28.7 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Tersangka De Anggur dan Bem Bem Kompak Ngaku Menusuk Karena Kesal Dihajar Lebih Dulu oleh Korban

DENPASAR,radarbali.id – Pengeroyokan dan penusukan yang berujung kematian I Putu Eka Astina alias Tu Pekak, menghentak publik di Bali disaat malam pengerupukan (21/3/2023). Dua pelaku sudah diamankan. Yakni,  I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30,  dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23.

Keduanya diperiksa intensif dan maraton hingga, Jumat 24 Maret 2023. Pengembangan sementara dilakukan, keduanya kompak mengatakan kesal spontan melakukan penganiayaan, pengeroyokan dan penusukan terhadap mantan bos I Putu Eka Astina Alias Tu Pekak, 40.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali/radarbali.id, penyidik mendalami keterangan dua tersangka. Sementara tim lain mencari keterangan tambahan dari warga di kawasan TKP, dan mengumpulkan bukti termasuk pakaian milik Tu Pekak yang dikenakan saat kejadian. “Dia pemuda ini sudah berstatus tersangka, kami masih cari saksi tambahan dan bukti untuk mengejar pelaku lain,” papar sumber petugas di lingkungan Polresta Denpasar, Jumat 24 Maret 2023.

Baca Juga:  Apes…Tebang Kayu, Kecebur ke Sungai, Dua Buruh Kayu Hilang Tenggelam

Dikatakan, De Anggur dan Bem Bem sahabat karib. Ke mana-mana pun, keduanya selalu bersama. “Ya, teman karib, dan memang terus berdua. Mereka berdua punya perkumpulan, inisial nama perkumpulan mereka DSO 78,” papar sumber sembari meminta namanya dirahasiakan.

Walaupun demikian, keduanya tak menapik bahwa sempat dekat dengan Tu Pekak. Bahkan salah satu dari mereka sempat terlibat cekcok mulut beberapa bulan sebelumnya hanya gegera sepele yakni saling pandang juga. “Walaupun demikian, keduanya mengaku aksi penganiayaan dan pengeroyokan, berujung penusukan itu hanya spontan. Mereka kesal karena di hajar lebih dahulu oleh Tu Pekak,” beber sumber sembari mengatakan, pisau yang di miliki diakui di bawa setiap saat.

“Sudah kita tanya, memang pisau di bawa ke mana-mana, alasannya jaga diri,” cetus sumber sembari mengatakan, keterangan mereka masih di dalami untuk mengusut keterlibatan pelaku lain. Bukan hanya keterangan mereka, tim juga sementara mencari keterangan tambahan darinearga seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga:  Dua Pengeroyok WNA Ukraina Akhirnya Serahkan Diri, Begini Kronologinya

“Ya, kami barusan (kemarin) telah mengambil pakaian korban yang terdapat darah. Baru kami ambil kerena, jenasahnya sudah diambil keluarga dari Forensik Sanglah, Jumat kemarin siang,” tambah sumber ini. Dikatakan, keluarga telah mengambil jenazah Tu Pekak dari Kamar jenazah untuk disemayamkan. “Kemungkinan akan ada tersangka lain yang merupakan rekan dari kedua orang ini,” pungkasnya.

Terkait dengan perkembangan kasus tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan bahwa, sejauh ini baru dua orang diamankan. Bahkan keduanya terlah berstatus tersangka. “Kami masih dalami keterangan mereka,” singkat Juru Bicara (Jubir) Polresta Denpasar. (dre/rid)



DENPASAR,radarbali.id – Pengeroyokan dan penusukan yang berujung kematian I Putu Eka Astina alias Tu Pekak, menghentak publik di Bali disaat malam pengerupukan (21/3/2023). Dua pelaku sudah diamankan. Yakni,  I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30,  dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23.

Keduanya diperiksa intensif dan maraton hingga, Jumat 24 Maret 2023. Pengembangan sementara dilakukan, keduanya kompak mengatakan kesal spontan melakukan penganiayaan, pengeroyokan dan penusukan terhadap mantan bos I Putu Eka Astina Alias Tu Pekak, 40.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali/radarbali.id, penyidik mendalami keterangan dua tersangka. Sementara tim lain mencari keterangan tambahan dari warga di kawasan TKP, dan mengumpulkan bukti termasuk pakaian milik Tu Pekak yang dikenakan saat kejadian. “Dia pemuda ini sudah berstatus tersangka, kami masih cari saksi tambahan dan bukti untuk mengejar pelaku lain,” papar sumber petugas di lingkungan Polresta Denpasar, Jumat 24 Maret 2023.

Baca Juga:  Tilep Uang Nasabah, Manager Koperasi SU Monang-Maning Dipolisikan

Dikatakan, De Anggur dan Bem Bem sahabat karib. Ke mana-mana pun, keduanya selalu bersama. “Ya, teman karib, dan memang terus berdua. Mereka berdua punya perkumpulan, inisial nama perkumpulan mereka DSO 78,” papar sumber sembari meminta namanya dirahasiakan.

Walaupun demikian, keduanya tak menapik bahwa sempat dekat dengan Tu Pekak. Bahkan salah satu dari mereka sempat terlibat cekcok mulut beberapa bulan sebelumnya hanya gegera sepele yakni saling pandang juga. “Walaupun demikian, keduanya mengaku aksi penganiayaan dan pengeroyokan, berujung penusukan itu hanya spontan. Mereka kesal karena di hajar lebih dahulu oleh Tu Pekak,” beber sumber sembari mengatakan, pisau yang di miliki diakui di bawa setiap saat.

“Sudah kita tanya, memang pisau di bawa ke mana-mana, alasannya jaga diri,” cetus sumber sembari mengatakan, keterangan mereka masih di dalami untuk mengusut keterlibatan pelaku lain. Bukan hanya keterangan mereka, tim juga sementara mencari keterangan tambahan darinearga seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga:  Masuk Haluan Lawan, Tabrak Truk, Pemotor Tewas Mengenaskan

“Ya, kami barusan (kemarin) telah mengambil pakaian korban yang terdapat darah. Baru kami ambil kerena, jenasahnya sudah diambil keluarga dari Forensik Sanglah, Jumat kemarin siang,” tambah sumber ini. Dikatakan, keluarga telah mengambil jenazah Tu Pekak dari Kamar jenazah untuk disemayamkan. “Kemungkinan akan ada tersangka lain yang merupakan rekan dari kedua orang ini,” pungkasnya.

Terkait dengan perkembangan kasus tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan bahwa, sejauh ini baru dua orang diamankan. Bahkan keduanya terlah berstatus tersangka. “Kami masih dalami keterangan mereka,” singkat Juru Bicara (Jubir) Polresta Denpasar. (dre/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru