sebanyak 2 (dua) botol ukuran air mineral tanggung dan sebotol ukuran besar.
“Sesuai keterangan saksi, saat minum itu, antara korban dan saksi sempat terjadi ketersinggungan.Menurut Saksi Budianto, korban Bejo ini sempat menjelek-jelekkan Budianto,”ujar Kasubag humas.
Bahkan karena dijelek-jelekkan korban, Saksi Budianto sempat mengaku marah kepada korban dan sempat terjadi perkelahian.
Selanjutnya, saat perkelahian itu, Bejo kemudian lari keluar kos menuju arah selatan.
“Saat ini, keterangan Hafid dan Budianto masih kami dalami. Apakah ada unsur pembunuhan apa tidak. Penyebab kematian masih lidik. Yang mengetahui pertama kali jasad tersebut adalah saksi Nur Yasim yang akan mengontrol kolam ikan,” tukas Iptu Ketut Sukadi.