TABANAN– Seorang pria warga asal Banjar Dinas Penarukan Bantas, Desa Penarukan Kecamatan Kerambitan Tabanan, Bali dilaporkan hilang misterius oleh pihak keluarganya ke Polsek Kerambitan.
Sesuai laporan yang diterima polisi, korban adalah I Made Toko alias Kak Jaya. Pria 70 tahun itu dilaporkan meninggalkan rumah sejak Senin (14/2) sekitar 20.00 WITA.
Lebih lanjut, masih dari keterangan yang disampaikan cucu korban I Putu Wijaya Pradharma, 28. Sebelum dinyatakan hilang, Senin sekitar pukul 15.30 WITA, korban sempat berpamitan berangkat ke sawah di Subak Sungsang, Banjar Tegal Temu Kaja, Desa Tibubiu, Kerambitan.
Saat itu, kata Saksi Putu WIjaya, korban pergi dengan berjalan melalui jalan Subak Ngung, Banjar Penarukan Batas.
Melewati jalan subak tersebut korban menyebrangi Sungai Yeh Lating, yang bermuara di Pantai Pasut.
Sementara di sepanjang aliran sungai Yeh Lating merupakan bekas galian C berupa batu padas (paras batu).
Kemudian aliran sungai cukup deras dan air sungai keruh karena sebelumnya sempat turun hujan.
Singkat cerita, hingga pukul 20.00 WITA, korban tak kunjung pulang ke rumah. Sehingga atas kejadian ini pihak keluarga korban melaporkan ke polisi.
Kapolsek Kerambitan Kompol Bambang Gede Artha saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan salah seorang warga asal Banjar Dinas Penarukan Bantas, Desa Penarukan Kecamatan Kerambitan yang hilang misterius.
“Benar kami terima laporan dari bhabinkamtibmas Desa kerambitan hilang sejak Senin,” terang Kompol Bambang, Selasa (14/2).
Menurutnya, pihak keluarga maupun masyarakat sudah berupaya mencari korban di sekitar Subak Ngung maupun Subak Sungsang dan seputaran aliran Sungai Yeh Lating,
Namun, meski sudah dilakukan upaya pencarian, korban sampai Selasa sore belum juga ditemukan.
“Sampai saat ini belum diketahui persis lokasi hilangnya korban. Apakah korban jatuh di sungai atau hilang di sawah. Kami sekarang dalam proses pencarian. Nanti kalau ada perkembangan kami informasikan,” jelasnya.
Sementara untuk ciri-ciri korban hilang, selain menggunakan pakaian sehari hari/pakaian ke sawah baju kaos Hitam, celana Pendek biru dongker, menggunakan topi anyaman bambu (capil tiying) dengan membawa Penampad/parang panjang menyerupai pedang.
“Mudah-mudahan ada petunjuk sehingga korban bisa ditemukan,” pungkas kapolsek berharap.