25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Istri Korban, Ni Nengah Wikarsini: Kami Tak Menyangka Orang Pernah Ditolong Malah Bunuh Suami Saya

DENPASAR,radarbali.id – Kabut duka menyelimuti keluarga I Putu Eka Astina alias Tu Pekak, 40. Kematian akibat pengeroyokan dengan sajam itu sungguh memukul mental keluarganya. Terlebih tersangka adalah mantan anak buah korban.

Dan, isak tangis pun masih terdengar dan seolah membanjiri tenda duka di rumah Nomor 20, yang terletak di Jalan Nangka, Gang Kenari VII, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, Kamis 23 Maret 2023. Ucapan belasungkawa mengalir dari warga dan sanak saudara kerabat almarhum I Putu Eka Astina alias Tu Pekak.

Korban pengeroyokan dan penikaman yang berlangsung sadis itu tambah menyayat lantaran dilakukan di hadapan istri dan anak korban yang masih balita saat ritual parade ogoh-ogoh, berlangsung di Jalan Veteran depan Dealer Suzuki, Denpasar Utara, Selasa 21 Maret 2023 sekitar pukul 21.00.

Istri almarhum yakni Ni Nengah Wikarsini, 37, terlihat begitui shock. Itu lantaran suaminya dihabisi secara brutal di depan matanya. Bahkan tak kuasa menahan tangis, diwawancarai dan menceritakan tentang sosok mendiang suaminya. “Tu Pekak merupakan tulang punggung keluarga yang baik hati. Kami tak menyangka, orang pernah ditolong malah membunuh suami saya,” kisahnya sambil menangis.

Baca Juga:  Terungkap, Motif Tiga Pelaku Tusuk Pisau di Leher Pemuda Sumba..

Diduga secara berencana, mereka lalu membabi buta memghabisi nyawa Tu Pekak.

Wanita asal Buleleng ini itu mengatakan Tu Pekak adalah orang yang baik di matanya, juga anak-anak, bahkan keluarga, pun teman-temannya. Sifatnya rumah, sopan, suka ngobrol bahlan suma menolong lemah. Dengan adanya peristiwa ini, tak hanya keluarga, teman-temannya semua kaget dan shok. “Orangnya penyayang, kalau dapat rejeki biar sedikit, pasti dibilang ke keluarga. Selalu diajak keluarga dan teman-teman makan bareng,” kisahnya didampungi mertua Suasti, 56.

Ni Nengah Wikarsini dan Tu Pekak dikaruniai dua orang anak. Cowok berusia 14 tahun dan cewek baru berusia 2 tahun. Disinggung apakah, mengenali dua pelaku itu? Wikarsini memgaku sangat kenal. Antara suami dengan kedua I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23, sama-sama berasal dari Banjar Gegelang, Antiga, Karangasem. “Mereka ke Denpasar di ajak suami,” kisahnya.

Baca Juga:  Mih Dewa Ratu, Gegara Cewek, Tiga Pemuda Diamankan Usai Main Keroyok

Khusunya De Anggur disebutkan dulunya memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tu Pekak. De Anggur sempat di keroyok orang dan dibantu oleh Tu Pekak.

Karena De Anggur diambil menjadi sopir pribadi mereka. “Suami saya bekerja di bidang properti. Mereka sering makan di sini,” kisahnya sembari mengaku, selama kerja tidak ada masalah. Namun, enam tahun lalu De Anggur memilih berhenti. Diduga sudah memiliki pekerjaan lain. (dre/rid)



DENPASAR,radarbali.id – Kabut duka menyelimuti keluarga I Putu Eka Astina alias Tu Pekak, 40. Kematian akibat pengeroyokan dengan sajam itu sungguh memukul mental keluarganya. Terlebih tersangka adalah mantan anak buah korban.

Dan, isak tangis pun masih terdengar dan seolah membanjiri tenda duka di rumah Nomor 20, yang terletak di Jalan Nangka, Gang Kenari VII, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, Kamis 23 Maret 2023. Ucapan belasungkawa mengalir dari warga dan sanak saudara kerabat almarhum I Putu Eka Astina alias Tu Pekak.

Korban pengeroyokan dan penikaman yang berlangsung sadis itu tambah menyayat lantaran dilakukan di hadapan istri dan anak korban yang masih balita saat ritual parade ogoh-ogoh, berlangsung di Jalan Veteran depan Dealer Suzuki, Denpasar Utara, Selasa 21 Maret 2023 sekitar pukul 21.00.

Istri almarhum yakni Ni Nengah Wikarsini, 37, terlihat begitui shock. Itu lantaran suaminya dihabisi secara brutal di depan matanya. Bahkan tak kuasa menahan tangis, diwawancarai dan menceritakan tentang sosok mendiang suaminya. “Tu Pekak merupakan tulang punggung keluarga yang baik hati. Kami tak menyangka, orang pernah ditolong malah membunuh suami saya,” kisahnya sambil menangis.

Baca Juga:  [HOT NEWS] Hakim PN Denpasar Bebaskan Bos BPR Legian

Diduga secara berencana, mereka lalu membabi buta memghabisi nyawa Tu Pekak.

Wanita asal Buleleng ini itu mengatakan Tu Pekak adalah orang yang baik di matanya, juga anak-anak, bahkan keluarga, pun teman-temannya. Sifatnya rumah, sopan, suka ngobrol bahlan suma menolong lemah. Dengan adanya peristiwa ini, tak hanya keluarga, teman-temannya semua kaget dan shok. “Orangnya penyayang, kalau dapat rejeki biar sedikit, pasti dibilang ke keluarga. Selalu diajak keluarga dan teman-teman makan bareng,” kisahnya didampungi mertua Suasti, 56.

Ni Nengah Wikarsini dan Tu Pekak dikaruniai dua orang anak. Cowok berusia 14 tahun dan cewek baru berusia 2 tahun. Disinggung apakah, mengenali dua pelaku itu? Wikarsini memgaku sangat kenal. Antara suami dengan kedua I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23, sama-sama berasal dari Banjar Gegelang, Antiga, Karangasem. “Mereka ke Denpasar di ajak suami,” kisahnya.

Baca Juga:  Pelaku 20 Orang, Korban Dipukuli dari Lantai Tiga Hingga Lantai Satu

Khusunya De Anggur disebutkan dulunya memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tu Pekak. De Anggur sempat di keroyok orang dan dibantu oleh Tu Pekak.

Karena De Anggur diambil menjadi sopir pribadi mereka. “Suami saya bekerja di bidang properti. Mereka sering makan di sini,” kisahnya sembari mengaku, selama kerja tidak ada masalah. Namun, enam tahun lalu De Anggur memilih berhenti. Diduga sudah memiliki pekerjaan lain. (dre/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru