MASIH beroperasinya Boshe VVIP Club Bali di Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai No.89x, Kuta, Badung saat PPKM Darurat benar-benar mengejutkan dan bikin geram publik.
Heboh karena di tengah Satgas gabungan gencar melakukan razia prokes dan penertiban terhadap warga dan pemilik usaha, tempat hiburan malam terkenal di wilayah Badung ini malah lolos dari pantauan.
Lalu apa tanggapan dan pernyataan dari pihak manajemen Boshe dengan hal ini?
MADE DWIJA PUTRA, Badung
USAI viral, petugas gabungan dari Polresta Denpasar dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung serta unsur terkait langsung datang mengecek ke Boshe VVIP Club Bali.
Bahkan tak hanya mengecek kebenaran terkait berita, tim Yustisi dari Satpol PP Badung juga langsung memanggil manajemen VVIP Boshe Karaoke, Senin (19/7).
Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan, tempat karaoke tersebut juga dinyatakan melanggar dan dikenakan sanksi denda Rp 1 juta.
Bahkan selain denda, petugas juga meminta pihak manajemen Boshe Bali untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi atau membuka tempat usaha selama PPKM Darurat.
“Ya hari ini (Senin, kemarin) team Satpol PP sudah memanggil pihak manajemen Boshe dan dilakukan sanksi sesuai aturan,” terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Badung selaku Juru Bicara Satgas Covid-19 Badung, I Gusti Ngurah Jaya Saputra.
Sementara itu, GM Boshe VVIP Club Bali, I Gusti Bagus Suwipra tak menampik tempat usaha yang dikelolanya telah dikenakan denda dan penutupan sementara.
”Ya, kami kena denda dan penutupan sementara,” jelas Bagus Suwipra.
Menurut Suwipra, terkait masih bukanya tempat karaoke saat PPKM Darurat, dirinya mengaku, jika Minggu lalu itu ada kegiatan bersih-bersih dan memanaskan sound system.
“Sound system tidak pernah dipakai dan kalau didiamkan lama akan bisa rusak. Makanya dua minggu sekali kita bersih-bersih setiap hari Rabu dan Minggu, ” aku Suwipra.
Namun, imbuh Suwipra, di tengah suasana bersih-bersih dan juga pemanaskan peranti usaha tersebut, ada orang datang yang mengaku temannya pemilik tempat hiburan tersebut.
“Alasannya sudah janjian dengan owner. Saya hubungi bos saya dan tidak aktif. Ya sudah kami suruh tunggu di lobby. Kebetulan di lobby banyak anak-anak bersih-bersih. Karena mengaku temannya bos, ya sudah kami suruh menunggu di room,”jelas Suwipra.
Namun setelah di dalam room mereka menghubungi teman ceweknya, setelah itu datang lagi teman cewek lainnya dan datang lagi, ” imbuh Suwipra.
Namun ketika sudah pukul 17.00, pengelola mengingatkan bahwa mereka sudah selesai bersih-bersih dan akan mau menutup kembali tempat usaha tersebut.
“Tapi mereka negosiasi minta waktu lagi sejam dan akhirnya pukul 18.00 mereka pulang. Sekitar pukul 20.00 ponsel bos saya baru aktif.
Dia (Owner) telepon balik saya, dan saya bilang tadi ada teman bapak namanya Yudi, dari pukul 14.00 nungguin bapak. Kemudian bos bilang tidak ada tuh. Waduh saya kaget ini siapa lagi, tadi pagi baru mulai ramai dan tanya kiri dan kanan, ” Aku Suwipra.