26.5 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Berdarah Dingin, Usai Bunuh Dokter, Pelaku Masih Santai Masuk Rumah

PEMBUNUHAN sadis dengan korban seorang dokter hewan di Jalan Desa Riang Gede, Penebel, Tabanan, Bali, yang terjadi pada Selasa petang (23/3) sekitar pukul 18.30 WITA benar-benar bikin geger warga.

I Made Kompyang Artawan, dokter hewan berusia 47 tahun ini tewas mengenaskan usai dibunuh dengan cara sadis oleh Ida Bagus Alit Surya Ambara, 41, yang masih tetangganya sendiri.

Usai membunuh, pelaku Ida Bagus Alit Surya langsung menyerahkan diri dan sudah ditetapkan tersangka.

 

JULIADI, Tabanan

 

Sehari sejak kasus pembunuhan, suasana di TKP (Tempat Kejadian Perkara) pembunhan di Jalan Desa Riang Gede Penebel, Tabanan Rabu (24/3) tampak terlihat sepi.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kondisi TKP yang berada persis di depan rumah pelaku hanya tampak bekas sisa garis putih dan bekas darah korban yang sudah mengering.

Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan dengan Korban drh. I Made Kompyang Artawan, 47 yang dilakukan Pelaku Ida Bagus Alit Surya Ambara, 41 terjadi Selasa malam sekitar pukul 18.30 WITA.

Baca Juga:  Borong Sabu dari Napi Lapas Porong, Sukoco Dituntut 13 Tahun Penjara

Saat pembunuhan terjadi, kondisi di lokasi pembunuhan sangat sepi.

Dari keterangan warga yang tinggal di dekat TKP, pembunuhan yang menimpa seorang dokter dan memiliki usaha toko bangunan tersebut sungguh sadis.

Warga sekitar tidak menyangka kejadian seperti ini akan terjadi di desanya.

Peristiwa itu bermula dari pelaku yang dulu bekerja sebagai guide (pemandu wisata) tanpa sengaja berpapasan dengan korban.

Dimana keduanya (korban dan tersangka) sama-sama mengendarai sepeda motor.

Pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox nopol 6346 FAL, sedangkan korban mengendarai motor Honda Beat DK 2036 GAF.

Saat berpapasan, antara korban dan pelaku beriringan datang dari arah selatan jalan.

Saat beriringan itulah, pelaku mendadak menggeber gas motor miliknya. Selanjutnya dibalas oleh korban dengan juga menggeber gas motornya sambil menyalip pelaku.

Pelaku kemudian mengikuti korban dari arah belakang sambil memepet korban. Diatas sepeda motor pelaku dan korban sempat terjadi adu mulut.

Baca Juga:  Dituntut 2 Tahun, Empat Emak-Emak Pengutil Pasar Kereneng Sig-Sigan

Singkat cerita, sesampai di depan rumah pelaku. Tanpa banyak tanya, pelaku seketika langsung menganiaya korban dengan pisau lipat yang digantung pada kunci motor pelaku.

“Saya lihat kebetulan baru keluar dari pintu pekarangan. Lihat korban sudah tersungkur jatuh ke aspal. Kemudian salah satu pemilik warung ibu-ibu berteriak meminta tolong,” kata seorang warga yang tinggal di Banjar Dinas Darma Kelod, Desa Riang Gede, Penebel yang tidak mau namanya disebutkan.  

Saat terjatuh, imbuh warga, korban masih dalam kondisi hidup.

Namun diduga akibat luka tusukan cukup parah, sesaat kemudian korban meninggal dunia di lokasi.

Sementara, usai membunuh korban, kata warga, pelaku tampak terlihat santai meninggalkan korban yang sudah dalam keadaan tergeletak dan tersungkur masuk ke dalam rumahnya.

“Kejadian cukup singkat dan membuat kondisi di lokasi kejadian sempat mencekam. Pasalnya di desa tak pernah ada kejadian seperti ini hingga menyebabkan nyawa melayang,” ungkap saksi mata di lapangan.



