27.6 C
Denpasar
Tuesday, May 30, 2023

Belasan Nasabah Koperasi Griya Anyar Sari Boga Datangi DPRD Gianyar

GIANYAR- Gegara dana tabungan senilai miliaran rupiah tak bisa ditarik, belasan nasabah Koperasi Griya Anyar Sari Boga mendatangi Kantor DPRD Gianyar, pada Senin (14/6).

 

Belasan nasabah koperasi, ini mendatangi gedung wakil rakyat di DPRD untuk mesadu (mengadu) dengan mengendapnya dana tabungan yang mereka simpan di koperasi.

 

Diterima Anggota DPRD Gianyar, Made Wardana dan Plt Kepala Dinas Koperasi Gianyar, Dewa Alit Mudiarta.

 

Di hadapan anggota dewan dan plt kadis Koperasi, salah satu nasabah, Dewa Astawa membeberkan masalah mereka.

 

Menurutnya, munculnya gejolak nasabah koperasi ini berawal dari banyaknya nasabah yang datang ke Koperasi Griya Anyar Sari Boga sekitar pertengahan 2020 lalu.

 

“Mulai pertengahan 2020 atau awal Covid-19, banyak nasabah ke koperasi di timur lapangan untuk mencairkan tabungan dan deposito. Namun mulai ada gejala meragukan,” ujarnya.

 

Diakui Astawa, munculnya kecurigaan, itu setelah ada salah seorang nasabah yang berencana menarik simpanan.

 

“Saat itu nasabah memang bisa menarik simpanannya, cuma dananya kecil,”imbuhnya.

Baca Juga:  Sanjani, DPRD Gianyar Termuda, Fokus Serap Aspirasi Perempuan dan Anak

 

Hingga akhirnya, puncak masalah terjadi pada Juli 2020. Sejumlah nasabah koperasi yang hendak mencairkan dananya diakui Astawa tak bisa mengambil simpanan.

 

“Mulai Juli 2020 makin banyak nasabah datang. Bilangnya tidak ada uang. Nasabah tidak bisa ketemu pengurus,” keluhnya. 

 

Lanjut dia, total dana nasabah yang terkumpul dari hasil foto copy buku tabungan senilai Rp 12 miliar.

 

“Kami mendesak manager dan pengurus mengadakan RAT dan mengembalikan dana nasabah,” pintanya.

 

Selanjutnya, November 2020, koperasi sempat menggelar Rapat Akhir Tahun (RAT).

 

“Dalam rapat keputusannya, tabungan dan deposito tidak diberikan bunga. Nasabah setuju, yang penting pokoknya kembali,” ujarnya.

 

Nasabah juga membawa surat perjanjian pemilik Koperasi Dewa Agung Wijaya yang berjanji akan mengembalikan dana Rp 5, 6 miliar.

Namun dalam janji itu, tidak disebutkan kapan batas waktu pengembalian.

 

Sejumlah berkas dari nasabah kemudian diserahkan kepada DPRD Gianyar dan Dinas Koperasi Gianyar. 

Baca Juga:  BREAKING NEWS! Orok Berlumuran Darah Mengambang di Tukad Taman Pancing

 

Nasabah lainnya, Luh Sutiari, mengaku punya dana Rp 75 juta.

 

“Uang itu hasil tabungan saya jualan. Anak saya guru private, karena kondisi covid, anak perlu uang. Jadi nggak bisa menarik (dana tabungan),” ujarnya.

 

Ia berharap, dengan mendatangi kantor DPRD Gianyar, dana tabungan miliknya yang ia simpan di koperasi bisa ditarik kembali.

 

“Harapan biar bisa uang kembali. Uangnya kan untuk upacara, untuk sehari-hari,” ujarnya.

 

Bahkan, dengan belum bisa ditariknya dana simpanan milik nasabah, banyak para nasabah yang mengaku khawatir.

 

Mereka khawatir, koperasi Sari Boga yang dijadikan sebagai tempat menyimpan dana tabungan sudah tutup.

 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, Dewa Alit Mudiarta, mengaku akan memanggil pihak koperasi ini.

 

Sekaligus mempelajari berkas. “Besok kami koordinasikan dengan pengawas dan pengurus. Untuk menindaklanjuti permasalahan. Tugas kami membina kesehatan koperasi,” ujarnya.

