DI masa pandemi COVID-19 masyarakat sudah tidak asing lagi dengan protokol kesehatan gerakan 5M yang terdiri dari Memakai masker, Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Cuci tangan juga merupakan salah satu rekomendasi utama WHO (World Health Organization) dalam pencegahan transmisi infeksi COVID-19.
Cara mencuci tangan yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia dapat menggunakan hand sanitizer.
Saat ini penggunaan hand sanitizer sudah sangat lazim di kalangan masyarakat karena dinilai lebih praktis, adapun rekomendasi hand sanitizer yang efektif dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 berdasarkan CDC (Centers for Disease Control) adalah mengandung alkohol minimal 60%.
Tetapi penggunaan secara terus-menerus atau berlebihan ternyata dapat meningkatkan resiko terjadinya dermatitis kontak.
Dermatitis kontak merupakan kondisi iritasi pada kulit yang terjadi saat kulit bersentuhan langsung dengan zat tertentu.
Adapun gejala-gejala yang harus diperhatikan adalah kulit tampak kemerahan, kering, gatal, perih, pecah-pecah, dan kasar.
Pada gejala yang berat dapat dijumpai pembengkakan hingga bintik perdarahan pada tangan. Area yang paling sering terkena adalah punggung tangan dan sela jari tangan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dermatitis kontak akibat penggunaan hand sanitizer diantaranya adalah mencuci tangan dengan air dan sabun minimal selama 20 detik dan hindari air yang terlalu panas karena dapat merusak struktur lemak dan menyebabkan peningkatan permeabilitas kulit sehingga kulit menjadi kering.
Selain itu, pastikan menggunakan hand cream atau ointment sesaat setelah mencuci tangan dan aplikasikan secara menyeluruh hingga jari dan kuku.
Berdasarkan American Academy of Dermatology Association direkomendasikan untuk menggunakan hand cream atau ointment yang mengandung minyak mineral atau petrolatum dan bebas parfum.
Bila gejala dermatitis kontak berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.