25.4 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

POWER OF MIND

Kalahkan Keras Kepala, Berdamailah Dengan Kesalahan

 Oleh: Santy Sastra

(Mindset Motivator & Hipnoterapis) 

KERAS kepala berarti individu yang tidak mau menuruti nasehat orang lain. Sedangkan kamus Cambridge mendefinisikan arti keras kepala sebagai seseorang yang bersikukuh melakukan hal yang ada dalam benaknya dan di saat yang sama menolak mengerjakan hal lain hingga keinginannya tersebut terpenuhi.

Dari segi psikologi, keras kepala berarti sikap seseorang yang menolak mengubah pendiriannya. Orang yang keras kepala memiliki prinsip, yaitu “Saya tidak akan berubah, Anda pun tidak bisa memaksa saya untuk berubah”.

Alasan di balik sikap keras kepala seseorang bisa beraneka ragam. Namun, pada dasarnya manusia adalah makhluk yang mendasarkan perilakunya terhadap pencarian terhadap hadiah  atau menghindari penyakit.

Penyebab seseorang menjadi keras kepala disebabkan karakter yang melekat dalam dirinya. Individu yang memiliki karakter keras kepala ini akan mudah tersinggung atau bahkan marah dengan orang lain yang memiliki pemikiran berbeda dengannya.

Seseorang bisa menjadi keras kepala karena itulah satu-satunya sikap yang dapat mengantarkannya pada tujuan tertentu. Jika patuh terhadap konsensus sosial, maka tidak ada reward yang akan didapat.

Baca Juga:  Dewan Bali Mulai Bahas Penghapusan Kelas BPJS, Ini Penyebabnya

Seorang anak yang bersikeras tidak ingin menuruti perintah orang tuanya untuk tidur lebih cepat. Jika ia menuruti perintah tersebut, maka si anak tidak akan bisa main game favoritnya di malam hari sehingga ia memilih bersikap keras kepala dengan menentang perintah orang tuanya.

Percaya atau tidak, ada orang yang hanya bersikap keras kepala ke pihak-pihak tertentu saja. Sikap ini mungkin muncul sebagai bentuk balas dendam dalam bentuk pasif-agresif.

Arti keras kepala bisa sangat subjektif, tergantung persepsi masing-masing individu. Ada anggapan bahwa  diri sendiri tidak akan menganggap  sebagai orang yang keras kepala, kecuali orang lain pernah mengatakan demikian dan menjadi kesal karena label tersebut.

Cara mengidentifikasi apakah diri sendiri adalah orang yang keras kepala atau tidak dari ciri-ciri sebagai berikut, jika memiliki ide atau rencana yang harus diwujudkan, sekalipun  tahu bahwa ide atau rencana tersebut adalah salah. Tapi tetap bersikeras melakukan suatu hal, meskipun orang lain tidak ingin melakukannya.

Baca Juga:  Atasi Perasaan Sensitif, Hidup Lebih Tenang

Akan merasa kesal, marah, dan frustrasi ketika orang lain membujuk  untuk melakukan hal yang bertentangan dengan keinginan awal.

Dan tetap menjalankan rencana tersebut, namun hati kecil  menegaskan tetap akan melakukan hal yang berbeda di tengah jalan

Kadang kala, keras kepala bukanlah sifat yang buruk pada diri seseorang asal diimbangi dengan tanggung jawab, fokus, dan usaha untuk mewujudkannya.

Meskipun demikian, tidak ada salahnya meninggalkan sikap ini untuk menghindari kesan adalah orang yang agresif dan egois.

Sikap keras kepala bisa dikurangi dengan mau mendengarkan pendapat orang lain. Banyak orang yang tidak ingin mendengarkan pendapat berbeda karena tidak ingin dianggap berada satu kubu dengan pihak yang berseberangan.

Membuka diri terhadap semua kemungkinan, termasuk yang mungkin tidak terpikirkan, merupakan bentuk fleksibilitas.

Mengakui kesalahan pun bukan berarti mengakui kekalahan, justru bisa jadi hal itu akan menaikkan kredibilitas  di mata orang lain karena  telah bersikap sportif.

Berdamailah dengan kesalahan.. (*/ss/han)



 Oleh: Santy Sastra

(Mindset Motivator & Hipnoterapis) 

KERAS kepala berarti individu yang tidak mau menuruti nasehat orang lain. Sedangkan kamus Cambridge mendefinisikan arti keras kepala sebagai seseorang yang bersikukuh melakukan hal yang ada dalam benaknya dan di saat yang sama menolak mengerjakan hal lain hingga keinginannya tersebut terpenuhi.

Dari segi psikologi, keras kepala berarti sikap seseorang yang menolak mengubah pendiriannya. Orang yang keras kepala memiliki prinsip, yaitu “Saya tidak akan berubah, Anda pun tidak bisa memaksa saya untuk berubah”.

Alasan di balik sikap keras kepala seseorang bisa beraneka ragam. Namun, pada dasarnya manusia adalah makhluk yang mendasarkan perilakunya terhadap pencarian terhadap hadiah  atau menghindari penyakit.

Penyebab seseorang menjadi keras kepala disebabkan karakter yang melekat dalam dirinya. Individu yang memiliki karakter keras kepala ini akan mudah tersinggung atau bahkan marah dengan orang lain yang memiliki pemikiran berbeda dengannya.

Seseorang bisa menjadi keras kepala karena itulah satu-satunya sikap yang dapat mengantarkannya pada tujuan tertentu. Jika patuh terhadap konsensus sosial, maka tidak ada reward yang akan didapat.

Baca Juga:  Nafsu Besar Tenaga Kurang adalah Mimpi Buruk bagi Pria

Seorang anak yang bersikeras tidak ingin menuruti perintah orang tuanya untuk tidur lebih cepat. Jika ia menuruti perintah tersebut, maka si anak tidak akan bisa main game favoritnya di malam hari sehingga ia memilih bersikap keras kepala dengan menentang perintah orang tuanya.

Percaya atau tidak, ada orang yang hanya bersikap keras kepala ke pihak-pihak tertentu saja. Sikap ini mungkin muncul sebagai bentuk balas dendam dalam bentuk pasif-agresif.

Arti keras kepala bisa sangat subjektif, tergantung persepsi masing-masing individu. Ada anggapan bahwa  diri sendiri tidak akan menganggap  sebagai orang yang keras kepala, kecuali orang lain pernah mengatakan demikian dan menjadi kesal karena label tersebut.

Cara mengidentifikasi apakah diri sendiri adalah orang yang keras kepala atau tidak dari ciri-ciri sebagai berikut, jika memiliki ide atau rencana yang harus diwujudkan, sekalipun  tahu bahwa ide atau rencana tersebut adalah salah. Tapi tetap bersikeras melakukan suatu hal, meskipun orang lain tidak ingin melakukannya.

Baca Juga:  Atasi Cemas Berlebih dengan Hipnoterapi

Akan merasa kesal, marah, dan frustrasi ketika orang lain membujuk  untuk melakukan hal yang bertentangan dengan keinginan awal.

Dan tetap menjalankan rencana tersebut, namun hati kecil  menegaskan tetap akan melakukan hal yang berbeda di tengah jalan

Kadang kala, keras kepala bukanlah sifat yang buruk pada diri seseorang asal diimbangi dengan tanggung jawab, fokus, dan usaha untuk mewujudkannya.

Meskipun demikian, tidak ada salahnya meninggalkan sikap ini untuk menghindari kesan adalah orang yang agresif dan egois.

Sikap keras kepala bisa dikurangi dengan mau mendengarkan pendapat orang lain. Banyak orang yang tidak ingin mendengarkan pendapat berbeda karena tidak ingin dianggap berada satu kubu dengan pihak yang berseberangan.

Membuka diri terhadap semua kemungkinan, termasuk yang mungkin tidak terpikirkan, merupakan bentuk fleksibilitas.

Mengakui kesalahan pun bukan berarti mengakui kekalahan, justru bisa jadi hal itu akan menaikkan kredibilitas  di mata orang lain karena  telah bersikap sportif.

Berdamailah dengan kesalahan.. (*/ss/han)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru