DENPASAR – Tensi panas antara Pengprov Pertina Bali dengan Yayasan Pino Bahari Indonesia (YPBI) akhirnya mereda. Hal ini setelah KONI Bali melakukan mediasi dengan mendatangkan kedua belah pihak di KONI Bali Rabu (25/8) yang dipimpin langsung sang ketua, I Ketut Suwandi.
Saat dikonfirmasi, Ketut Suwandi mengaku kedua belah pihak hadir. Hanya Ketum Pengprov Pertina Bali Made Muliawan Arya saja yang tidak hadir.
“Intinya kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Dan juga sepakat mencabut masing-masing laporan di pihak kepolisian. Kemudian Pertina Bali mendukung kegiatan itu dan berharap agar ada ketertiban dalam pelaksanaannya. Siapapun penyelenggara harus mendapat rekomendasi dari induk organisasi,” terang Suwandi.
Lanjut Suwandi, kedua belah pihak sama-sama melakukan langkah yang bagus untuk memajukan dunia tinju amatir di Bali.
“Apa yang dilakukan Pino adalah langkah bagus. Apa yang diharapkan Pertina Bali juga bagus. Namun, ada beberapa hal yang perlu diluruskan, yakni kolaborasi serta saling menunjang satu sama lain dan ikuti aturan yang ada,” ungkapnya.
Perlu diketahui sebelum terjadinya media antara kedua belah pihak, mereka sempat bersitegang karena YPBI akan menggelar Bali Boxing Day (BBD) III tanpa adanya pembicaraan dengan Pengprov Pertina Bali hingga akhirnya YPBI melaporkan permasalahan ini ke Polda Bali beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Ketua Harian Pengprov Pertina Bali I Putu Gede panca Wiadnyana yang hadir dalam mediasi mengapresiasi langkah yang dilakukan KONI Bali sebagai fasilitator mediasi kedua belah pihak.
“Kami juga apresiasi YPBI yang bersedia hadir dalam mediasi tadi (Rabu, 25/8),” ucapnya.
Tapi yang jelas, ada tiga poin yang perlu ditegaskan dalam aturan yang berlaku. Pertama Pengprov Pertina Bali sangat menyambut baik mediasi yang mengutamakan penyelesaian musyawarah untuk mencapai mufakat.
Kedua adalah menolak segala kejuaraan tinju amatir tanpa adanya rekomendasi dari Pengprov Pertina Bali. Terakhir, Pengprov Pertina Bali siap membantu pihak-pihak yang akan menggelar kejuaraan tinju amatir di Bali.
Disisi lain saat diwawancarai terpisah, Pino Bahari sebagai Ketua YPBI membenarkan mediasi berlangsung di KONI Bali. Pada akhirnya pihaknya sepakat untuk berdamai dengan Pengprov Pertina Bali.
“Untuk kesepakatannya, kami akan membahas di intern YPBI dan akan berkomunikasi dengan KONI Bali sebelum menandatangani kesepakatannya,” tutupnya.