27.6 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Diburu Polisi, Rizki Adam Dikabarkan Menghilang dari Bali

DENPASAR – Bos dari empat perusahaan investasi bodong yakni Rizki Adam saat ini menjadi buruan polisi. Namun, Rizki Adam dikabarkan menghilang dari Bali.

 

Sejauh ini, lelaki asal Padang, Sumatra Barat ini tak diketahui keberadaanya di Bali. Bahkan kepada penyidik Polreata Denpasarar, pihak manajemen melalui Ko Frangklyn merupakan Human Resources Development (HRD) dari 4 peruhahaan investasi Bodong itu, mengaku tidak mengetahui keberadaan Rizki Adam hingga Sabtu (23/4).

Informasi yang dihimpun di lingkungan Polresta Denpasar, setelah penggerebekan di Kantor Pusat Goldkoin Sevalon Internasional & Kantor Pusat Koperasi Konsumen Keluarga Goldkoin Internasional, di Jalan Nangka Selatan Nomor 66A, Denpasar, di gerbek dan Dipolice Line, Selasa (19/4) sekitar pukul 14.30, dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat.

 

Di sana tim mengambil file dari sejumlah komputer dan dijadikan barang bukti.

Sayangnya, sampai saat itu Penyidik Polrwata Denpasar belum memintai keterangan pemilik investasi bodong. Pun menemukan keberadaan sang bos yakni Rizki Adam. 

Baca Juga:  Keluarga Ikut Turun Cari Ibu dan Anak yang Hanyut di Tukad Buleleng

 

“Diduga sudah keluar dari Bali. Bahkan si HRD dari perusahaan yakni Ko Frangklyn sendiri mengaku tidak tahu keberadaannya,” beber sumber, Sabtu (23/4).

 

Selain itu, kepada penyidik, Ko Frangklyn mengaku sudah kehilangan kontak dengan sang bos. Berdalih Rizki Adam kerap gonta-ganti nomor teleponnya.

Oleh sebab itu, pihak Polresta Denpasar mengecek keberadaannya di kawasan tempat asal di Padang, Sumatra Barat. Disingggung mengenai akankah pihak manejemen dari investasi bodong itu akan diseret ke Polresta untuk dimintai klarifikasi? “Tentunya ia, kami dapat informasi Sekretaris Koperasi Keluarga Goldkoin juga Komisaris Goldkoin Sevalon Internasional, Kadek Agus Herry Susanto susah berikan statement di media bahwa tidak tahu-menahu, walaupun demikian kami akan mintai keterangannya juga,” jelas sumber polisi ini.

Dia mengatakan, sejauh ini pihak Polresta masih fokus pada Kantor Pusat Goldkoin Sevalon Internasional & Kantor Pusat Koperasi Konsumen Keluarga Goldkoin Internasional, di Jalan Nangka Selatan No. 66A, Denpasar, walaupun tersiarat kabar Rizki memilik beberapa kantor cabang yang berada di lokasi lain.

Baca Juga:  Tikam Hingga Tewas, Dua Pembunuh Buruh Bangunan Dituntut Beda

 

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat ketika dikonfirmasi masih enggan membeberkan proses dan hasil penyelidikan kasus ini.

 

“Ya kami masih selidiki,” jawabnya singkat.

Seperti berita sebelumnya, Kantor Goldkoin di Jalan Nangka Selatan Nomor 66A, Kelurahan Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara digerebek dan disegel Polresta Denpasar, Selasa (19/4).

 

Kemudian, puluhan nasabah menggeruduk Polda Bali, Kamis pagi (21/4). Kantor Cabang Goldkoin di Jalan IB Mantra, Desa Saba, Gianyar tutup serta malamnya sejumlah barang di kantor ini diangkut menggunakan truk.

 

Ini adalah buntut dari laporan member ke polisi terkait dugaan penipuan. Korban yang menyetorkan uangnya sebagai investasi ternyata tidak mendapatkan untung yang dijanjikan. Bahkan, modalnya tidak dikembalikan. Berdasarkan data ada 3.500 member, kerugian total sekitar Rp77 miliar.



DENPASAR – Bos dari empat perusahaan investasi bodong yakni Rizki Adam saat ini menjadi buruan polisi. Namun, Rizki Adam dikabarkan menghilang dari Bali.

 

Sejauh ini, lelaki asal Padang, Sumatra Barat ini tak diketahui keberadaanya di Bali. Bahkan kepada penyidik Polreata Denpasarar, pihak manajemen melalui Ko Frangklyn merupakan Human Resources Development (HRD) dari 4 peruhahaan investasi Bodong itu, mengaku tidak mengetahui keberadaan Rizki Adam hingga Sabtu (23/4).

Informasi yang dihimpun di lingkungan Polresta Denpasar, setelah penggerebekan di Kantor Pusat Goldkoin Sevalon Internasional & Kantor Pusat Koperasi Konsumen Keluarga Goldkoin Internasional, di Jalan Nangka Selatan Nomor 66A, Denpasar, di gerbek dan Dipolice Line, Selasa (19/4) sekitar pukul 14.30, dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat.

 

Di sana tim mengambil file dari sejumlah komputer dan dijadikan barang bukti.

Sayangnya, sampai saat itu Penyidik Polrwata Denpasar belum memintai keterangan pemilik investasi bodong. Pun menemukan keberadaan sang bos yakni Rizki Adam. 

Baca Juga:  Libur Panjang, Kunjungan Penumpang Domestik ke Bali Meningkat Tajam

 

“Diduga sudah keluar dari Bali. Bahkan si HRD dari perusahaan yakni Ko Frangklyn sendiri mengaku tidak tahu keberadaannya,” beber sumber, Sabtu (23/4).

 

Selain itu, kepada penyidik, Ko Frangklyn mengaku sudah kehilangan kontak dengan sang bos. Berdalih Rizki Adam kerap gonta-ganti nomor teleponnya.

Oleh sebab itu, pihak Polresta Denpasar mengecek keberadaannya di kawasan tempat asal di Padang, Sumatra Barat. Disingggung mengenai akankah pihak manejemen dari investasi bodong itu akan diseret ke Polresta untuk dimintai klarifikasi? “Tentunya ia, kami dapat informasi Sekretaris Koperasi Keluarga Goldkoin juga Komisaris Goldkoin Sevalon Internasional, Kadek Agus Herry Susanto susah berikan statement di media bahwa tidak tahu-menahu, walaupun demikian kami akan mintai keterangannya juga,” jelas sumber polisi ini.

Dia mengatakan, sejauh ini pihak Polresta masih fokus pada Kantor Pusat Goldkoin Sevalon Internasional & Kantor Pusat Koperasi Konsumen Keluarga Goldkoin Internasional, di Jalan Nangka Selatan No. 66A, Denpasar, walaupun tersiarat kabar Rizki memilik beberapa kantor cabang yang berada di lokasi lain.

Baca Juga:  Kata Koster, Bali Jadi Etalase Penanganan Covid-19 di Indonesia

 

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat ketika dikonfirmasi masih enggan membeberkan proses dan hasil penyelidikan kasus ini.

 

“Ya kami masih selidiki,” jawabnya singkat.

Seperti berita sebelumnya, Kantor Goldkoin di Jalan Nangka Selatan Nomor 66A, Kelurahan Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara digerebek dan disegel Polresta Denpasar, Selasa (19/4).

 

Kemudian, puluhan nasabah menggeruduk Polda Bali, Kamis pagi (21/4). Kantor Cabang Goldkoin di Jalan IB Mantra, Desa Saba, Gianyar tutup serta malamnya sejumlah barang di kantor ini diangkut menggunakan truk.

 

Ini adalah buntut dari laporan member ke polisi terkait dugaan penipuan. Korban yang menyetorkan uangnya sebagai investasi ternyata tidak mendapatkan untung yang dijanjikan. Bahkan, modalnya tidak dikembalikan. Berdasarkan data ada 3.500 member, kerugian total sekitar Rp77 miliar.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru