25.4 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Kronologi Pembacokan di Monang Maning Denpasar yang Tewaskan De Budi

DENPASAR – Kasus penganiayaan berupa pengeroyokan dan pembacokan yang berujung terbunuhnya Gede Budiarsana di Monang Maning, Denpasar, Jumat (23/7) berawal dari masalah sepele. Soal pembayaran kredit sepeda motor yang macet kamudian ditarik paksa debt collector. Berikutnya kronologinya:

 

1. Bli Wid alias Jro Dolah memiliki tanggungan kredit sepeda motor Honda Vario terhadap sebuah finance. Namun, pembayarannya macet.

 

2. Pihak finance menggunakan jasa Mata Elang (Matel) untuk menelusuri keberadaan sepeda motor tersebut. Kemudian diketahui bahwa sepeda motor itu berada di Kuta.

 

3. Tim Matel kemudian berkoordinasi dengan Tim Bentur alias tim eksekusi dari PT. Beta Mandiri Multi Solition (BMMS) di Jalan Gunung Patuha VII, No.9 C, Monang Maning milik Benny Bekar Besi.

 

4. Tim bentur (debt collector) dari PT BMMS ini kurang lebih 4 orang bergegas ke kos yang di maksud, Jumat (23/7) untuk menarik sepeda motor Honda Vario milik Bli Wid alis Jro Dolah yang pembayaran kreditnya macet. Akhirnya terjadilah adu argumen di kos itu. Hingga sepeda motor itu ditarik pihak debt collector.

 

5. Nah, kebetulan penghuni salah satu kamar di kos tersebut ditempati oleh Gede Budiarsana alias De Budi, lelaki asal Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Buleleng. “De Budi ini diketahui bersaudara dengan Jro Dolah,” ujar sumber radarbali.id di kepolisian.

 

6. Jumat (23/7) siang, De Budi dan Bli Wid alias Jro Dolah mendatangi kantor PT. Beta Mandiri Multi Solition (BMMS) di Jalan Gunung Patuha VII, No.9 C, Monang Maning, Denpasar Barat.

 

7. Di PT BMMS, De Budi menanyakan sepeda motor yang ditarik. Ia kemudian terlibat cekcok dengan petugas bagian admin PT. BMMS berinisial J hingga terjadi pemukulan terhadap J. Sedangkan Jro Dolah merekam suasana menggunakan HP.

 

“Di sini ada kesimpang siuran keterangan. Kata Jro Dolah, saat merekam, dia dipukul oleh salah satu anak buah Benny. Saat itu lah De Budi memukul karyawan admin. Sementara dari pihak Benny, karyawan bernama J ini dipukuli oleh De Budi lebih dahulu,” jelas sumber.

Baca Juga:  DUH GUSTI! Hantam Pohon Asam yang Tumbang, Warga Pemuteran Tewas

 

8. Menurut keterangan Jro Dolah, ketika terjadi keributan itu, Benny datang dan mengambil parang lalu ditebas ke arah Jro Dolah namun berhasil menghindar. Melihat hal itu, De Budi berusaha merebut parang sehingga terjadi pergulatan lalu parang itu mengenai kaca.

Jro Dolah melakukan perlawanan dan dua orang memukulnya menggunakan kursi dan besi. Melihat puluhan orang berdatangan, ia memilih lari meninggalkan De Budi ke arah depan dan menumpangi motor lalu menuju ke arah timur.

 

Sementara versi pihak PT. BMMS, ketika mengetahui J dianiaya, Benny dan anak buahnya sekitar 4 orang itu marah.  Sebab, pukulan itu membuat J mengalami luka di kening bagian kanan. Benny selaku  pemilik PT BMMS mengambil parang. Terjadilah saling rebutan parang antara Benny dan De Budi. Parang itu akhirnya berhasil direbut oleh Budi. Benny dan Jo memilih mundur karena Benny mendapatkan luka di tangan akibat saling rebut parang.

9. Di tengah kemelut, datanglah Wayan Sinar, Fendi dan beberapa lainnya. De Budi kemudian mengayunkan parang ke kepala Wayan Sinar. Tak terima dengan kejadian itu De Budi langsung dikeroyok. De Budi pun akhirnya membuang parang dan kabur ke arah depan (utara) lalu ke barat. Sampainya di jalan umum, De Budi menumpang mobil pikap yang sedang lewat.

10. Wayan Sinar dan lain-lain terus mengejar De Budi yang naik pikap. Karena simpang Jalan Subur – Jalan Kalimutu – Tegal Harum sekitar Pukul 15.00 Wita itu terjadi kemacetan, De Budi turun dari pikap dan berusaha lari, namun dia keburu tertangkap para pengejar dan dianiaya. Datang juga Wayan Sinar degan parang yang dibuang De Budi tadi, kemudian menebaskan parah itu ke arah De Budi secara brutal.

Baca Juga:  Dalam Sidang Boby Kool Sebut Karakter JRX Kritis dan Suka Baca Buku

“Karena sangat kesal dengan luka tebasan di kepala, Wayan Sinar langsung menebas De Budi di jalan umum dan akhirnya De Budi tewas,” jelas sumber ini.

 

11. Kejadian itu pun menjadi tontonan warga. Warga berkerumun dari lokasi kantor hingga TKP penebasan. De Budi kemudian dibawa ke RS. 

12. Mengetahui polisi sudah berada di lokasi penebasan, Wayan Sinar memilih ganti baju merah yang dikenakan dengan kaus warna hitam, lalu kabur. Wayan Sinar ke RS Balimed di Jalan Mahendradatta untuk menjahit luka di kepala bagian belakang. Ia dijahit sampai 24 jahitan. Polisi pun menangkap Wayan Sinar di RS tersebut.

“Ada 24 jaritan luar dalam. Katanya dia menjadi brutal karena ditebas lebih dahulu,” ungkap sumber.

 

 

13. Polisi kemudian menangkap J, dan 6 orang lainnya diduga pelaku pengeroyokan langsung menyerahkan diri malam itu juga. Polisi juga menyita parang yang dibuang dekat tower, dan menyita 7 pedang di kantor PT BMMS.  Polisi mengangkut motor para pelaku dan motor milik De Budi, Sabtu (24/7).

 

 

Kapolresta Denpasar Kombespon Jansen Avitus Pandjaitan membenarkan bahwa sejauh ini pihaknya telah mengamankan 8 orang. Lalu yang dijadikan tersangka baru 6 orang.

“Tersangkanya 6 (orang),” kata Jansen, Sabtu (24/7).

Saat ini, kata Kombes Jansen, keenam tersangka sudah ditahan dan diperiksa. Dari 6 tersangka tersebut yang salah satunya pelaku utama Wayan S. Sedangkan 5 pelaku  yang datang menyerahkan diri ke kantor Polisi ikut melakukan pengeroyokan. 

“Lima tersangka menyerahkan diri. Mereka gentle menyerahkan diri dan mereka kami proses sesuai hukum yang berlaku,” pungkas Jansen.



DENPASAR – Kasus penganiayaan berupa pengeroyokan dan pembacokan yang berujung terbunuhnya Gede Budiarsana di Monang Maning, Denpasar, Jumat (23/7) berawal dari masalah sepele. Soal pembayaran kredit sepeda motor yang macet kamudian ditarik paksa debt collector. Berikutnya kronologinya:

 

1. Bli Wid alias Jro Dolah memiliki tanggungan kredit sepeda motor Honda Vario terhadap sebuah finance. Namun, pembayarannya macet.

 

2. Pihak finance menggunakan jasa Mata Elang (Matel) untuk menelusuri keberadaan sepeda motor tersebut. Kemudian diketahui bahwa sepeda motor itu berada di Kuta.

 

3. Tim Matel kemudian berkoordinasi dengan Tim Bentur alias tim eksekusi dari PT. Beta Mandiri Multi Solition (BMMS) di Jalan Gunung Patuha VII, No.9 C, Monang Maning milik Benny Bekar Besi.

 

4. Tim bentur (debt collector) dari PT BMMS ini kurang lebih 4 orang bergegas ke kos yang di maksud, Jumat (23/7) untuk menarik sepeda motor Honda Vario milik Bli Wid alis Jro Dolah yang pembayaran kreditnya macet. Akhirnya terjadilah adu argumen di kos itu. Hingga sepeda motor itu ditarik pihak debt collector.

 

5. Nah, kebetulan penghuni salah satu kamar di kos tersebut ditempati oleh Gede Budiarsana alias De Budi, lelaki asal Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Buleleng. “De Budi ini diketahui bersaudara dengan Jro Dolah,” ujar sumber radarbali.id di kepolisian.

 

6. Jumat (23/7) siang, De Budi dan Bli Wid alias Jro Dolah mendatangi kantor PT. Beta Mandiri Multi Solition (BMMS) di Jalan Gunung Patuha VII, No.9 C, Monang Maning, Denpasar Barat.

 

7. Di PT BMMS, De Budi menanyakan sepeda motor yang ditarik. Ia kemudian terlibat cekcok dengan petugas bagian admin PT. BMMS berinisial J hingga terjadi pemukulan terhadap J. Sedangkan Jro Dolah merekam suasana menggunakan HP.

 

“Di sini ada kesimpang siuran keterangan. Kata Jro Dolah, saat merekam, dia dipukul oleh salah satu anak buah Benny. Saat itu lah De Budi memukul karyawan admin. Sementara dari pihak Benny, karyawan bernama J ini dipukuli oleh De Budi lebih dahulu,” jelas sumber.

Baca Juga:  Dalam Sidang Boby Kool Sebut Karakter JRX Kritis dan Suka Baca Buku

 

8. Menurut keterangan Jro Dolah, ketika terjadi keributan itu, Benny datang dan mengambil parang lalu ditebas ke arah Jro Dolah namun berhasil menghindar. Melihat hal itu, De Budi berusaha merebut parang sehingga terjadi pergulatan lalu parang itu mengenai kaca.

Jro Dolah melakukan perlawanan dan dua orang memukulnya menggunakan kursi dan besi. Melihat puluhan orang berdatangan, ia memilih lari meninggalkan De Budi ke arah depan dan menumpangi motor lalu menuju ke arah timur.

 

Sementara versi pihak PT. BMMS, ketika mengetahui J dianiaya, Benny dan anak buahnya sekitar 4 orang itu marah.  Sebab, pukulan itu membuat J mengalami luka di kening bagian kanan. Benny selaku  pemilik PT BMMS mengambil parang. Terjadilah saling rebutan parang antara Benny dan De Budi. Parang itu akhirnya berhasil direbut oleh Budi. Benny dan Jo memilih mundur karena Benny mendapatkan luka di tangan akibat saling rebut parang.

9. Di tengah kemelut, datanglah Wayan Sinar, Fendi dan beberapa lainnya. De Budi kemudian mengayunkan parang ke kepala Wayan Sinar. Tak terima dengan kejadian itu De Budi langsung dikeroyok. De Budi pun akhirnya membuang parang dan kabur ke arah depan (utara) lalu ke barat. Sampainya di jalan umum, De Budi menumpang mobil pikap yang sedang lewat.

10. Wayan Sinar dan lain-lain terus mengejar De Budi yang naik pikap. Karena simpang Jalan Subur – Jalan Kalimutu – Tegal Harum sekitar Pukul 15.00 Wita itu terjadi kemacetan, De Budi turun dari pikap dan berusaha lari, namun dia keburu tertangkap para pengejar dan dianiaya. Datang juga Wayan Sinar degan parang yang dibuang De Budi tadi, kemudian menebaskan parah itu ke arah De Budi secara brutal.

Baca Juga:  Aussie Gantung Diri, Motif Belum Terdeteksi

“Karena sangat kesal dengan luka tebasan di kepala, Wayan Sinar langsung menebas De Budi di jalan umum dan akhirnya De Budi tewas,” jelas sumber ini.

 

11. Kejadian itu pun menjadi tontonan warga. Warga berkerumun dari lokasi kantor hingga TKP penebasan. De Budi kemudian dibawa ke RS. 

12. Mengetahui polisi sudah berada di lokasi penebasan, Wayan Sinar memilih ganti baju merah yang dikenakan dengan kaus warna hitam, lalu kabur. Wayan Sinar ke RS Balimed di Jalan Mahendradatta untuk menjahit luka di kepala bagian belakang. Ia dijahit sampai 24 jahitan. Polisi pun menangkap Wayan Sinar di RS tersebut.

“Ada 24 jaritan luar dalam. Katanya dia menjadi brutal karena ditebas lebih dahulu,” ungkap sumber.

 

 

13. Polisi kemudian menangkap J, dan 6 orang lainnya diduga pelaku pengeroyokan langsung menyerahkan diri malam itu juga. Polisi juga menyita parang yang dibuang dekat tower, dan menyita 7 pedang di kantor PT BMMS.  Polisi mengangkut motor para pelaku dan motor milik De Budi, Sabtu (24/7).

 

 

Kapolresta Denpasar Kombespon Jansen Avitus Pandjaitan membenarkan bahwa sejauh ini pihaknya telah mengamankan 8 orang. Lalu yang dijadikan tersangka baru 6 orang.

“Tersangkanya 6 (orang),” kata Jansen, Sabtu (24/7).

Saat ini, kata Kombes Jansen, keenam tersangka sudah ditahan dan diperiksa. Dari 6 tersangka tersebut yang salah satunya pelaku utama Wayan S. Sedangkan 5 pelaku  yang datang menyerahkan diri ke kantor Polisi ikut melakukan pengeroyokan. 

“Lima tersangka menyerahkan diri. Mereka gentle menyerahkan diri dan mereka kami proses sesuai hukum yang berlaku,” pungkas Jansen.


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru