BADUNG – Kasus perkosaan yang dilakukan paman terhadap gadis SMA yang didukung bibinya di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, membuat netizen marah. Mereka pun menyampaikan kata-kata keras untuk pasangan suami istri ini.
Seperti terlihat dalam komentar ppara netizen di Fanpage Radar Bali, Jumat (18/6) hingga Sabtu (19/6).
“Orang sudah gk punya akhlak dan moral ya begini jadinya,” kata pemilik akun Yoen Alsarafi.
Netizen lain dengan akun I Gede Rai Astika menimpali. “Badannya manusia sifatnya binatang. Tolong pak polisi masukkan ke 2 nya di kebun binatang biar singa dan macannya ada temannya.”
Begitu juga dengan Luh Chartyny Arix yang turut menghardik. “Yeeh….hukum mati lue to….sifat c*c*ng nenge otakne….(diikuti emoticon marah).”
Akun dengan nama Made Ardana lebih keras lagi, “B*kar h*dup2 baru pas pel*kunya min.”
Berikutnya Ketut Nano menuding bahwa pasangan suami istri asal Buleleng ini. “Suami istri sama bejatnya,” tudingnya.
Sedangkan seorang netizen degan akun Juna memberi komentar singkat, “Sakit.”
Dari Fanpage Radar Bali, berita ini sampai Sabtu sudah dibagikan puluhan kali. Sedangkan di grup-grup Facebook lainnya, berita ini dikomentari lebih barbar lagi.
Sebelumnya diberitakan, seorang gadis berinisial IA menjadi korban pekosaan oleh paman berinsiial WD, 46, dan bibinya berinsial GALW. Singkat cerita, gadis berusia 17 tahun yang masih SMA asal Gerokgak, Buleleng itu pada Jumat (28/6/2021) dating ke kos kedua pelaku di Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung.
Dia datang untuk menumpang menginap. Lalu sekitar pukul 23.30 WITA, pelaku utama yang merupakan paman korban menawarkan untuk memijit tubuh korban dan menawarkan korban untuk tidur di sebelahnya.
Saat itu pelaku memeluk tubuh korban serta memaksa korban untuk bersetubuh. Di saat yang bersamaan, istri dari pelaku utama juga ikut memaksa korban untuk melayani nafsu bejat sang suami.
“Pelaku 2 (istri pelaku utama) membantu perbuatan persetubuhan tersebut dan menyaksikannya,” terang Ika.
Setelah kejadian itu, korban mengalami trauma. Hingga akhirnya Sabtu (5/6/2021) kejadian itu diketahui oleh ayah korban. Sang ayah lalu melaporkan kasus yang menimpa putrinya itu ke Polres Badung.
Dari laporan itu, polisi member kedua pelaku. Saat dicek di lokasi kejadian, ternyata kedua pelaku sudah berpindah tempat tinggal. Polisi terus melakukan penyelidikan. Lalu Senin (7/6/2021), sekitar pukul 15.00 WITA, pelaku utama ditangkap di tempat kerjanya. Sedangkan istrinya ditangkap di kos baru mereka di wilayah Kerobokan, Kuta Utara, Badung.
“Kedua pelaku disangkakan Pasal 81 Jo Pasal 76D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun, maksimal 15 tahun,” tandas Ika.
