SINGARAJA- Setelah dinyatakan tewas karena dibacok, jasad korban pembunuhan Gede Mertayasa alias Tangkas, 38, dititip di RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan.
Seperti disampaikan Dokter Forensik di RSUD Buleleng, dr. Klarisa Salim, Sp.FM. Dikonfirmasi, Rabu (18/11), dr Klarisa mengungkapkan, tim kedokteran forensik telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.
Pemeriksaan itu hanya sebatas visum saja. Sebab surat dari kepolisian, tak mencantumkan permintaan otopsi.
Dari hasil visum, tim medis menemukan lebih dari 10 luka terbuka yang diduga hasil sabetan benda tajam. Salah satu luka yang terbilang parah, ialah luka pada bagian dada korban.
Panjang luka mencapai 20 centimeter. Memanjang dari bagian dada hingga perut. Bahkan isi perut korban keluar.
“Ada lebih dari 10 luka. Mulai dari bagian kepala, bagian dada, sampai punggung juga. Kami di medis menyebutnya luka terbuka tepi rata. Patut diduga akibat kekerasan benda tajam,” jelas Klarisa saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Selain menemukan belasan luka terbuka, tim kedokteran forensik juga menemukan luka memar dan luka lecet pada beberapa bagian tubuh korban. Belum dapat dipastikan apakah luka itu muncul sebelum kematian, atau setelah kematian korban.
“Memang kami temukan memar dan luka lecet. Ada pada beberapa bagian tubuh. Kami tidak bisa pastikan penyebab kematian korban itu apa, karena kami tidak melakukan otopsi. Kami hanya melakukan pemeriksaan luar dan rekonstruksi jenazah, agar luka-lukanya tertutup,” kata Klarisa.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, kepolisian memang tak meminta otopsi.
Sebab keluarga tidak bersedia jenazah korban diotopsi. Hal itu senada dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh istri korban.
Meski tak dilakukan otopsi, Sumarjaya optimistis hal itu tak memengaruhi perkembangan penyidikan.
Sedangkan usai dilakukan pemeriksaan, pihak keluarga korban Gede Mertayasa alias Tangkas, 38, telah menjemput jenazah korban. Jenazah dijemput sekitar pukul 11.30 WITA untuk selanjutnya dilakukan upacara keagamaan.