27.6 C
Denpasar
Sunday, March 26, 2023

Kronologi 21 Napi Wanita Lapas Denpasar Mabuk Disinfektan hingga Tewas

DENPASAR – Kalapas Perempuan Kelas IIA Denpasar, Lili membeberkan kronologi 21 napi perempuan yang mabuk disinfektan hingga mengakibatkan satu orang tewas.

 

Dia menjelaskan, hal ini terungkap pada Kamis (10/6/2021). Saat itu ada beberapa orang warga binaan mendatangi pihak medis lapas dan mengeluhkan sakit perut. Setelah beberapa kali dipaksa, akhirnya mereka jujur telah meminum cairan disinfektan. 

 

Lalu, delapan orang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Kamis (10/6/2021) sore untuk mendapatkan perawatan medis.

 

“Kondisinya ada dua yang kondisinya kritis dan tadi pagi meninggal itu ada satu orang,” kata Lili saat diwawancarai oleh awak media di Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Jumat (11/6/2021) sore. 

Baca Juga:  Sipir Cewek Penyelundup Sabu Direkrut 2017, Suami Polisi di Bangli

 

Lanjut dia, setelah mengetahui rekannya ada yang tewas, beberapa warga binaan yang lain pun akhirnya memberanikan diri melapor bahwa mereka juga ikut minum dan setelahnya mengalami gejala sesak napas.

 

Mereka mengaku telah mulai menenggak cairan disinfektan yang dicampur minuman sari buah Nutrisari sejak hari Selasa (8/6/2021). Namun gejalanya baru mulai dirasakan sejak Kamis (10/6/2021).

 

“Jadi, total semuanya ada 21 warga binaan kami dan 1 orang yang meninggal,” tambah Lili.

 

Dijelaskannya, bahwa disinfektan yang diminum oleh 21 orang itu merupakan cairan yang diambil dari gudang secara diam-diam. Disinfektan itu sisa dari pemakaian sebelumnya untuk menyemprotkan blok yang dihuni para warga binaan.

Baca Juga:  Asyik Nonton Konser, Buruh Pembobol Rumah Diciduk

 

“Mereka ambil diam-diam dari gudang. Sedangkan minum sari buah itu mereka dapatkan dari koperasi kami di sini,” imbuhnya.

  

Sementara itu, Lili menduga jika ada satu oknum dari 21 orang warga binaan yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar sebagai aktor utama yang mengoplos disinfektan tersebut lalu dibagikan kepada rekan-rekannya yang lain. Hanya saja saat ini oknum tersebut masih dirawat sehingga belum bisa dimintai keterangan.



DENPASAR – Kalapas Perempuan Kelas IIA Denpasar, Lili membeberkan kronologi 21 napi perempuan yang mabuk disinfektan hingga mengakibatkan satu orang tewas.

 

Dia menjelaskan, hal ini terungkap pada Kamis (10/6/2021). Saat itu ada beberapa orang warga binaan mendatangi pihak medis lapas dan mengeluhkan sakit perut. Setelah beberapa kali dipaksa, akhirnya mereka jujur telah meminum cairan disinfektan. 

 

Lalu, delapan orang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Kamis (10/6/2021) sore untuk mendapatkan perawatan medis.

 

“Kondisinya ada dua yang kondisinya kritis dan tadi pagi meninggal itu ada satu orang,” kata Lili saat diwawancarai oleh awak media di Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Jumat (11/6/2021) sore. 

Baca Juga:  Pembunuh Teller Bank Mulai Disidang, JPU Ungkap Fakta Mengejutkan

 

Lanjut dia, setelah mengetahui rekannya ada yang tewas, beberapa warga binaan yang lain pun akhirnya memberanikan diri melapor bahwa mereka juga ikut minum dan setelahnya mengalami gejala sesak napas.

 

Mereka mengaku telah mulai menenggak cairan disinfektan yang dicampur minuman sari buah Nutrisari sejak hari Selasa (8/6/2021). Namun gejalanya baru mulai dirasakan sejak Kamis (10/6/2021).

 

“Jadi, total semuanya ada 21 warga binaan kami dan 1 orang yang meninggal,” tambah Lili.

 

Dijelaskannya, bahwa disinfektan yang diminum oleh 21 orang itu merupakan cairan yang diambil dari gudang secara diam-diam. Disinfektan itu sisa dari pemakaian sebelumnya untuk menyemprotkan blok yang dihuni para warga binaan.

Baca Juga:  Membaik, 14 Napi Korban Disinfektan Oplosan Dipulangkan dari RS

 

“Mereka ambil diam-diam dari gudang. Sedangkan minum sari buah itu mereka dapatkan dari koperasi kami di sini,” imbuhnya.

  

Sementara itu, Lili menduga jika ada satu oknum dari 21 orang warga binaan yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar sebagai aktor utama yang mengoplos disinfektan tersebut lalu dibagikan kepada rekan-rekannya yang lain. Hanya saja saat ini oknum tersebut masih dirawat sehingga belum bisa dimintai keterangan.


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru