DENPASAR – Oknum polisi atau siapapun itu yang mengaku bertugas di Ditreskrimum Polda Bali yang diduga menganiaya pelajar hingga patah tulang kaki, tak bisa tidur nyenyak.
Sebab, laporan terkait penganiayaan terhadap bocah SMP kelas III berinisial MR, 14, sudah sampai tahap pemeriksaan CCTV oleh Penyidik Propam Polda Bali pada Minggu (3/9).
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, selain memeriksa keterangan saksi dan mengecek lokasi kejadian (TKP) penganiayaan terhadap MR, pihak Bid Propam telah memgambil file rekaman CCTV.
“Ya Sabtu (2/10) siang, salah satu teman telah datangi The Hub membawa surat tugas, mengambil file, ” kata sumber petugas polisi.
Nantinya, lanjut sumber ini, file yang telah di copy akan ditelusuri lagi untuk mengecek siapa oknum yang menganiaya MR.
Termasuk akan mengecek 3 orang diduga oknum yang mengaku anggota Ditreskrimum Polda Bali. “Berbagai tahab sudah kita lakukan, di antaranya riksa saksi, cek TKP, dan akan melihat file CCTV itu,” beber sumber.
Disinggung terkait ada tiga orang diduga mengaku dari Ditreskrim Polda Bali muncul datangi TKP dan mememinta file CCTV tanpa kantongi surat tugas di tengah Tim Bid Propam sedang menyelidiki kasus ini, Kabid Humas Polda Bali Kombespol Syamsi tak mau berkomentar.
Juru bicara Polda Polda Bali ini mengaku terkait lappran tersebut, pihaknya dari Bid Propam Polda Bali sudah menindak lanjuti. “Ya anggota masih melakukan penyelidikan. Terkait pertanyaan tadi, saya ngecek dulu,” tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum AKBP (Purn) Joni Lay membenarkan terkait pihak propam datangi Restauran The Hub. Demi kepentingan penyelidikan, tentunya CCTV itu sangat penting.
“Info yang saya dapat itu benar, kini rekan-rekan di Bid Propam telah menyelidiki CCTV terkait aksi brutal oknum yang mengaku Polisi Polda Bali,” ucapnya.
Ditambahkan bahwa tidak menuntup kemungkinan, dalam waktu dekat pihak keluarga akan menempuh laporan tindak pidana lagi. “Kemarin itu, laporan dipropam terkait kode etik. Tidak menutup kemungkinan, kita lapor lagi terkait pidana di Ditreskrimum Polda Bali,” tandasnya