DENPASAR – Kasus dugaan pengeroyokan dan penipuan yang dilakukan terduga sindikat penipuan jual mobil di Denpasar mengundang simpati netizen atau warganet. Mereka ikut geregetan melihat video sebagian orang hanya menonton saat tiga orang berbadan kekar menganiaya seorang pria itu.
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, kasus dugaan pengeroyokan yang videonya viral di media sosial itu sudah ditangani Polsek Denpasar Utara.
Korban dikeroyok tiga orang pria kekar di depan Minimarket Bintang Kembar atau Kantor PU Kota Denpasar, Jalan Gatot Subroto VI/J, Lumintang, Denpasar, Senin (25/10).
Dijelaskan, pengeroyokan itu bermula saat pria bernama I Made Pande Windu Merta berniat membeli mobil dari pelaku pengeroyokan.
Tiga pria itu bernama Andi Masait alias Asep, 42, tinggal di Jalan Tukad Banyuning, Panjer; Oter Ali, 55, tinggal di Jalan Gunung Lempuyang, Tegal Kerta; dan Samuel Erik Mekolie alias Oscar tinggal di Jalan Taman Pancing Timur, Pedungan.
Setelah salah satu pelaku korban bertemu, korban diajak pelaku membeli minum di minimarket dekat TKP. Kemudian datang dua orang lainnya memaksa korban untuk masuk ke dalam mobil pelaku.
Namun korban menolak masuk mobil. Akhirnya terjadi tarik-menarik. Karena melawan, korban dipukul para pelaku. Video kejadian pengeroyokan itu pun viral di media sosial.
Kedua pihak sempat berdamai. Namun, akhirnya korban mencabut perdamaian, kemudian melapor ke Polsek Denpasar Utara.
Yang membuat para warganet bersedih adalah sikap orang-orang yang melihat dugaan penganiayaan secara bersama-sama tersebut. Selain terlihat hanya beberapa warga yang merekam video kejadian itu, tidak banyak warga yang menolongnya.
Dari rekaman video, hanya tampak sekitar 3 orang warga yang coba menengahi peselisihan kedua pihak ini. Sisanya menonton atau merekam video.
“Kalau Bapak mukul, nanti bapak kena (pidana?),” kata seorang berjaket putih yang ikut menengahi.
Berikut komentar dari sejumlah netizen melalui Fanspage RadarBali terkait beredarnya video pengeroyokann di Lumintang yang viral ini:
Ar** Wa** Ka**: Perlu di hidupkan kembali respon cepat masyarakat dalam menolong orang lain. Buktikan ini tanah bali bukan ibu kota metropolitan yg acuh tak acuh sama orang lain…. Kenapa ada yg ngerekam tapi tidak menolong???
I Made Ro*** Fer*****: nonton videonya sedih liatnya, Kebiasaan jaman naoo nak be (orang sudah, Red) minta tolong, sing Ade nulungin (tidak ada yang menolong),merekam lbh penting ,kasian si korban.
Yan Mu** Ge**: Orang sudah minta tolong malah di tonton klo takut nolong sendiri minimal cari teman/orang yang lewat. Kasihan si korban
Nyoman Ma******: Banyak sekali penonton sampai bikin vidio tapi tidak menolong ih baliku
Joh**** Han****: Apa dikira sdg bkin video tiktok makanya gak ada yg nolong?? Manusia makin aneh2…
Ma*** D**: Aneh y bukan d tolong malah jd tontonan…aneh manusia jaman sekarang…
Nyoman Wa***: kalau dikampung ada seperti itu kukul gen tepak pragat be (pukul kentongan saja sudah selesai, Red).