 

Selanjutnya, setelah menyampaikan aspirasi di DPRD, para nasabah membubarkan diri dengan tertib.



GIANYAR- Gegara dana tabungan senilai miliaran rupiah tak bisa ditarik, belasan nasabah Koperasi Griya Anyar Sari Boga mendatangi Kantor DPRD Gianyar, pada Senin (14/6).

 

Belasan nasabah koperasi, ini mendatangi gedung wakil rakyat di DPRD untuk mesadu (mengadu) dengan mengendapnya dana tabungan yang mereka simpan di koperasi.

 

Diterima Anggota DPRD Gianyar, Made Wardana dan Plt Kepala Dinas Koperasi Gianyar, Dewa Alit Mudiarta.

 

Di hadapan anggota dewan dan plt kadis Koperasi, salah satu nasabah, Dewa Astawa membeberkan masalah mereka.

 

Menurutnya, munculnya gejolak nasabah koperasi ini berawal dari banyaknya nasabah yang datang ke Koperasi Griya Anyar Sari Boga sekitar pertengahan 2020 lalu.

 

“Mulai pertengahan 2020 atau awal Covid-19, banyak nasabah ke koperasi di timur lapangan untuk mencairkan tabungan dan deposito. Namun mulai ada gejala meragukan,” ujarnya.

 

Diakui Astawa, munculnya kecurigaan, itu setelah ada salah seorang nasabah yang berencana menarik simpanan.

 

“Saat itu nasabah memang bisa menarik simpanannya, cuma dananya kecil,”imbuhnya.

Baca Juga:  Sandoz Cuci Tangan, Alit: Tidak Hanya Jadi Korban, Saya Diinjak-injak

 

Hingga akhirnya, puncak masalah terjadi pada Juli 2020. Sejumlah nasabah koperasi yang hendak mencairkan dananya diakui Astawa tak bisa mengambil simpanan.

 

“Mulai Juli 2020 makin banyak nasabah datang. Bilangnya tidak ada uang. Nasabah tidak bisa ketemu pengurus,” keluhnya. 

 

Lanjut dia, total dana nasabah yang terkumpul dari hasil foto copy buku tabungan senilai Rp 12 miliar.

 

“Kami mendesak manager dan pengurus mengadakan RAT dan mengembalikan dana nasabah,” pintanya.

 

Selanjutnya, November 2020, koperasi sempat menggelar Rapat Akhir Tahun (RAT).

 

“Dalam rapat keputusannya, tabungan dan deposito tidak diberikan bunga. Nasabah setuju, yang penting pokoknya kembali,” ujarnya.

 

Nasabah juga membawa surat perjanjian pemilik Koperasi Dewa Agung Wijaya yang berjanji akan mengembalikan dana Rp 5, 6 miliar.

Namun dalam janji itu, tidak disebutkan kapan batas waktu pengembalian.

 

Sejumlah berkas dari nasabah kemudian diserahkan kepada DPRD Gianyar dan Dinas Koperasi Gianyar. 

Baca Juga:  Hina Nyepi, Peras 4 Korban, Pengakuan TSK Usai Diciduk Mengejutkan

 

Nasabah lainnya, Luh Sutiari, mengaku punya dana Rp 75 juta.

 

“Uang itu hasil tabungan saya jualan. Anak saya guru private, karena kondisi covid, anak perlu uang. Jadi nggak bisa menarik (dana tabungan),” ujarnya.

 

Ia berharap, dengan mendatangi kantor DPRD Gianyar, dana tabungan miliknya yang ia simpan di koperasi bisa ditarik kembali.

 

“Harapan biar bisa uang kembali. Uangnya kan untuk upacara, untuk sehari-hari,” ujarnya.

 

Bahkan, dengan belum bisa ditariknya dana simpanan milik nasabah, banyak para nasabah yang mengaku khawatir.

 

Mereka khawatir, koperasi Sari Boga yang dijadikan sebagai tempat menyimpan dana tabungan sudah tutup.

 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, Dewa Alit Mudiarta, mengaku akan memanggil pihak koperasi ini.

 

Sekaligus mempelajari berkas. “Besok kami koordinasikan dengan pengawas dan pengurus. Untuk menindaklanjuti permasalahan. Tugas kami membina kesehatan koperasi,” ujarnya.

 

Selanjutnya, setelah menyampaikan aspirasi di DPRD, para nasabah membubarkan diri dengan tertib.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru