MENINGGALNYA I Wayan Nirta yang ditemukan personel Polsek Manggis di tengah jalan, tepatnya di depan Balai Budaya, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali tak hanya membuat heboh warga.
Atas meninggalnya pria yang berprofesi sebagai guru di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Terlebih keluarga tak menyangka, jika korban akan meninggal dalam kondisi tragis dan ditemukan tergeletak di tengah jalan.
ZULFIKA RAHMAN, Padangbai
USAI ditemukan di tengah jalan dalam kondisi tubuh lemas oleh salah seorang personel Polsek Manggis, I Wayan Nirta, 59, warga Banjar Tojan Tegal, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, langsung dibopong ke warung yang ada di pinggir jalan.
Selanjutnya, setelah dibawa ke warung, korban yang ketika itu dalam kondisi tak sadarkan diri ini langsung dievakuasi menuju Puskesmas I Manggis.
Sayang, saat hendak dilakukan pemeriksaan, tim medis menyatakan jika korban sudah menghembuskan nafas terakhir.
Dokter puskesmas menyatakan korban sudah meninggal saat hendak dilakukan penanganan.
Kapolsek Kawasan Laut Padangbai, Kompol I Made Suadnyana saat dikonfirmasi Sabtu (12/6) menyatakan, setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak kepolisian langsung menghubungi keluarga korban.
Selanjutnya, dari keterangan anak korban, sebelum meninggal dunia, korban diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru.
Bahkan, masih kata anak korban, imbuh Kompol Suadnyana, korban juga dikatakan sering menjalani pengobatan setiap bulan.
Lalu kenapa korban bisa ditemukan meninggal di tengah jalan di depan Balai Budaya
Desa Padangbai?
Menurut Kompol Suadnyana, dari penuturan petugas Karantina Pertanian yang kebetulan kantornya bersebelahan dengan lokasi kejadian,saksi menyampaikan bahwa korban semasa hidup memang sering menitip kendaraannya di kantornya (Karantina Pertanian)
“Jadi dari penuturan petugas di sana, korban ini memang sering menitipkan kendaraan di kantor Karantina Pertanian. Korban dikatakan sering menitip kendaraannya setiap hendak menyeberang ke Lombok. Kebetulan korban berprofesi sebagai guru di Lombok,”jelas Kompol Adnyana.
Sehingga terkait penyebab meninggalnya korban, dari hasil keterangan petugas medis dan diperkuat dengan keterangan pihak keluarga, korban diduga kuat meninggal karena penyakit yang dideritanya.
“Dugaan kuat korban meninggal karena penyakit (paru-paru) yang dideritanya kambuh,”tukas Kompol Suadnyana.