SETELAH menjadi perbincangan di media sosial, media nasional dan asing belum lama ini, Emmy Martha Pakpahan akhirnya angkat bicara.
Wanita berdarah batak namun lahir di Jakarta ini secara blak-blakan tentang kisahnya bersama mendiang Matthew Harper tunangannya yang tewas bunuh diri beberapa waktu lalu.
ANDRE SULLA, Denpasar
MENGENAKAN terusan putih dan blazer warna biru, raut kesedihan masih terpancar dari wajah Emmy Martha Pakpahan. Bahkan saat menggelar jumpa pers di bilangan Teuku Umar Denpasar, Jumat siang (28/1) ia tampak terus menghela nafas panjang.
Apalagi ketika Emmy menceritakan saat sang tunangannya ditemukan tewas dalam kondisi tak bernyawa. Di tengah duka yang sedang ia rasakan, ia harus menerima kenyataan pahit dari sejumlah kabar miring tentang dirinya.
Emmy dituduh membunuh sang tunangannya asal Inggris yang semasa hidupnya sering mengalami depresi dan berhalusinasi.
Meski awalnya mengaku tak berdaya, takut dan trauma. Namun akhirnya, rasa yang campur aduk itu akhirnya ia tepis.
Perempuan berambut pirang ini akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan kebenaran agar tidak ada salah paham tentang apa yang telah terjadi.
Singkat cerita, Emmy pun akhirnya mengklarifikasi sejumlah tuduhan bahwa ia telah membunuh tunangannya dengan menusuk menggunakan pisau hingga tewas di Perumahan Samatha Citra Kuta blok A/8, Lingkungan Taman Giri Mumbul, Kelurahan Benoa, Kutsel, Badung, Kamis (13/1) sekira pukiul 06.10 WITA.
“Tuduhan (Pembunuhan” itu tidak benar alias Hoax,”tandas Emmy.
Bahkan lanjutnya, ada sorang wanita berinisial HLN secara terang terangan dan viral di media sosial menuduh Emmy membunuh tunangan sendiri yang berkebangsaan Inggris. Selain itu ada beberapa media asing telah membuat berita palsu.
“Tanpa belas kasihan, mereka secara komersial telah mengorbankan saya untuk mendapatkan keuntungan dari kejadian ini,”imbuh Emmy.
Dikatakannya, berbagai media pers ternama menerbitkan artikel yang dengan salah menyatakan bahwa Emmy telah melakukan pembunuhan terhadap Harper.
“Pengacara saya segera somasi beberapa media. Diantaranya Daily Star (Inggris), Evening Standard (Inggris), London News Time (Inggris), Mirror (Inggris), Singapore Time (Singapura), the Sun (Inggris), US Time Today, dan antara lain Express.Co.UK. Juga wanita berinisial HLN,” bebernya.
Bahkan dalam pemberitaan di sejumlah media itu, Emmy Pakpahan bahkan sempat dikabarkan sudah ditahan atas dakwaan pembunuhan.
Faktanya, ia tidak pernah ditahan. “Buktinya selama ini kooperatif dan bekerja sama dengan baik saat diminta ketrangan oleh pihak Kepolisian,” terangnya.
Pun Kepolisian di Bali telah mengadakan konferensi pers secara resmi bahwa hasil penyelidikan, dididukung sejumlah bukti, Matt Harper murni bunuh diri.
“Ini adalah mimpi buruk. Saya dituduh membunuh dan dikatakan telah ditahan di kantor polisi,” jelas Emmy.
Sambil menangis, ia curhat bahwa kehilangan Matt dan menyaksikan Matt bunuh diri membuatnya trauma.
Ditambah serangan dari pemberitaan media telah menambanya semakin hancur.
“Walaupun dalam situasi berduka, saya harus kuat harus berjuang untuk menyelamatkan nama baik saya,” katanya.