28.7 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Ayah Kandung, Mendiang Dikenal Rajin

KEMATIAN Kadek Sepi yang diduga dianiaya ayah kandung terus menuai sorotan dan simpati dari masyarakat luas.

 

Terlebih bagi mereka yang mengenal sosok mendiang Kadek Sepi semasa hidup. Atas kepergian korban (Kadek Sepi) yang begitu cepat dan diduga tak wajar karena diduga dianiaya ayah kandung hingga tewas, banyak yang mengaku kehilangan dan sangat terpukul.

 

Lalu bagaimana keseharian mendiang I Kadek Sepi semasa hidup?

 

 

ZULFIKA RAHMAN, Amlapura

 

 

BAGI krama atau warga Banjar Babakan, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, sosok mendiang I Kadek Sepi bukanlah nama asing di kehidupan mereka.

 

Semasa hidupnya, bocah 13 tahun yang duduk di bangku kelas VI SD ini dikenal bukan hanya karena rajin dan ramah. Namun bagi krama Banjar Babakan, mendiang juga dikenal supel dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja.

Baca Juga:  Ngantuk Bawa Tamu, Sopir Wisata Tewas, Dua Wisman Kritis Tabrak Mahoni

 

Kesan itu yang masih terus terngiang di benak warga meski I Kadek Sepi telah meninggal dunia.

 

Bahkan saat Jawa Pos Radar Bali menyambangi sekolah tempat mendiang menuntut ilmu semasa hidupnya, kesan yang sama juga disampaikan para guru atau pengajar di SD Negeri 4 Purwakerthi, Banjar Dinas Babakan, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang.

 

Salah satunya kesan tentang sosok mendiang Sepi disampaikan I Ketut Suarta salah seorang guru di SD Negeri 4 Purwakerthi. Saat ditemui di area sekolah, Selasa (12/10), ia mengaku sangat kaget dan kehilangan dengan kepergian Kadek Sepi muridnya.

 

Kata Suarta, semasa hidup, I Kadek Sepi dikenal rajin dan ramah di sekolah.

Baca Juga:  Gugatan Pra Peradilan Lars Christensen Pada Polres Buleleng Kandas, Ini Kata Hakim

 

Terlebih ketika ada kerja bakti. Dari sisi akdemik, Sepi termasuk orang yang biasa saja. Nilanya juga cukup bagus.

 

Selama proses belajar mengajar di masa normal itu, Suarta yang sempat menjadi wali kelasnya saat duduk di kelas V, mengatakan anak tersebut sangat baik.  

 

“Artinya nilai akademik tidak jelek, tidak juga menonjol. Biasa seperti anak pada umumnya. Tidak juga nakal anaknya. Baik sekali di sekolah. Bergaul dengan temannya juga biasa,” kenangnya.

 

 



KEMATIAN Kadek Sepi yang diduga dianiaya ayah kandung terus menuai sorotan dan simpati dari masyarakat luas.

 

Terlebih bagi mereka yang mengenal sosok mendiang Kadek Sepi semasa hidup. Atas kepergian korban (Kadek Sepi) yang begitu cepat dan diduga tak wajar karena diduga dianiaya ayah kandung hingga tewas, banyak yang mengaku kehilangan dan sangat terpukul.

 

Lalu bagaimana keseharian mendiang I Kadek Sepi semasa hidup?

 

 

ZULFIKA RAHMAN, Amlapura

 

 

BAGI krama atau warga Banjar Babakan, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, sosok mendiang I Kadek Sepi bukanlah nama asing di kehidupan mereka.

 

Semasa hidupnya, bocah 13 tahun yang duduk di bangku kelas VI SD ini dikenal bukan hanya karena rajin dan ramah. Namun bagi krama Banjar Babakan, mendiang juga dikenal supel dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja.

Baca Juga:  Roda Terlilit Kabel, Cewek Muda Pengendara Motor Alami Luka Parah

 

Kesan itu yang masih terus terngiang di benak warga meski I Kadek Sepi telah meninggal dunia.

 

Bahkan saat Jawa Pos Radar Bali menyambangi sekolah tempat mendiang menuntut ilmu semasa hidupnya, kesan yang sama juga disampaikan para guru atau pengajar di SD Negeri 4 Purwakerthi, Banjar Dinas Babakan, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang.

 

Salah satunya kesan tentang sosok mendiang Sepi disampaikan I Ketut Suarta salah seorang guru di SD Negeri 4 Purwakerthi. Saat ditemui di area sekolah, Selasa (12/10), ia mengaku sangat kaget dan kehilangan dengan kepergian Kadek Sepi muridnya.

 

Kata Suarta, semasa hidup, I Kadek Sepi dikenal rajin dan ramah di sekolah.

Baca Juga:  Jaringan Pengedar Narkoba Nongan Diringkus, Polisi Temukan…

 

Terlebih ketika ada kerja bakti. Dari sisi akdemik, Sepi termasuk orang yang biasa saja. Nilanya juga cukup bagus.

 

Selama proses belajar mengajar di masa normal itu, Suarta yang sempat menjadi wali kelasnya saat duduk di kelas V, mengatakan anak tersebut sangat baik.  

 

“Artinya nilai akademik tidak jelek, tidak juga menonjol. Biasa seperti anak pada umumnya. Tidak juga nakal anaknya. Baik sekali di sekolah. Bergaul dengan temannya juga biasa,” kenangnya.

 

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru