27.6 C
Denpasar
Thursday, March 23, 2023

Sadis! Sebelum Habisi Korban, Pembunuh Berantai Setubuhi Korbannya

Bocah Dua Tahun Dicekik hingga Tewas

Radarbali.id– Tiga pelaku pembunuh berantai masing-masing Wowon Erawan alias Aki, 60; Solihin Duloh, 60; dan M. Dede Solehudin, 34, benar-benar kecam. Ini, tergambar dalam rekonstruksi kemarin. Dalam salah satu reka adegan pembunuhan Bayu, tampak Wowon menyerahkan sendiri anaknya tersebut kepada Duloh.

Tersangka Dede dan Wowon saat rekonstruksi di Bekasi sehari sebelumnya. (SURYA BAGUS/RADAR BEKASI)

Duloh pun lalu mengeksekusi bocah lelaki 2 tahun buah pernikahan Wowon dengan Ai Maemunah itu dengan cara mencekiknya hingga meninggal.

Rekonstruksi kemarin (2/3) berlangsung di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Secara keseluruhan, setidaknya yang sudah terdata, komplotan tersebut menewaskan 9 orang. Mereka beraksi dengan mengiming-imingi penggandaan harta.

Di TKP (tempat kejadian perkara) meninggalnya Wiwin Winarti, Noneng Winarti, Bayu, dan Parida, masing-masing disiapkan 22 adegan. Namun, saat rekonstruksi, jumlah adegan berkembang.

Baca Juga:  Edan! Ayah Bejat Tega Setubuhi Anak Kandung dan Ponakan Sendiri di Bengkel

Radar Cianjur (grup radarbali.id) melaporkan, ketiga tersangka pembunuhan berantai yang menelan 9 nyawa itu, yaitu Wowon alias Aki, 60; Solihin Duloh, 60; dan M. Dede Solehudin, 34, dihadirkan pada reka adegan tersebut. Dede sebagai salah satu tersangka berperan sebagai penjemput Noneng dan Wiwin dari Bandung ke Ciranjang dan menyerahkan keduanya ke Wowon.

Sementara Duloh berperan sebagai eksekutor untuk menghilangkan nyawa para korban yang dibawa, termasuk Wiwin dan Noneng.

Di TKP pembunuhan Bayu, yang merupakan anak dari Wowon, direncanakan 19 adegan dan berkembang menjadi 30 adegan. Pada reka adegan tersebut, almarhumah Ai Maemunah, sang ibu yang juga istri keenam Wowon, sempat mengantarkan Bayu, namun turun di jalan.

Pada rekonstruksi itulah Wowon tampak menyerahkan anaknya sendiri kepada Duloh untuk dieksekusi. Adegan demi adegan kejadian pembunuhan tersebut dilakukan oleh ketiga pelaku dengan peran masing-masing.

Baca Juga:  Di Tabanan, Partai Lawas Aman Verifikasi

Rekonstruksi pun dilanjutkan di tempat lainnya, yakni TKP eksekusi Parida. Reka adegan yang seharusnya 22 adegan berkembang menjadi 34 adegan. Dari TKP berbeda itu, terungkap bahwa Dede telah mengetahui rencana pembunuhan tersebut.

Fakta baru lainnya, sebelum dieksekusi, beberapa korban sempat disetubuhi oleh Duloh. “Kami melakukan rekonstruksi di empat lokasi di Ciranjang, tiga tersangka memperagakan peran masing-masing. Beberapa korban pun sempat disetubuhi sebelum dieksekusi oleh tersangka Duloh,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Panji Yoga tanpa memerinci siapa saja korban yang dimaksud.

Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai adanya korban baru atau korban bertambah. Dari hasil penghitungan, total uang yang didapatkan para tersangka kurang lebih Rp 1 miliar. (jpg)

 



Bocah Dua Tahun Dicekik hingga Tewas

Radarbali.id– Tiga pelaku pembunuh berantai masing-masing Wowon Erawan alias Aki, 60; Solihin Duloh, 60; dan M. Dede Solehudin, 34, benar-benar kecam. Ini, tergambar dalam rekonstruksi kemarin. Dalam salah satu reka adegan pembunuhan Bayu, tampak Wowon menyerahkan sendiri anaknya tersebut kepada Duloh.

Tersangka Dede dan Wowon saat rekonstruksi di Bekasi sehari sebelumnya. (SURYA BAGUS/RADAR BEKASI)

Duloh pun lalu mengeksekusi bocah lelaki 2 tahun buah pernikahan Wowon dengan Ai Maemunah itu dengan cara mencekiknya hingga meninggal.

Rekonstruksi kemarin (2/3) berlangsung di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Secara keseluruhan, setidaknya yang sudah terdata, komplotan tersebut menewaskan 9 orang. Mereka beraksi dengan mengiming-imingi penggandaan harta.

Di TKP (tempat kejadian perkara) meninggalnya Wiwin Winarti, Noneng Winarti, Bayu, dan Parida, masing-masing disiapkan 22 adegan. Namun, saat rekonstruksi, jumlah adegan berkembang.

Baca Juga:  Lindungi Pemilih, KPU Bali Mulai Pelototi Lapas dan Rutan

Radar Cianjur (grup radarbali.id) melaporkan, ketiga tersangka pembunuhan berantai yang menelan 9 nyawa itu, yaitu Wowon alias Aki, 60; Solihin Duloh, 60; dan M. Dede Solehudin, 34, dihadirkan pada reka adegan tersebut. Dede sebagai salah satu tersangka berperan sebagai penjemput Noneng dan Wiwin dari Bandung ke Ciranjang dan menyerahkan keduanya ke Wowon.

Sementara Duloh berperan sebagai eksekutor untuk menghilangkan nyawa para korban yang dibawa, termasuk Wiwin dan Noneng.

Di TKP pembunuhan Bayu, yang merupakan anak dari Wowon, direncanakan 19 adegan dan berkembang menjadi 30 adegan. Pada reka adegan tersebut, almarhumah Ai Maemunah, sang ibu yang juga istri keenam Wowon, sempat mengantarkan Bayu, namun turun di jalan.

Pada rekonstruksi itulah Wowon tampak menyerahkan anaknya sendiri kepada Duloh untuk dieksekusi. Adegan demi adegan kejadian pembunuhan tersebut dilakukan oleh ketiga pelaku dengan peran masing-masing.

Baca Juga:  Merasa Bersalah, akhirnya Wowon Dkk Menyatakan Siap Dihukum Mati

Rekonstruksi pun dilanjutkan di tempat lainnya, yakni TKP eksekusi Parida. Reka adegan yang seharusnya 22 adegan berkembang menjadi 34 adegan. Dari TKP berbeda itu, terungkap bahwa Dede telah mengetahui rencana pembunuhan tersebut.

Fakta baru lainnya, sebelum dieksekusi, beberapa korban sempat disetubuhi oleh Duloh. “Kami melakukan rekonstruksi di empat lokasi di Ciranjang, tiga tersangka memperagakan peran masing-masing. Beberapa korban pun sempat disetubuhi sebelum dieksekusi oleh tersangka Duloh,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Panji Yoga tanpa memerinci siapa saja korban yang dimaksud.

Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai adanya korban baru atau korban bertambah. Dari hasil penghitungan, total uang yang didapatkan para tersangka kurang lebih Rp 1 miliar. (jpg)

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru