AMLAPURA– Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank BPD Bali kantor cabang pembantu Bebandem dibobol kawanan perampok pada Jumat dini hari (4/11) lalu. Terduga pelaku berhasil menguras uang ratusan juta yang berada di dalam mesin ATM.
Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Gede Wirya dikonfirmasi Sabtu (5/11) mengatakan, aksi pembobolan tersebut dilakukan sekitar pukul 01.00 Jumat dini hari. Aksi pembobolan ATM yang terletak di Banjar Desa Tengah, Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem itu pertama kali diketahui saat salah seorang nasabah Bank BPD yang hendak melakukan penarikan uang sekitar pukul 07.00 Jumat pagi. Saat akan melakukan penarikan, namun ATM tersebut mengalami gangguan. “Karena tidak bisa melakukan penarikan, nasabah itu melapor ke pegawai bank yang baru datang,” ujarnya dikonfirmasi Sabtu (5/11).
Selanjutnya pegawai Bank BPD tersebut melakukan pengecekan di ruang mesin ATM. Saat dicek, mesin ATM dalam kondisi mati. Atas kondisi itu, pegawai tersebut memasang pemberitahuan, bahwa mesin tersebut sedang mengalami gangguan. “Pegawai bank memanggil teknisi untuk melakukan perbaikan,” kata Wirya.
Wirya menuturkan, usai teknisi melakukan perbaikan, akhirnya ATM tersebut berfungsi normal. Selanjutnya teknisi tersebut pun meninggalkan kantor cabang pembantu Bank BPD Bali. Sekitar pukul 10.00, salah seorang nasabah lainnya ingin melakukan penarikan namun ATM tersebut tak bisa digunakan. “Dari sana pegawain bank lagi menelpon teknisi. Tapi teknisi itu menuntun lewat telepon kepada pegawai,” kata Wirya.
Saat dituntun melalui sambungan telepon oleh teknis ATM, pegawai bank BPB Bali itu diminta melihat di layar ATM untuk mengecek sisa uang yang ada di ATM. Namun dalam layar tertulis kosong. Selanjutnya pihak bank berencana melakukan pengisian uang dengan mengambil tiga cassete yang tersimpan dalam mesin ATM. “Sebelum dilakukan pengisian, pihak bank mencocokkan saldo di komputer. Isinya di komputer masih Rp 146 juta,” imbuhnya.
Betapa terkejutnya pihak Bank, saat membuka tiga cassette tempat penyimpanan uang di mesin ATM itu. Dari tiga cassette, dua di antaranya yang berukuran besar dalam kondisi kosong alias tidak ada uang. Sedangkan uang yang tersisa di cassette ukuran kecil hanya berisi Rp 8.700,000. “Itu pun uang lusuh yang tidak bisa keluar dari mesin ATM,” terang perwira dengan pangkat tiga balok di pundak itu.
Pihak bank pun curiga mendapati kejadian tersebut. Selanjutnya melakukan pengecekan pada rekaman CCTV yang ada di beberapa titik. Namun betapa terkejutnya, dalam rekaman CCTV aksi pembobolan tak terdeteksi. “Jadi rekamannya ngeblur. Hanya warna putih. Kemungkinan pelaku lebih dulu menyemprotkan cairan khusus ke CCTV agar tak diketahui,” jelasnya.
Selanjutnya, pihak bank pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Bebandem. Atas peristiwa itu, pelaku berhasil menguras uang senilai Rp 138 juta yang membuat Bank BPD Bali Cabang Pembantu Bebandem merugi. “Kami sudah lakukan olah TKP. Hingga saat ini pelaku masih dalam penyelidikan,” tandasnya. (zul)