28.7 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Perhiasan Emas Masih Nempel di Jenazah, Polisi Tepis Motif Perampokan

SEMPAT diduga korban perampokan disertai pembunuhan, fakta baru terungkap usai polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP di warung Ketut Mintaning alias Bu Minten, 66.

Ternyata dari hasil penyelidikan polisi, tidak ada satupun harta benda korban yang hilang. Meski demikian, polisi menduga kuat jika perempuan yang belum pernah menikah alias ‘perawan tua’ ini mati tak wajar.

 

EKA PRASETYA, Buleleng

SEJAK jenazahnya ditemukan pada, Senin siang (29/3) sekitar pukul 13.00 WITA lalu, polisi secara marathon terus melakukan penyelidikan.

Bahkan setelah melakukan olah TKP, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

Seperti dibenarkan Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, Rabu (31/3).

Saat dikonfirmasi, Iptu Sumarjaya mengatakan, bahwa atas kasus ini, polisi sudah memeriksa 5 (lima) orang saksi.

Selain itu, imbuhnya, polisi juga tengah menanti hasil uji barang bukti dari Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Denpasar, termasuk menanti hasil otopsi dari tim dokter forensik di RSUD Buleleng.

Baca Juga:  Gantikan Henricus, Bimo Sutopo Resmi Jabat Danlanal Denpasar Bali

“Korban ini memang diduga mati tidak wajar. Kami masih menanti hasil uji barang bukti dari laboratorium forensik, termasuk menunggu hasil otopsi,” kata Sumarjaya saat ditemui di Mapolres Buleleng.

Lebih lanjut, Sumarjaya menegaskan, polisi memastikan memberikan atensi terhadap kasus ini.

Bahkan, saat rapat analisa dan evaluasi (anev) rutin di Mapolres Buleleng, Rabu pagi, kasus penyekapan yang terjadi itu turut menjadi salah satu bahan pembahasan utama.

Sayangnya, meski jadi antensi kepolisian, hingga saat ini, kasus tewasnya Bu Minten masih terkendala dengan minimnya keterangan saksi-saksi.

Selain itu, dari hasil olah TKP, sejumlah barang milik korban juga dikabarkan masih utuh.

Bukti bahwa harta benda milik korban tidak hilang, kata Sumarjaya terungkap dari temuan perhiasan emas yang masih melekat saat jenazah korban ditemukan.

Baca Juga:  Pencurian di Seririt Kian Marak, Rumah Sekcam pun Dibobol Maling

Sehingga atas temuan fakta itu, polisi mulai mengesampingkan motif perampokan dalam kasus ini.

“Kami masih terus melakukan pengembangan dan memeriksa saksi-saksi. Karena yang tahu hilangnya barang-barang milik korban, itu ya korban sendiri. Saksi yang lain juga tidak tahu apa saja barang-barang berharga milik korban. Memang di jenazah korban itu masih ada perhiasan,” ujar Sumarjaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang lansia yang hidup melajang, Ketut Mintaning, 66, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di warung yang ia kontrak pada pukul 13.00 Senin (29/3) siang. Jasad Mintaning ditemukan Kadek Ayu Yudiani, 30, yang juga keponakan korban.

Dugaan penyekapan pun mencuat. Mengingat saat ditemukan, tangan korban dalam kondisi terikat selendang. Selain itu, mulut korban juga disumpal dan diikat menggunakan kain.



SEMPAT diduga korban perampokan disertai pembunuhan, fakta baru terungkap usai polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP di warung Ketut Mintaning alias Bu Minten, 66.

Ternyata dari hasil penyelidikan polisi, tidak ada satupun harta benda korban yang hilang. Meski demikian, polisi menduga kuat jika perempuan yang belum pernah menikah alias ‘perawan tua’ ini mati tak wajar.

 

EKA PRASETYA, Buleleng

SEJAK jenazahnya ditemukan pada, Senin siang (29/3) sekitar pukul 13.00 WITA lalu, polisi secara marathon terus melakukan penyelidikan.

Bahkan setelah melakukan olah TKP, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

Seperti dibenarkan Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, Rabu (31/3).

Saat dikonfirmasi, Iptu Sumarjaya mengatakan, bahwa atas kasus ini, polisi sudah memeriksa 5 (lima) orang saksi.

Selain itu, imbuhnya, polisi juga tengah menanti hasil uji barang bukti dari Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Denpasar, termasuk menanti hasil otopsi dari tim dokter forensik di RSUD Buleleng.

Baca Juga:  Arya Wedakarna; Leluhur Saya Memang Raja Badung Pertama di Bali

“Korban ini memang diduga mati tidak wajar. Kami masih menanti hasil uji barang bukti dari laboratorium forensik, termasuk menunggu hasil otopsi,” kata Sumarjaya saat ditemui di Mapolres Buleleng.

Lebih lanjut, Sumarjaya menegaskan, polisi memastikan memberikan atensi terhadap kasus ini.

Bahkan, saat rapat analisa dan evaluasi (anev) rutin di Mapolres Buleleng, Rabu pagi, kasus penyekapan yang terjadi itu turut menjadi salah satu bahan pembahasan utama.

Sayangnya, meski jadi antensi kepolisian, hingga saat ini, kasus tewasnya Bu Minten masih terkendala dengan minimnya keterangan saksi-saksi.

Selain itu, dari hasil olah TKP, sejumlah barang milik korban juga dikabarkan masih utuh.

Bukti bahwa harta benda milik korban tidak hilang, kata Sumarjaya terungkap dari temuan perhiasan emas yang masih melekat saat jenazah korban ditemukan.

Baca Juga:  Aniaya Cewek Grahadi Karaoke, Oknum Perwira Polresta Denpasar Dicopot

Sehingga atas temuan fakta itu, polisi mulai mengesampingkan motif perampokan dalam kasus ini.

“Kami masih terus melakukan pengembangan dan memeriksa saksi-saksi. Karena yang tahu hilangnya barang-barang milik korban, itu ya korban sendiri. Saksi yang lain juga tidak tahu apa saja barang-barang berharga milik korban. Memang di jenazah korban itu masih ada perhiasan,” ujar Sumarjaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang lansia yang hidup melajang, Ketut Mintaning, 66, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di warung yang ia kontrak pada pukul 13.00 Senin (29/3) siang. Jasad Mintaning ditemukan Kadek Ayu Yudiani, 30, yang juga keponakan korban.

Dugaan penyekapan pun mencuat. Mengingat saat ditemukan, tangan korban dalam kondisi terikat selendang. Selain itu, mulut korban juga disumpal dan diikat menggunakan kain.


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru