DENPASAR- Kasus pengeroyokan disertai penikaman yang menewaskan I Putu Eka Astina alias Tu Pekak, 40, saat parade ogoh-ogoh di Jalan Veteran depan Dealer Suzuki, Denpasar Utara, Selasa 21 Maret 2023 lalu sekitar pukul 21.00 menyisahkan duka mendalam bagi keluarga.
Istri Tu Pekak, Ni Nengah Wikarsini, 37, mengaku mengenali kedua pelaku yang merenggut nyawa suaminya –tersangka I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23. “ Kedua pelaku dan suami saya sama-sama berasal dari Banjar Gegelang, Antiga, Karangasem. Mereka ke Denpasar diajak suami saya,” kisah Wikarsini.
Bahkan, tersangka I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, pernah menjadi sopir pribadi korban. Khusus tersangka De Anggur, kata Wikarsini, memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tu Pekak. Sebelumnya, De Anggur sempat dikeroyok orang dan dibantu oleh Tu Pekak. Selanjutnya diangkat sebagai sopir pribadi korban.
“Suami saya bekerja di bidang properti. Mereka sering makan di sini,” ceritanya sembari mengaku, selama kerja tidak ada masalah. Namun, enam tahun lalu De Anggur memilih berhenti. Diduga sudah memiliki pekerjaan lain. Namun apakah ada permasalahan antara De Anggur dan Tu Pekak, hingga mereka menerencanakan penganiayaan, pengeroyokan berujung penuskan tidak diketahui keluarga.
“Saya panik kekatukan. Saya saksikan dengan mata kepala. Saya sempat menegur dan teriak minta tolong. Mereka melakukan pengeroyokan tanpa belas kasihan,” tuturnya sambil menangis.
Kendati saat itu istri korban sedang menggendong anaknya yang masih balita, para pelaku tidak peduli. Oleh sebab itu, Wikarsini mewakili suara hati keluarga berharap Polisi usut tuntas kasus ini. Tak hanya De Anggur dan Bem Bem, tapi ada pelaku lain.
“ Semuanya mukul dan nendang sang suami. Saya sudah dimintai keterangan, saya dan keluarga menduga bahwa ini sudah berencana. Pisau dibawa dari rumah pelaku. Kami berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya setimpal perbuatannya. Karena bukan hanya dua orang saja yang lakukan pengeroyokan. Suami saya diperlakukan seperti binatang. Pelaku sudah bawa pisau dari awal. Untuk apa nonton ogoh-ogoh bawa pisau, kami ingin polisi mengusut tuntas semua pelaku yang ada, termasuk siapa yang menyuruh. Mereka lebih dari 7 orang,” pungkasnya. (dre)
