26.5 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Pawai Ogoh-Ogoh juga Semarak di Magelang

RadarBali.id–  Kemeriahan menyambut Hari Raya Nyepi tahun Caka 1945 tidak hanya sebatas di Bali saja. Di berbagai daerah di Indonesia juga tak kalah semarak. Seperti di Magelang, Jawa Tengah , ini.

Umat Hindu di Magelang mengadakan pawai ogoh-ogoh, Selasa (21/3/2023). Pawai ini sebagai rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi tahun Caka 1945.

Pawai ogoh-ogoh dimulai dari titik awal Artos, hingga halaman Pura Wira Buana Akmil Magelang. Pantauan dari Radar Magelang, ada dua ogoh-ogoh yang diarak. Yakni ogoh-ogoh hanoman dan bhuta kala.

Sesepuh umat Hindu di Magelang I Made Pipil mengatakan, pawai ogoh-ogoh ini memiliki makna membersihkan alam dari unsur-unsur negatif.

Sebelum pawai, umat Hindu menjalani prosesi upacara Melasti atau ritual penyucian alam semesta dan jiwa raga manusia di mata air Tuk Mas, Dakawu, Grabag, Kabupaten Magelang, Minggu (19/3).

Baca Juga:  Target 73 Kota/Kabupaten, Jelajah Nusantara Karena Cinta Indonesia

“Usai pawai, umat akan menjalani tawur kesanga. Tawur kesanga merupakan upacara menetralisasi sifat-sifat buruk dari kita sebagai manusia, menjelang nyepi,” jelasnya.

Setelah tawur kesanga, dilanjutkan persembahyangan di Mandala Utama Pura Wira Buana. Kemudian, Rabu (22/3/2023) ini, dari pukul 00.00 sampai 24.00 melaksanakan catur brata penyepian di pura maupun di rumah masing-masing.

Sementara itu, salah seorang warga, Lala Rahmawati mengaku baru pertama kali menyaksikan pawai tersebut. (JPG/radar magelang/jawapos.com/ rfk/lis)



RadarBali.id–  Kemeriahan menyambut Hari Raya Nyepi tahun Caka 1945 tidak hanya sebatas di Bali saja. Di berbagai daerah di Indonesia juga tak kalah semarak. Seperti di Magelang, Jawa Tengah , ini.

Umat Hindu di Magelang mengadakan pawai ogoh-ogoh, Selasa (21/3/2023). Pawai ini sebagai rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi tahun Caka 1945.

Pawai ogoh-ogoh dimulai dari titik awal Artos, hingga halaman Pura Wira Buana Akmil Magelang. Pantauan dari Radar Magelang, ada dua ogoh-ogoh yang diarak. Yakni ogoh-ogoh hanoman dan bhuta kala.

Sesepuh umat Hindu di Magelang I Made Pipil mengatakan, pawai ogoh-ogoh ini memiliki makna membersihkan alam dari unsur-unsur negatif.

Sebelum pawai, umat Hindu menjalani prosesi upacara Melasti atau ritual penyucian alam semesta dan jiwa raga manusia di mata air Tuk Mas, Dakawu, Grabag, Kabupaten Magelang, Minggu (19/3).

Baca Juga:  Koster – Cok Ace Menang Pilgub, Hasto Menari Kecak 3 Jam, tapi Sayang…

“Usai pawai, umat akan menjalani tawur kesanga. Tawur kesanga merupakan upacara menetralisasi sifat-sifat buruk dari kita sebagai manusia, menjelang nyepi,” jelasnya.

Setelah tawur kesanga, dilanjutkan persembahyangan di Mandala Utama Pura Wira Buana. Kemudian, Rabu (22/3/2023) ini, dari pukul 00.00 sampai 24.00 melaksanakan catur brata penyepian di pura maupun di rumah masing-masing.

Sementara itu, salah seorang warga, Lala Rahmawati mengaku baru pertama kali menyaksikan pawai tersebut. (JPG/radar magelang/jawapos.com/ rfk/lis)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru