29.8 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Kolaborasi Pertamina dan Desa Ulakan Gelar Lomba Bulan Bahasa Bali

AMLAPURA,radarbali.id – Desa Ulakan berkolaborasi dengan Desa Adat Ulakan dan Pertamina IT Manggis serta Penyuluh Bahasa Bali Desa Ulakan kembali menggelar Lomba Bulan Bahasa Bali pada Selasa (14/2). Lomba tersebut digelar di Wantilan Pura Puseh Ulakan Desa Ulakan, Manggis.

Bulan Bahasa Bali tahun 2023 yang memasuki kegiatan ke-5 ini mengusung tema Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani yang dimaknai sebagai altar pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk. Adapun jenis lomba dan pembinaan Bulan Bahasa Bali yang diadakan yakni Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD yang merupakan lomba menulis aksara Bali yang diikuti anak-anak tingkat SD.

Tulisan yang dilombakan merupakan bagian dari cerita fabel dengan tema lingkungan. Lomba Ngwacen Aksara di Lontar Tingkat Remaja yakni lomba membaca aksara Bali yang berada di media lontar. Kalimat yang dibaca merupakan potongan-potongan kalimat berbahasa Bali. Lomba Masatua Bali Ibu-Ibu (Krama Istri) yakni lomba story telling cerita fabel yang merupakan cerita rakyat Bali.

Baca Juga:  Gandeng Blue Bird, Dorong Konsumsi BBM Berkualitas & Cashless Payment

Senior Supervisor HSSE IT Manggis Enggartiarso dalam sambutannya mengatakan PT Pertamina IT Manggis bertekad menggandeng masyarakat Ulakan dalam satu payung program yang mengintegrasi kelompok wanita nelayan dan kelompok wanita tani guna mengembangkan aspek sosial ekonomi serta anak-anak yang tergabung dalam forum anak untuk mengembangkan kegiatan adat istiadat, budaya dan lingkungan dalam bentuk program CSR bernama Jejaring Ulakan. “Program ini diusung sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Ini agenda rutin dan kami fasilitasi sehingga bisa tetap menjaga budaya lokal,” kata Enggartiarso.

Desa Ulakan sendiri merupakan desa adat yang kental terhadap adat istiadat dan budaya Bali. Secara geografis Desa Ulakan terdapat pantai dan area perbukitan yang ditumbuhi banyak pepohonan yang subur. Sehingga terdapat banyak petani, peternak dan nelayan. Dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat jaringan ini ditujukan dalam aspek sosial. Melalui program Jejaring Ulakan diharapkan akan membentuk suatu jaringan masyarakat yang positif, bersinergi dan terampil.

Baca Juga:  Harga Pertamax Naik Karena Jenis Nonsubsidi, Ini Penjelasannya

Sementara itu Klian Desa Adat Ulakan, I Ketut Arsana Klian mengungkapkan, kegiatan lomba ini sebagai
upaya untuk mempertahankan budaya sekaligus wadah bagi generasi muda mengasah kemampuannya dalam melestarikan budaya Bali. Ia berharap hal ini ke depannya bisa memberi manfaat bagi masyarakat. “Ini merupakan implementasi dari Pergub Bali nomor 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali,” ucapnya.

Sementara itu, Ni Kadek Sri Wahyuni dari Forum Anak Desa Ulakan mengatakan kegiatan yang dilakukan selain melestarikan budaya juga forum ini sebagai bentuk pengabdian di desa saat ada upacara. “Kami juga mengkampanyekan tentang penanggulangan sampah,” tukasnya. (rba/zul/rid)



AMLAPURA,radarbali.id – Desa Ulakan berkolaborasi dengan Desa Adat Ulakan dan Pertamina IT Manggis serta Penyuluh Bahasa Bali Desa Ulakan kembali menggelar Lomba Bulan Bahasa Bali pada Selasa (14/2). Lomba tersebut digelar di Wantilan Pura Puseh Ulakan Desa Ulakan, Manggis.

Bulan Bahasa Bali tahun 2023 yang memasuki kegiatan ke-5 ini mengusung tema Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani yang dimaknai sebagai altar pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk. Adapun jenis lomba dan pembinaan Bulan Bahasa Bali yang diadakan yakni Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD yang merupakan lomba menulis aksara Bali yang diikuti anak-anak tingkat SD.

Tulisan yang dilombakan merupakan bagian dari cerita fabel dengan tema lingkungan. Lomba Ngwacen Aksara di Lontar Tingkat Remaja yakni lomba membaca aksara Bali yang berada di media lontar. Kalimat yang dibaca merupakan potongan-potongan kalimat berbahasa Bali. Lomba Masatua Bali Ibu-Ibu (Krama Istri) yakni lomba story telling cerita fabel yang merupakan cerita rakyat Bali.

Baca Juga:  Subsidi Tepat BBM, Pertamina Ajak Masyarakat Bali Daftar Kendaraan

Senior Supervisor HSSE IT Manggis Enggartiarso dalam sambutannya mengatakan PT Pertamina IT Manggis bertekad menggandeng masyarakat Ulakan dalam satu payung program yang mengintegrasi kelompok wanita nelayan dan kelompok wanita tani guna mengembangkan aspek sosial ekonomi serta anak-anak yang tergabung dalam forum anak untuk mengembangkan kegiatan adat istiadat, budaya dan lingkungan dalam bentuk program CSR bernama Jejaring Ulakan. “Program ini diusung sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Ini agenda rutin dan kami fasilitasi sehingga bisa tetap menjaga budaya lokal,” kata Enggartiarso.

Desa Ulakan sendiri merupakan desa adat yang kental terhadap adat istiadat dan budaya Bali. Secara geografis Desa Ulakan terdapat pantai dan area perbukitan yang ditumbuhi banyak pepohonan yang subur. Sehingga terdapat banyak petani, peternak dan nelayan. Dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat jaringan ini ditujukan dalam aspek sosial. Melalui program Jejaring Ulakan diharapkan akan membentuk suatu jaringan masyarakat yang positif, bersinergi dan terampil.

Baca Juga:  Harga Pertamax Naik Karena Jenis Nonsubsidi, Ini Penjelasannya

Sementara itu Klian Desa Adat Ulakan, I Ketut Arsana Klian mengungkapkan, kegiatan lomba ini sebagai
upaya untuk mempertahankan budaya sekaligus wadah bagi generasi muda mengasah kemampuannya dalam melestarikan budaya Bali. Ia berharap hal ini ke depannya bisa memberi manfaat bagi masyarakat. “Ini merupakan implementasi dari Pergub Bali nomor 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali,” ucapnya.

Sementara itu, Ni Kadek Sri Wahyuni dari Forum Anak Desa Ulakan mengatakan kegiatan yang dilakukan selain melestarikan budaya juga forum ini sebagai bentuk pengabdian di desa saat ada upacara. “Kami juga mengkampanyekan tentang penanggulangan sampah,” tukasnya. (rba/zul/rid)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru