DENPASAR, Radar Bali.id – Dua pelaku pengeroyokan selain diduga sudah mengincar juga diduga telah memprovokasi korban duluan. Korban, I Putu Eka Astina Alias Tu Pekak, 40, diprovokasi ditantang berkelahi sebelum pengeroyokan.
Ini karena dua pelaku kuat diduga sebelumnya sempat jengkel atau dendam kepada korban. Sehingga dua pelaku, yakni I Gede Santiana Putra, De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa, Bem Bem, 23, mengeroyok korban.
Berdasarkan keterangan istri Tu Pekak kepada polisi, Ni NW, 36, juga tahu bahwa dua orang pelaku, De Anggur dan Bembem memang berteman dengan Tu Pekak, namun diduga hubungan mereka renggang, diduga salah paham, tapi tidak diketahui apa permasalahannya.
Di lokasi kejadian, di Jalan Veteran, menurut penuturan Ni NW kepada penyidik, De Anggur dan Bem Bem berusaha memancing emosi Tu Pekak.
De Anggur dan Bem Bem menantang dan memancing emosi sang suami untuk berkelahi di malam pengerupukan tersebut. Karena sedang bersama keluarga, bersama anak dan istri, Tu Pekak sempat memilih bersikap masa bodoh, cuek.
Namun akhirnya terpancing juga. Tu Pekak tersulut juga amarahnya. Sehingga, akhirnya kejadian pengeroyokan itu pun tak terhindarkan.
“Menurut cerita istrinya, pelaku memang sengaja memancing emosi dan amarah Tu Pekak,” papar sumber polisi, mengutip keterangan istri korban.
Seperti diketahui, dua orang pelaku pengeroyokan, yakni I Gede Santiana Putra dan I Dewa Gede Raka Subawa sudah ditangkap dan menjalani pemeriksaan polisi. Mereka menjalani pemeriksaan secara marathon seusai kejadian di malam pengerupukan itu.
I Gede Santiana Putra dan I Dewa Gede Raka Subawa) saat ini masih menjalani pemeriksaan maraton. Mereka ini sebetulnya teman lama. Hanya, memang di antara mereka ini akhirnya bermusuhan terkait bisnis usaha. [andre sulla/radar bali]