SEKAR (bukan nama sebenarnya), mahasiswi Fakultas Peternakan Unud Angkatan 2020 saat ini sedang mengalami trauma.
Ia baru saja mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan temannya sendiri yang masih datu angkatan dan satu fakultas.
Korban mengaku bagian vital dan area sensitifnya diraba dan dipegang terduga pelaku berinisial I Komang AJ.
Lalu bagaimana kronologi lengkap hingga kasus ini terjadi dan mencuat hingga bikin heboh publik?
WAYAN WIDYANTARA, Denpasar
KETUA Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana (BEM Unud), Muhammad Novriansyah saat dikonfirmasi radar Bali pada Kamis (16/12/2021) menceritakan, kasus ini berawal pada sebuah acara kampus di Gedung dekat lapangan Lumintang, Denpasar Utara, pada Jumat (10/12/2021).
Berawal saat Sekar dan terduga pelaku sama-sama berangkat ke lokasi acara.
Singkat cerita, usai mengikuti acara di Lapangan Lumintang, sekitar pukul 22.00 WITA, acara tersebut pun selesai.
Lantaran acara sudah selesai, korban meminta untuk diantarkan pulang.
Pelaku diduga sudah memiliki niat jahat. Pasalnya saat korban meminta tolong diantarkan pulang, terduga pelaku mengulur-ulur waktu.
Hingga akhirnya, waktu sudah bergeser menunjukkan lewat pukul 00.00 atau Sabtu (11/12/2021) dini hari.
Bahkan meski sudah larut malam, lagi-lagi terduga pelaku masih mencari alasan.
“Saat di parkiran terduga pelaku ini mengeluh kelelahan. Bahkan karena alasan capek, terduga pelaku sempat mengajak dan membujuk korbanistirahat sejenak di rumahnya,”ungkap Novriansyah.
Namun imbuh Novriansyah, ajakan terduga pelaku langsung ditolak korban.
“Korban seketika itu menolak ajakan dia (terduga pelaku),”tambahnya.
Setelah ajakannya ditolak, lagi-lagi terduga pelaku yang mengaku masih kelelahan meminta agar korban memboncengnya.
Nah diduga, dari sinilah petaka mulai. Setelah mengiayakan tawaran terduga pelaku, korban yang ketika itu sudah ingin pulang akhirnya membonceng terduga pelaku.
Meski di awal perjalanan taka da masalah, namun peristiwa terjadi saat di tengah perjalanan pulang.
Tiba-tiba di tengah perjalanan, terduga pelaku mulai melakukan aksinya.
Terduga pelaku yang ketika itu dibonceng korban langsung melakukan pelecehan dengan meraba dan memegang bagian-bagian vital korban dari belakang.
Parahnya lagi, aksi terduga pelaku tidak hanya dilakukan sekali. Namun perbuatan dilakukan berkali-kali dan berulang saat jalanan sepi.
“Terduga pelaku ini selalu melakukan aksinya secara berulang-ulang ketika jalanan sedang sepi. Namun ketika jalanan ramai, pelaku diam. Ini yang membuat korban sangat ketakutan dan trauma,”ungkap Novriansyah.
Lebih lanjut, kata Novriansyah akibat diperlakukan tak senonoh oleh terduga pelaku, korban Sekar sempat memacunya dengan kecepatan tinggi alias ngebut.
Namun upaya korban memacu kecepatan sepeda motornya itu ternyata tak juga dihiraukan terduga pelaku.
Bahkan akibat rishi, jijik dan bercampur rasa takut, Korban Sekar mengaku sempat berfikiran untuk menabrakkan sepeda motornya ke trotoar.
“Hendak menabrakan diri karena takut. Tapi diurungkan karena mikir ke depannya bagaimana. Hingga akhirnya korban sampai ke rumah dan mengalami trauma berat hingga sekarang,” tukas Novriansyah.(*)