MANGUPURA- Di tengah pandemi covid, ternyata masih ada oknum yang berani menggelar judi sabung ayam (tajen) di wilayah hukum Polda Bali. Celakanya, aktivitas yang mengumpulkan banyak penjudi itu tak terpantau aparat desa terbawah hingga polsek setempat.
Arena judi tajen yang berada di Banjar Gunung Pande, Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Badung, itu digerebek tim Serigala dari Dit Samapta Polda Bali pada Jumat lalu (15/10) sekitar pukul 13.00.
Dari penggerebekan yang diduga bocor itu, polisi pulang dengan tangan kosong. Pasalnya, para penjudi atau bebotoh maupun penyelengara judi tajen berhasil kabur saat polisi tiba di lokasi.
“Bebetoh kocar- kacir dan berhasil kabur dari arena tajen tersebut. Dalam penggerebekan nihil. Di Badung, kami hanya mengamankan 4 ekor ayam aduan serta perlengkapan berupa benang pengikat warna merah, taji, 4 keranjang ayam aduan dan 6 kursi warna merah,” kata sumber polisi yang ikut dalam penyergapan arena judi tajen.
Sumber polisi yang meminta namanya tak ditulis itu menambahkan, penggerebekan judi sabung ayam itu diduga sudah bocor. “Diduga warga sudah kerjasama dengan bebotoh. Kami Tim Serigala dari Dit Samapta Polda Bali saat tiba di lokasi sudah kosong,” tandasnya.
Para bebotoh meninggalkan sejumlah barang bukti di arena judi tajen. Di antaranya empat ekor ayam siap diadu, keranjang ayam serta taji.
Selain mengamankan barang bukti, tim juga menginterogasi lima orang saksi. Termasuk salah satunya adalah pemilik lahan yang dijadikan lokasi judi. Guna mengantisipasi gelaran tajen terulang kembali di sana, polisi imbau kepada warga setempat agar menginfokan jika gelaran judi dengan taruhan mencapai puluhan juta rupiah itu diadakan lagi.
“Info yang kami terima taruhan di arena judi sabung ayam ini puluhan juta. Gelaran ini kerap dilakukan. Modusnya saling mengundang antar bebotoh,” pungkas sumber petugas.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana mengatakan masih melakukan penyelidikan.
Ketut Sudana mengatakan, saat polisi tiba di lokasi para pelaku kabur. Yang berhasil diinterogasi adalah saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.
“Keterangan dari saksi-saksi kegiatan itu adalah tabuh rah. Tidak ada orang yang ditahan. Ini jadi catatan kita untuk terus melakukan pengawasan,” tegas Ketut Sudana.