DENPASAR-Teka-teki penyebab tewasnya Warga Negara Asing (WNA) Inggris, Mattew Harper, 48, akhirnya terjawab.
Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar akhirnya mengungkap penyebab kematian dari pria asing yang ditemukan di Perumahan Samatha Citra Kuta blok A/8, Lingkungan Taman Giri Mumbul, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, pada Kamis (13/1/2022) lalu.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat jumpa pers, Rabu (19/1/2022) menjelaskan, hasil pemeriksaan, diduga kuat pria kelahiran Birmingham, Inggris, 28 November 1974 itu dipastikan tewas akibat bunuh diri.
Hal itu diperkuat dengan hasil penyelidikan dan pemeriksaan rekaman CCTV di lokasi kejadian (TKP), serta hasil autopsi jenazah korban di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar.
“Korban bisa dibilang dipastikan bunuh diri,” kata Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, di Mapolresta Denpasar.
Lebih lanjut, Kombes Jansen menambahkan, korban diduga mengalami depresi berat hingga akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk pada dada, perut, dan menyayat lehernya sendiri menggunakan pisau.
DENPASAR-Teka-teki penyebab tewasnya Warga Negara Asing (WNA) Inggris, Mattew Harper, 48, akhirnya terjawab.
Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar akhirnya mengungkap penyebab kematian dari pria asing yang ditemukan di Perumahan Samatha Citra Kuta blok A/8, Lingkungan Taman Giri Mumbul, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, pada Kamis (13/1/2022) lalu.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat jumpa pers, Rabu (19/1/2022) menjelaskan, hasil pemeriksaan, diduga kuat pria kelahiran Birmingham, Inggris, 28 November 1974 itu dipastikan tewas akibat bunuh diri.
Hal itu diperkuat dengan hasil penyelidikan dan pemeriksaan rekaman CCTV di lokasi kejadian (TKP), serta hasil autopsi jenazah korban di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar.
“Korban bisa dibilang dipastikan bunuh diri,” kata Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, di Mapolresta Denpasar.
Lebih lanjut, Kombes Jansen menambahkan, korban diduga mengalami depresi berat hingga akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk pada dada, perut, dan menyayat lehernya sendiri menggunakan pisau.
