27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

1.Mimih! Menelisik 3 Kasus Mutilasi yang Semua Ada Motif Ekonomi: Kasus Ecky Korban Kaya Raya

Kejadian pembunuhan dengan cara mutilasi belakangan ini ternyata semuanya ada unsur motif ekonominya. Semua ini terkuak setelah penyelidikan polisi.Bukan semata karena emosi sesaat!

SECARA  umum, motif utama yang muncul memang berbeda-beda. Mulai dari urusan asmara hingga ekonomi. Setidaknya ada 3 peristiwa mutilasi yang menggegerkan publik baru-baru ini dan semuanya ada motif ekonominya.

Ini terkait kasus mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih oleh Ecky Listiantho di Bekasi, mutilasi koper merah di Bogor, dan terbaru mutilasi di Jogjakarta.

  1. Mutilasi Angela oleh Ecky Listiantho

Ecky Listiantho ditangkap bersama kekasihnya dalam kasus mutilasi kepada Angela Hindriati Wahyuningsih. Namun, teman perempuan Ecky kini sudah dilepas oleh penyidik.

Sesosok jasad perempuan dimutilasi ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/12/2023) dini hari pada Juni 2019.

Seorang saksi Dian Ardiansyah yang merupakan warga sekitar mengatakan, penemuan jasad perempuan itu berawal dari pencarian seorang laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan hilang oleh petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya.

”Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky, terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya jawab tidak kenal. Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini,” kata Dian di lokasi, Jumat lalu (30/12/2023).

Baca Juga:  Observasi Kelar, Septyan, Pembunuh Anak Kandung Dipindah ke RS Trijata

Petugas kepolisian tersebut kemudian melihat ada empat pintu kontrakan dan menanyakan terkait penghuni kepada dirinya. Saat dicek ternyata terdapat selembar kertas yang dituliskan pemilik kontrakan ditujukan kepada seseorang bernama Ecky. Kepolisian kemudian meminta Dian menghubungi pemilik kontrakan yang selanjutnya datang membawa kunci untuk membuka isi kamar.

Ketika dibuka, polisi menemukan dua boks kontainer dalam posisi dilakban atau diselotip berukuran besar. Di dalam kontainer tersebut terdapat sejumlah plastik hitam yang ternyata berisi merupakan potongan tubuh jasad perempuan yang belum diketahui identitasnya.

Hasil penyelidikan polisi menemukan fakta bahwa korban sudah tewas sejak 2019. “Proses kematian ini dari penyidik menyampaikan sekira tahun 2019,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, pada 26 Januari 2023.

Itulah kenapa, meski peristiwanya terjadi pada 2019, kasus ini menjadi sorotan lagi pada 2023 karena banyak fakta baru yang terungkap. Trunoyudo memastikan pengakuan Ecky tentang waktu kematian Angela terbantahkan.

Sebab, bukti-bukti dari hasil penyidikan lanjutan, korban sudah meninggal sejak 2019. “Keterangan pelaku kan nilainya kecil ya, tapi ketika begitu sampaikan apa yang menjadi motif perkembangannya termasuk dengan kapan dilakukan pembunuhannnya ini secara scientific juga, tentu tidak bisa dipungkiri oleh pelaku,” jelasnya.

Baca Juga:  Mabuk, Mahasiswa Papua Saling Kejar Tenteng Pisau Ancam Teman Sendiri

Ecky diduga membunuh Angela karena menolak diajak menikah. Ecky beralasan bahwa sudah memiliki keluarga dan berbeda agama dengan Angela, sehingga merasa tidak bisa hidup bersama dengan status pernikahan.

“Tersangka menolak dengan alasan bahwa tersangka sudah memiliki istri dan antara tersangka dengan Angela berbeda keyakinan,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Alasan lainnya yaitu usia. Ecky diketahui berumur 34 tahun dan Angela 54 tahun. Sehingga Ecky memutuskan enggan menikahi Angela.

Persoalan asmara itu rupanya bukan motif tunggal. Terbaru ada faktor ekonomi yang memicu “Fakta tersebut berdasarkan saksi, serta bukti-bukti pendukung,” ucap Hengki kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).

Ecky diduga hendak mengusai harta korban. Korban ternyata kaya harta. Mulai dari apartemen, ATM hingga tabungan. “Bahwa tersangka Ecky juga memiliki niat lain untuk menguasai harta milik korban Angela. Antara lain menguasai apartemen milik korban, dengan proses peralihan kepemilikan dengan mekanisme yang ilegal, serta menguras ATM milik korban,” imbuhnya. [JPG/jawapos.com]



Kejadian pembunuhan dengan cara mutilasi belakangan ini ternyata semuanya ada unsur motif ekonominya. Semua ini terkuak setelah penyelidikan polisi.Bukan semata karena emosi sesaat!