PEMBUNUHAN sadis dengan korban seorang dokter hewan di Jalan Desa Riang Gede, Penebel, Tabanan, Bali, yang terjadi pada Selasa petang (23/3) sekitar pukul 18.30 WITA benar-benar bikin geger warga.

I Made Kompyang Artawan, dokter hewan berusia 47 tahun ini tewas mengenaskan usai dibunuh dengan cara sadis oleh Ida Bagus Alit Surya Ambara, 41, yang masih tetangganya sendiri.

Usai membunuh, pelaku Ida Bagus Alit Surya langsung menyerahkan diri dan sudah ditetapkan tersangka.

 

JULIADI, Tabanan

 

Sehari sejak kasus pembunuhan, suasana di TKP (Tempat Kejadian Perkara) pembunhan di Jalan Desa Riang Gede Penebel, Tabanan Rabu (24/3) tampak terlihat sepi.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kondisi TKP yang berada persis di depan rumah pelaku hanya tampak bekas sisa garis putih dan bekas darah korban yang sudah mengering.

Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan dengan Korban drh. I Made Kompyang Artawan, 47 yang dilakukan Pelaku Ida Bagus Alit Surya Ambara, 41 terjadi Selasa malam sekitar pukul 18.30 WITA.

Baca Juga:  Dituntut 2 Tahun, Empat Emak-Emak Pengutil Pasar Kereneng Sig-Sigan

Saat pembunuhan terjadi, kondisi di lokasi pembunuhan sangat sepi.

Dari keterangan warga yang tinggal di dekat TKP, pembunuhan yang menimpa seorang dokter dan memiliki usaha toko bangunan tersebut sungguh sadis.

Warga sekitar tidak menyangka kejadian seperti ini akan terjadi di desanya.

Peristiwa itu bermula dari pelaku yang dulu bekerja sebagai guide (pemandu wisata) tanpa sengaja berpapasan dengan korban.

Dimana keduanya (korban dan tersangka) sama-sama mengendarai sepeda motor.

Pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox nopol 6346 FAL, sedangkan korban mengendarai motor Honda Beat DK 2036 GAF.

Saat berpapasan, antara korban dan pelaku beriringan datang dari arah selatan jalan.

Saat beriringan itulah, pelaku mendadak menggeber gas motor miliknya. Selanjutnya dibalas oleh korban dengan juga menggeber gas motornya sambil menyalip pelaku.

Pelaku kemudian mengikuti korban dari arah belakang sambil memepet korban. Diatas sepeda motor pelaku dan korban sempat terjadi adu mulut.

Baca Juga:  TERUNGKAP! Duo Curanmor Jual Motor Hasil Curian di Bali dan Lombok

Singkat cerita, sesampai di depan rumah pelaku. Tanpa banyak tanya, pelaku seketika langsung menganiaya korban dengan pisau lipat yang digantung pada kunci motor pelaku.

“Saya lihat kebetulan baru keluar dari pintu pekarangan. Lihat korban sudah tersungkur jatuh ke aspal. Kemudian salah satu pemilik warung ibu-ibu berteriak meminta tolong,” kata seorang warga yang tinggal di Banjar Dinas Darma Kelod, Desa Riang Gede, Penebel yang tidak mau namanya disebutkan.  

Saat terjatuh, imbuh warga, korban masih dalam kondisi hidup.

Namun diduga akibat luka tusukan cukup parah, sesaat kemudian korban meninggal dunia di lokasi.

Sementara, usai membunuh korban, kata warga, pelaku tampak terlihat santai meninggalkan korban yang sudah dalam keadaan tergeletak dan tersungkur masuk ke dalam rumahnya.

“Kejadian cukup singkat dan membuat kondisi di lokasi kejadian sempat mencekam. Pasalnya di desa tak pernah ada kejadian seperti ini hingga menyebabkan nyawa melayang,” ungkap saksi mata di lapangan.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru