KEBAKARAN yang menghanguskan rumah makan Babi Guling Candra di Jalan Teuku Umar, Denpasar Barat, Minggu (21/11/2021) siang juga membuat jalanan kota macet total. Polisi dan petugas terkait tampak sibuk mengurus kendaraan yang mengular di kawasan Simpang 6 dan sekitarnya.
Pantauan di lokasi kejadian, kemacetan parah terjadi di Simpang 6, Jalan Teuku Umar Denpasar. Kemacetan panjang terjadi hampir tiga jam lebih.
Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Ni Putu Utariani langsung melakukan pengamanan lalu lintas di lokasi kejadian bersama personel Satlantas dan petugas terkait lainnya.
Kendaraan dari arah Simpang 6 ke level 21 Mall sempat ditutup sementara dan dialihkan.
Seperti diketahui, terbakarnya rumah makan Babi Guling Candra di Jalan Teuku Umar Nomor 140, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, terjadi Minggu (21/11/2021) sekitar pukul 13.00 Wita.
Informasi yang dihimpun menyebukan ada dua versi. Pertama, karena korleting listrik dan juga karena percikan api las.
Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi menerangkan, berdasarkan keterangan saksi bernama I Wayan Arta di lokasi kejadian bahwa sebelum kejadian ada tukang las yang bekerja di samping warung Babi Guling Candra.
“Saksi melihat ada pekerja yang mengelas papan baliho tepatnya di pojok kanan warung Babi Guling Candra,” kata jubir Polresta.
Saksi Wayan Arta, lanjut Sukandi, sempat mendengar teriakan minta tolong dari pekerja las saat atap rumah makan babi guling terbakar.
“ Saksi menerangkan bahwa pukul 12.00 wita pekerja las tersebut istirahat dan sempat membeli kopi di warungnya. Setelah itu para pekerja las tersebut kembali melanjutkan pengelasan, dan kurang lebih sekitar pukul 13.00 wita, saksi melihat atap warung Babi Guling Candra terbakar. Dan pekerja las tersebut sempat minta tolong ke orang – orang yang ada di sekitar TKP untuk memadamkan api, namun api terlanjur membesar,” jelas Sukadi.
“Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam musibah kebakaran tersebut. Dugaan sementara api berasal dari percikan api proses pengelasan papan baliho di depan warung. Menurut keterangan pemilik kerugian yang dialami akibat kejadian tersebut kurang lebih Rp. 1 miliar,” tandas Sukadi.