Radar Bali.id– Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono kepada Jawa Pos Radar Blitar menyebutkan bahwa yang melakukan penangkapan eks wali kota Blitar M.Samanhudi Anwar dilakukan langsung oleh anggota Subditjatanras Polda Jatim. Tidak ada personel polres yang dilibatkan secara langsung. Ini karena pria yang diduga mengotaki perampokan Wali Kota Blitar, Santoso, ini punya peran spesial.
”Kami hanya diinformasikan. Kami hanya diminta untuk membuat surat perintah penangkapan,” kata perwira berpangkat dua melati itu.
Tapi, Joko Trisno Mudiyanto yang ditunjuk keluarga Samanhudi menjadi kuasa hukum menyatakan, dirinya maupun pihak keluarga tidak menerima dokumen atau surat sebelum penangkapan pria kelahiran 20 Oktober 1965 tersebut.
”Surat penangkapan dan penahanan klien kami belum saya lihat. Begitu juga pihak keluarga. Sehingga untuk sementara saya belum bisa ambil sikap sebelum bertemu dengan klien,” ujar Joko yang tadi malam langsung meluncur menuju Mapolda Jawa Timur.
Seperti diketahui, dalam keterangannya seusai penangkapan, Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Totok Suharyanto mengatakan bahwa kepada ketiga pelaku perampokan Samanhudi menjelaskan kelemahan rumah dinas. Misalnya, penjagaan saat malam yang tidak ketat.
Samanhudi juga menggambarkan situasi dan tata letak rumah. ”Termasuk tempat yang mungkin jadi penyimpanan uang,” jelasnya. ”Jadi tidak ikut merampok, tetapi terlibat prosesnya. Dikenakan pasal turut serta,” sambungnya.
Menurut pemeriksaan awal, Samanhudi tidak mendapat bagian hasil rampokan. Tetapi, bantuannya berupa keterangan kepada pelaku lain sudah memenuhi unsur pidana. ”Yang bersangkutan (Samanhudi) juga tahu profil tersangka lain sebelumnya adalah pelaku perampokan,” tuturnya.
Totok belum bisa memastikan apakah Samanhudi yang menyuruh pelaku lain mengincar rumah dinas. Termasuk motifnya menjelaskan situasi dan kelemahan rumah dinas. ”Masih perlu dilakukan pendalaman dulu,” katanya.
Kasubditjatanras Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono menambahkan bahwa pihaknya belum berhenti setelah penangkapan Samanhudi. Sebab, masih ada dua pelaku lain yang belum tertangkap. ”Tetap kami kejar,” ujarnya.
Menurut Lintar, identitas mereka sudah dikantongi. Jajarannya pun sudah mencoba berbagai upaya untuk melacak keberadaannya. Namun, sejauh ini belum ada titik terang. ”Mohon doa agar lekas tertangkap semua,” katanya.[JPG/jawapos.com]