TABANAN – Penangkapan Febriansyah alias Rian, 31, penganiaya pegawai servis HP di Sembung Gede Kerambitan, Donny Santoso, 17, ternyata tidak mudah. Butuh waktu sehari untuk polisi bisa menangkap pria kekar tersebut.
Kapolsek Kerambitan Kompol Bambang Gede Artha, setelah mendapat laporan dari Donny Santoso, pegawai servis HP di Divya Cell, Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, pihaknya langsung memburu pelaku.
Polisi mengira tempat tinggal pelaku tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun, semalaman, polisi tak berhasil menyibak jejak pelaku.
Baru keesokan harinya atau Rabu sore (22/9) polisi mendapat informasi bahwa pelaku sedang di Denpasar. Informasi itu menyebutkan, pelaku sedang berada di sekitar Jalan Kebo Iwa, Denpasar Utara.
Polisi pun bergegas menuju lokasi tersebut. Ternyata benar, pelaku sedang beradi di McDonald (McD) di perempatan Jalan Kebo Iwa dan Gatot Subroto, Denpasar. Ternyata, Rian sedang asyik makan di restoran berbasis ayam goreng itu.
Tak mengulur waktu lagi, petugas kepolisian mendekatinya dan menangkapnya. Kemudian Rian digiring ke Mapolsek Kerambitan.
“Pelaku Rian kami tangkap di salah satu tempat di kawasan Denpasar sehari setelah dia melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Kompol Bambang.
Sebelumnya diberitakan, Febriansyah alias Rian, ditangkap polisi dari Polsek Kerambitan lantaran menganiaya Donny Santoso, 17, pegawai servis HP di Divya Cell, Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa (21/9).
Peristiwa itu berawal ketika orang tua Rian memperbaiki HP di konter tersebut. Saat itu, orang tua pelaku menyebutkan bahwa konektor pengisian baterai pada ponselnya rusak.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, kerusakannya bukan hanya pada konektor. Sehingga perbaikan dilakukan pada bagian lain. Biaya perbaikan pun membengkak,” jelas Kompol Bambang dikonfirmasi Kamis (23/9).
Nah, kemudian datanglah pelaku ke tempat kerja korban di konter servis HP pada Selasa (21/9) sekitar pukul 17.30. Kemudian menghampiri korban dan mengatakan ingin mengambil ponsel milik orang tuanya.
Rian tidak terima ongkos servis HP orang tuanya membengkak. Dia pun ngotot hanya akan membayar sesuai dengan nota.
Sedangkan korban menjelaskan bahwa bila pembayaran hanya dilakukan sesuai dengan nilai yang tertera pada nota, maka perbaikan hanya dilakukan terhadap konektor pengisian baterai saja.
Tak terima dengan penjelasan dan adanya tambahan ongkos tersebut, pelaku mencekik leher korban. Tetapi korban secara spontan menepisnya.
Terkena tepis, pelaku menjadi tambah ganas. Pelaku kemudian mencengkeram kerah baju korban dengan tangan kirinya. Dan di saat yang bersamaan ia melepaskan tinju dan mengenai bagian kiri wajah korban sebanyak empat kali.
“Kala itu pelaku memukul wajah korban, pelaku menggunakan alat bantu knuckle atau keling sehingga menimbulkan luka robek,” terang Kompol Bambang.
Tak hanya itu puas melampiaskan emosinya, pelaku mengambil ponsel orang tuanya kemudian pergi.