DUGAAN pelecehan yang dilakukan pria paro baya berinisial Ketut W, 49, terhadap anak gadis tetangganya yang masih berusia 16 tahun benar-benar bikin elus dada.
Pria paro baya ini nekat menggerayangi area sensitive korban hingga korban mengalami trauma berat.
Mirisnya lagi, aksi bejat ini dilakukan di kebun durian milik ayah korban.
EKA PRASETYA, Buleleng
SATU persatu fakta di balik dugaan aksi bejat yang dilakukan Ketut W, 49, terungkap.
Setelah kronologi dugaan pelecehan diungkap ayah korban berinisial NS. Kini modus terlapor hingga menggerayangi korban juga dibeber NS usai melaporkan Ketut W ke Unit PPA Polres Buleleng. Apa itu?
Saat ditemui di Mapolres Buleleng, NS mengatakan, dari pengakuan putri bungsunya (korban), aksi tak senonoh yang dilakukan terlapor di kebun durian miliknya, itu berawal saat pelaku melihat telapak tangan putrinya basah.
Nah, karena mengetahui tangan putrinya basah, muncul modus jahat terlapor.
“Alasannya karena tangan anak saya basah. Dikasih tahu anak saya katanya paru-paru basah,”ungkap NS.
Selanjutnya, usai mengatakan jika korban sakit paru-paru basah, terlapor pun kemudian menawarkan ke korban untuk dipijat.
“ Dibilang saat itu anak saya (korban) mau dipijat,” tambahnya.
Namun ternyata, niat yang awalnya dikira baik itu justru hanyalah modus terlapor. Ketut W bukannya memijat korban, namun ia malah menggerayangi area sensitive korban hingga korban menangis dan trauma berat.
“Setelah dia pulang, saya masuk ke rumah. Ganti baju. Pas saya lihat anak saya kok menangis. Saya tanya, lalu dia ceritakan hal itu. Anak saya tertekan sekali dengan kejadian itu,” ungkap NS.
Kemudian usai mendapat cerita korban, NS yang tak terima kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.