SINGARAJA– Komang Cintra Gunawan, 43, warga Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu, harus menjalani perawatan intensif. Pria yang tinggal di Banjar Dinas Kauhan itu, diduga dibacok menggunakan kappak oleh dua orang rekan korban.
Akibatnya korban Komang Gunawan mengalami luka pada bagian kepala. Seorang pelaku telah diamankan dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa pembacokan itu diduga terjadi pada pukul 17.00, Selasa (14/3) lalu. Insiden itu diduga terjadi di rumah korban sendiri. Dari hasil penyelidikan polisi, istri korban, Samroh Irawati, 36, yang tengah berjualan di depan Area Desa Tinggarsasri, sempat didatangi oleh seorang pria yang berinisial Made DA. Tatkala itu Made DA mempertanyakan keberadaan korban. Namun Samroh mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.
Berselang beberapa jam, sekitar pukul 17.15 seorang perempuan berinisial SA, mendatangi Samroh. Perempuan itu memberi kabar bahwa keluarganya mencari keberadaan korban dengan membawa senjata tajam. Mendapat informasi tersebut, korban langsung pulang ke rumah dan dalam perjalanan sempat bertemu dua orang pria berinisial Kadek SA dan Made DA yang ngoceh dan ingin kembali ke rumah korban.
Begitu sampai di rumah, Samroh tidak menemukan keberadaan korban. Ia hanya menemukan rumahnya dalam keadaan berantakan. Saat itu Samroh mendapat kabar bahwa korban sudah dibawa ke bidan dan kemudian dirujuk ke Puskesmas Busungbiu I. Ia pun bergegas datang ke puskesmas dan melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Busungbiu.
Kapolsek Busungbiu AKP Ketut Wisnaya saat dikonfirmasi mengatakan, korban diduga dianiaya oleh Kadek SA. Kadek SA sendiri telah diamankan di Mapolsek Busungbiu. Diduga peristiwa itu terjadi karena pengaruh minuman beralkohol, sehingga korban dan pelaku salah paham.
Menurut Wisnaya baik korban dan pelaku sama-sama dalam pengaruh minuman beralkohol. Saat itu keduanya sempat mengonsumsi minuman beralkohol di seputaran Desa Subuk. Dalam kondisi mabuk, Kadek SA sempat melontarkan ucapan kasar sehingga membuat korban tersinggung. Korban kemudian pulang ke rumah dan mengambil sebilah pedang.
Saat itu sebenarnya korban berencana menganiaya pelaku. Namun berhasil dilerasi warga di Desa Subuk. Baik korban maupun Kadek SA sama-sama pulang. Namun Kadek SA rupanya tak terima sempat diancam menggunakan senjata tajam. Sehingga Kadek SA mengambil kapak di rumahnya, kemudian mendatangi rumah korban lalu membacok kepala korban.
“Keluarganya SA sempat mau melerai, tapi penganiayaan tetap terjadi. SA sudah kami amankan. Dia juga melaporkan upaya pengancaman yang dilakukan korban. Jadi keduanya saling lapor. Kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Wisnaya. (eps)