AKHIR nahas dialami I Komang Astawa, 36.
Pria asal Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana, ini meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan saat memancing di Perairan Desa Sumber Kelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Selasa (11/1).
Lalu bagaimana hingga korban tewas tersambar petir dan kondisi terakhir saat ditemukan?
M.BASIR, Negara
HIDUP dan mati seseorang tak pernah ada yang tahu. Termasuk yang dialami Komang Astawa.
Berangkat memancing bersama temannya dalam kondisi sehat, Astawa harus pulang tinggal nama.
Pria asal Negara itu, tewas akibat tersambar petir saat mancing di Perairan Desa Sumber Kelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Selasa (11/1).
Menurut informasi, korban memancing bersama tiga temannya yang juga berasal dari Banjar Pengajaran Kaler Desa Berangbang, Kecamatan Negara. Saat empat pemancing tersebut berangkat mancing cuaca belum turun hujan. Tiba-tiba sekitar pukul 13.00 WITA turun hujan deras disertai petir.
Rekan korban mengetahui temannya yang tersambar petir langsung meminta pertolongan kepada nelayan setempat.
Selanjutnya, atas informasi saksi langsung teruskan kepada petugas di Pos Polair Teluk Terima.
Saat dievakuasi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Mirisnya lagi, kondisi jasad korban melepuh akibat tersambar petir.
“Baju dan celana korban robek,”ungkap Perbekel Desa Berambang I Gusti Putu Supradnya.
Tak hanya itu, saat dievakuasi, handphone korban yang disimpan di saku celana juga terbakar karena tersambar petir.
Selanjutnya, usai dievakuasi, jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka.