27.6 C
Denpasar
Thursday, March 23, 2023

Diduga Sumber Air Tercemar Bakteri Ecoli, Puluhan Anak Tetiba Muntah dan Diare

GIANYAR,radarbali.id-Diduga lantaran sumber air tercemar oleh bakteri ecoli, puluhan anak di Blahbatu Gianyar tetiba mengalami muntah dan diare. Rata-rata, anak yang mengalami hal itu, mereka yang berusia 1 hingga 4 tahun. Plt Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Kamis (2/3) mengatakan, pihakhya telah mulai melakukan atensi. Bahkan penanganan terkait kasus ini sudah dilakukan sejak dua minggu belakangan ini. Hasilnya, pihaknya menemukan adanya puluhan kasus muntah dan diare pada anak di kawasan Pering, Blahbatu, Gianyar. “Kejadiannya pada Februari (2023),” katanya.

Lalu dari segi usia anak, usia 1-4 tahun sebanyak 32 kasus dan kelompok anak usia 5-9 tahun sebanyak 13 kasus. Menurutnya, diperkirakan kondisi serupa juga akan terus meluas di bulan Maret 2023. Pasalnya dari penelusuran yang dilakukan pihaknya, ditemukan juga ada sejumlah anak-anak di Banjar Banda, Kecamatan Blahbatuh juga mengalami gejala serupa. Bahkan saking parahnya ada anak yang sampai harus mendapatkan rawat inap.

Baca Juga:  Air Minum di Tinga-Tinga Tercemar, Labfor Ambil Sampel

Namun terkait rawat inap itu pihak Dinkes belum mendapatkan laporan resmi. Dikatakan Ariyuni, pencemaran terjadi marena masyarakat mengkonsumsi air minum dari sumber air yang kotor dan tercemar.

Lalu air itu dikonsumsi tanpa melalui proses masak yang benar. “Berdasarkan gejala klinis dan masa inkubasi, dugaan sementara  kasus itu disebabkan oleh bakteri phatogen (e.coli, Campylobacter Enteritis) yang mencemari  sumber mata air yang digunakan masyarakat untuk kebutuhan masak dan minum tiap hari,” urainya.

Untuk membuktikan dugaan itu, Dinkes Gianyar juga sudah mulai melakukan pelacakan. Termasuk mengambil sample di beberapa sumber air yang biasa dipakai masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga.

Lalu juga dilakukan rectal swab pada penderita yang belum mendapatkan antibiotik. Lalu apa penyebab munculnya bakteri itu?. Ariyuni mengatakan pencemaran sumber air itu bisa disebabkan oleh adanya kotoran hewan dari bakter lainnya.

Baca Juga:  Catat! Ini Tips Cegah Kanker Sejak Dini dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Sehingga dia menyarankan agar masyarakat mengonsumsi air dari sumber mata air yang bersih. Bahkan, imbuhnya, air untuk konsumsi juga harus melalui proses masak yang benar sebelum diminum. (mar/rid)

 



GIANYAR,radarbali.id-Diduga lantaran sumber air tercemar oleh bakteri ecoli, puluhan anak di Blahbatu Gianyar tetiba mengalami muntah dan diare. Rata-rata, anak yang mengalami hal itu, mereka yang berusia 1 hingga 4 tahun. Plt Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Kamis (2/3) mengatakan, pihakhya telah mulai melakukan atensi. Bahkan penanganan terkait kasus ini sudah dilakukan sejak dua minggu belakangan ini. Hasilnya, pihaknya menemukan adanya puluhan kasus muntah dan diare pada anak di kawasan Pering, Blahbatu, Gianyar. “Kejadiannya pada Februari (2023),” katanya.

Lalu dari segi usia anak, usia 1-4 tahun sebanyak 32 kasus dan kelompok anak usia 5-9 tahun sebanyak 13 kasus. Menurutnya, diperkirakan kondisi serupa juga akan terus meluas di bulan Maret 2023. Pasalnya dari penelusuran yang dilakukan pihaknya, ditemukan juga ada sejumlah anak-anak di Banjar Banda, Kecamatan Blahbatuh juga mengalami gejala serupa. Bahkan saking parahnya ada anak yang sampai harus mendapatkan rawat inap.

Baca Juga:  Catat! Direktur RS Prima Medika Pastikan KTP Dapat Digunakan Untuk Berobat

Namun terkait rawat inap itu pihak Dinkes belum mendapatkan laporan resmi. Dikatakan Ariyuni, pencemaran terjadi marena masyarakat mengkonsumsi air minum dari sumber air yang kotor dan tercemar.

Lalu air itu dikonsumsi tanpa melalui proses masak yang benar. “Berdasarkan gejala klinis dan masa inkubasi, dugaan sementara  kasus itu disebabkan oleh bakteri phatogen (e.coli, Campylobacter Enteritis) yang mencemari  sumber mata air yang digunakan masyarakat untuk kebutuhan masak dan minum tiap hari,” urainya.

Untuk membuktikan dugaan itu, Dinkes Gianyar juga sudah mulai melakukan pelacakan. Termasuk mengambil sample di beberapa sumber air yang biasa dipakai masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga.

Lalu juga dilakukan rectal swab pada penderita yang belum mendapatkan antibiotik. Lalu apa penyebab munculnya bakteri itu?. Ariyuni mengatakan pencemaran sumber air itu bisa disebabkan oleh adanya kotoran hewan dari bakter lainnya.

Baca Juga:  Mudah Marah Redakan dengan Hipnoterapi

Sehingga dia menyarankan agar masyarakat mengonsumsi air dari sumber mata air yang bersih. Bahkan, imbuhnya, air untuk konsumsi juga harus melalui proses masak yang benar sebelum diminum. (mar/rid)

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru