KEROBOKAN-Sebanyak 21 warga binaan penghuni Lapas Perempuan II A Denpasar terkapar usai menggelar ‘pesta’.
Dari total itu, satu narapidana berinisial RT asal Jakarta yang diduga sebagai peracik minuman tewas, pada Jumat pagi (11/6), dan dua napi lainnya harus menjalani cuci darah di ruang hemodialisa RSUP Sanglah Denpasar.
Puluhan narapidana perempuan kasus narkotika itu harus menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah Denpasar setelah menenggak cairan disinfektan yang dicampur dengan minuman serbuk Nutrisari.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Lili saat dikonfirmasi menyatakan, pesta disinfektan oplosan yang dilakukan WBP perempuan di tiga blok, diduga terjadi dari sejak Selasa (8/6) hingga Rabu (9/6).
Kasus disinfektan oplosan maut itu terungkap setelah salah satu warga binaan datang ke klinik dengan mengeluh sakit maag. Namun karena muntah, akhirnya pihak lapas curiga dan kemudian mengetahui jika warga binaan yang bersangkutan mengalami keracunan akibat mengkkonsumsi cairan disinfektan yang dicampur dengan minuman serbuk Nutrisari.
Lebih lanjut, kata Lili, para napi perempuan ini mendapatkan cairan disinfektan yang dipakai untuk penyemprotan protocol kesehatan dengan cara mencuri di gudang penyimpanan. Sedangkan serbuk minuman nutrisari diperoleh dari membeli di koperasi.
“Mereka melakukan itu karena mengaku biasa minum-minumanan beralkohol sebelum masuk di sini (Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar),”jelasnya.
Sementara itu, terkait kasus ini, Kapolsek Kuta Utraa, AKP Putu Diah saat ditemui di Lapas Perempuan Denpasar, mengatakan jika saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan.
“Kamis masih selidiki. Belum bisa dimintai keterangan karena mereka masih dirawat (di RSUP Sanglah Denpasar). Sekarang kami baru mengamankan tiga buah botol minuman yang diduga dipakai mengisi cairan. Nanti diuji laboratorium dulu untuk mengetahui hasilnya,” tukas AKP Putu Diah kepada awak media.