DENPASAR-Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar akhirnya mengungkap teka-teki di balik penyebab kematian WNA Inggris, Mattew Harper.
Sesuai hasil penyelidikan dan pemeriksaan, pihak kepolisian memastikan, pria kelahiran Birmingham, Inggris, 28 November 1974 itu tewas akibat bunuh diri dan bukan dibunuh.
Hal itu diperkuat dengan hasil penyelidikan, rekaman CCTV dan hasil autopsi jenazah korban
Lebih detail, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, ditemukan 10 (sepuluh) luka di tubuh korban.
Sepuluh luka itu, yakni luka tusuk pada perut bagian bawah selebar 3 cm. Lalu pada dada panjang saluran luka 15 cm.
“Dari gambaran luka tersebut dapat diterangkan bahwa senjata penyebab adalah senjata bermata satu dengan lebar maksimal tiga sentimeter dan panjang minimal lima belas sentimeter,” kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu (19/1/2022).
Lanjut dia, luka tusuk ditemukan tepat pada garis pertengahan depan dan pada perut kanan bawah.
Selanjutnya senjata tajam itu diayunkan ketika menusuk tubuh. Sedangkan pada perut kanan bawah ditusuk secara tegak lurus.
“Dilihat dari pola dan gambaran luka kekerasan tajam, bahwa luka-luka tersebut berlokasi pada bagian tubuh yang bisa dijangkau dan ada organ vital di bagian tersebut. Luka tusuk pada perut kanan bawah memotong putus pembulu nadi usus utama kanan yg mengakibatkan perdarahan,” terang Kombes Jansen.
Selain itu, jumlah darah yang tertimbun dalam rongga perut korban sebanyak 950 mililiter.
Jumlah darah ini kata kapolresta sudah bisa mengakibatkan kematian karena melebih dari satu pertiga darah yang mengalir dalam tubuh manusia pada umumnya.
Lalu, waktu kematian korban berdasarkan perubahan-perubahan setelah kematian berupa lebam masih hilang pada penekanan dan kaku mayat dapat diperkirakan waktu kematian kurang lebih 8 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan luka, yaitu pukul 01.25 WITA sampai pukul 05.25 WITA pada Kamis tanggal 13 Januari 2022.