SECARA  umum, motif utama yang muncul memang berbeda-beda. Mulai dari urusan asmara hingga ekonomi. Setidaknya ada 3 peristiwa mutilasi yang menggegerkan publik baru-baru ini dan semuanya ada motif ekonominya.

Ini terkait kasus mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih oleh Ecky Listiantho di Bekasi, mutilasi koper merah di Bogor, dan terbaru mutilasi di Jogjakarta.

  1. Mutilasi Angela oleh Ecky Listiantho

Ecky Listiantho ditangkap bersama kekasihnya dalam kasus mutilasi kepada Angela Hindriati Wahyuningsih. Namun, teman perempuan Ecky kini sudah dilepas oleh penyidik.

Sesosok jasad perempuan dimutilasi ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/12/2023) dini hari pada Juni 2019.

Seorang saksi Dian Ardiansyah yang merupakan warga sekitar mengatakan, penemuan jasad perempuan itu berawal dari pencarian seorang laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan hilang oleh petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya.

”Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky, terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya jawab tidak kenal. Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini,” kata Dian di lokasi, Jumat lalu (30/12/2023).

Baca Juga:  Badah! Kasus Mutilasi Cinta Sesama Jenis di Bogor Diduga karena “Handjob”

Petugas kepolisian tersebut kemudian melihat ada empat pintu kontrakan dan menanyakan terkait penghuni kepada dirinya. Saat dicek ternyata terdapat selembar kertas yang dituliskan pemilik kontrakan ditujukan kepada seseorang bernama Ecky. Kepolisian kemudian meminta Dian menghubungi pemilik kontrakan yang selanjutnya datang membawa kunci untuk membuka isi kamar.

Ketika dibuka, polisi menemukan dua boks kontainer dalam posisi dilakban atau diselotip berukuran besar. Di dalam kontainer tersebut terdapat sejumlah plastik hitam yang ternyata berisi merupakan potongan tubuh jasad perempuan yang belum diketahui identitasnya.

Hasil penyelidikan polisi menemukan fakta bahwa korban sudah tewas sejak 2019. “Proses kematian ini dari penyidik menyampaikan sekira tahun 2019,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, pada 26 Januari 2023.

Itulah kenapa, meski peristiwanya terjadi pada 2019, kasus ini menjadi sorotan lagi pada 2023 karena banyak fakta baru yang terungkap. Trunoyudo memastikan pengakuan Ecky tentang waktu kematian Angela terbantahkan.

Sebab, bukti-bukti dari hasil penyidikan lanjutan, korban sudah meninggal sejak 2019. “Keterangan pelaku kan nilainya kecil ya, tapi ketika begitu sampaikan apa yang menjadi motif perkembangannya termasuk dengan kapan dilakukan pembunuhannnya ini secara scientific juga, tentu tidak bisa dipungkiri oleh pelaku,” jelasnya.

Baca Juga:  2.Mimih! Menelisik 3 Kasus Mutilasi yang Semua Ada Motif Ekonomi: Koper Merah Korban Punya Duit

Ecky diduga membunuh Angela karena menolak diajak menikah. Ecky beralasan bahwa sudah memiliki keluarga dan berbeda agama dengan Angela, sehingga merasa tidak bisa hidup bersama dengan status pernikahan.

“Tersangka menolak dengan alasan bahwa tersangka sudah memiliki istri dan antara tersangka dengan Angela berbeda keyakinan,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Alasan lainnya yaitu usia. Ecky diketahui berumur 34 tahun dan Angela 54 tahun. Sehingga Ecky memutuskan enggan menikahi Angela.

Persoalan asmara itu rupanya bukan motif tunggal. Terbaru ada faktor ekonomi yang memicu “Fakta tersebut berdasarkan saksi, serta bukti-bukti pendukung,” ucap Hengki kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).

Ecky diduga hendak mengusai harta korban. Korban ternyata kaya harta. Mulai dari apartemen, ATM hingga tabungan. “Bahwa tersangka Ecky juga memiliki niat lain untuk menguasai harta milik korban Angela. Antara lain menguasai apartemen milik korban, dengan proses peralihan kepemilikan dengan mekanisme yang ilegal, serta menguras ATM milik korban,” imbuhnya. [JPG/jawapos.com]


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru