ENAM hari hilang dihantam gelombang saat hendak pulang melaut, Suhaeri, nelayan asal Desa Air Kuning, Jembrana, Bali, Selasa (17/8) sekitar pukul 06.00 WITA akhirnya ditemukan.
Pria 42 tahun ini akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Seperti apa?
M.BASIR, Negara
TANGIS kesedihan mendadak pecah saat warga memikul jenazah Suhaeri dari pinggir pantai menuju rumah duka di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Bali.
Keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat jasad nelayan ini diturunkan dari tandu.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana (Basarnas) Dewa Putu Hendri Gunawan saat dikonfirmasi, mengatakan, jasad korban ditemukan pertama kali dalam kondisi mengambang di tengah laut.
Jasad Suhaeri ditemukan pertama kali oleh nelayan di tengah laut perbatasan Desa Air Kuning dan Desa Perancak.
Saat ditemukan, nelayan setempat langsung menduga jika jasad laki-laki mengambang itu adalah jenazah Suhaeri yang hanyut dan hilang usai diterjang gelombang, pada Kamis (12/8) lalu.
Mendapati jenazah Suhaeri, nelayan kemudian mengabarkan pada keluarga korban dan selanjutnya dievakuasi hingga ke pinggir pantai.
“Awalnya nelayan yang menemukan di tengah laut,” kata Dewa Putu Hendri Gunawan.
Singkat cerita, usai ditemukan, tim SAR gabungan langsung datang ke lokasi bersama nelayan untuk kemudian mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka.
“Pihak keluarga sudah meyakini bahwa jenazah tersebut merupakan jasad Suhaeri yang hilang sebelumnya,”imbuh Putu Hendri Gunawan.
Meski telah meyakini jika jasad laki-laki tersbeut adalah jasad Suhaeri, namun untuk memastikan, tim Inafis Polres Jembrana juga datang ke lokasi untuk melakukan identifikasi korban.
Hendri menjelaskan, jenazah korban yang ditemukan pada hari keenam setelah dilaporkan hilang, berada di sekitar 5 mil dari lokasi awal korban dinyatakan hilang tenggelam.
“Dari ciri-ciri korban, dipastikan korban tenggelam sebelumnya,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan laut terjadi sekitar pukul 06.00 WITA di Perairan Selatan Desa Air Kuning, Negara.
Saat kejadian jukung nelayan dihantam ombak cukup besar dan arus yang sangat kuat dan mengakibatkan pegagan katir jukung patah dan jukung sampai terbalik.
Akibat jukung terbalik, dua korban Asrul Salim, 26 dan Suhaeri, 42, jatuh tercebur ke laut.
Saat itu korban ditolong oleh masyarakat sekitar dan jukung korban ditarik ke pinggir pantai.
Akan tetapi, dari dua orang korban nelayan, hanya satu orang yang berhasil diselamatkan.
Korban Asrul Salim berhasil diselamatkan dan langsung dievakuasi ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis dan kini sudah dalam kondisi sehat.
Sedangkan korban Suhaeri tidak bisa diselamatkan dan hilang diseret arus gelombang.