29.8 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Prodi MBP Poltekpar Gelar Pelatihan Festival Budaya di Desa Wisata Sayan

GIANYAR, radarbali.id- Pariwisata berbasis masyarakat dikembangkan di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Menyandang status sebagai desa wisata di awal tahun 2020 yang lalu,  pariwisata berbasis masyarakat ini dikembangkan dalam rangka memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat turut berpartisipasi dalam pengelolaan pariwisata di daerahnya.

 

Pengembangan pariwisata berbasis pada komunitas atau masyarakat lokal di Desa Sayan tentu harus sejalan dengan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan etika dari sebagian besar masyarakat setempat, terutama dalam bidang pariwisata. Hal ini penting agar wisatawan yang datang dan hendak berkunjung ke Desa Sayan merasa puas.

Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Politeknik Pariwisata (Prodi MBP Poltekpar) Bali merasa terpanggil untuk sharing alias bertukar pengetahuan dengan masyarakat Desa Sayan. Hal inilah yang mendasari acara bertajuk “Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya di Desa Wisata Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar” yang diselenggarakan Senin, 30  Mei 2022 di Kantor Perbekel Desa Sayan.

 

Kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari enam tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dirancang Prodi MBP Poltekpar Bali untuk Desa Wisata Sayan.

 

“Tema Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini telah disesuaikan dengan kebutuhan Desa Wisata Sayan yang berencana untuk menyelenggarakan banyak event berbasis masyarakat ke depannya. Oleh sebab itu  Politeknik Pariwisata Bali Program studi MBP hadir untuk berpartisipasi dalam memberikan Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya,” ujar Putu Gde Arie Yudhistira, SE., M.M., CHE, Ketua Pelaksana PKM.

Baca Juga:  Prodi MKH Poltekpar Bali Gelar Pelatihan Bahasa Asing Guna Festival Jatiluwih

 

Ketua Unit PKM Poltekpar Bali, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa, M.Ed. mengungkapkan 30 peserta yang hadir merupakan anggota Kelompok Sadar Wisata Desa Sayan dengan beragam usia dan latar belakang. “Ini merupakan hal yang baik karena dengan beragamnya usia peserta pelatihan, akan memastikan terjadinya regenerasi dalam pengelolaan Desa Wisata Sayan sehingga dapat terus berkembang menjadi lebih baik,” ucapnya.

 

Agung Suprastayasa menyarankan pihak Desa Wisata Sayan membuat kelompok khusus yang bertugas mengelola berbagai event, baik besar maupun kecil. Hal ini mengingat beragamnya kegiatan yang akan diadakan di Desa Sayan.

Senada, Kepala Desa Sayan, I Made Andika, S.Kom., menyatakan Desa Wisata Sayan berencana mengadakan beragam event di akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

 

Ia berharap pelatihan oleh Prodi MBP Poltekpar Bali dapat meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa Wisata Sayan. Terutama terkait penyelenggaraan event. Mulai dari perencanaan, sosialisasi, aktualisasi hingga suksesi.

 

“Semenjak lama ditiadakan dikarenakan pandemi global akibat virus Covid-19, event-event yang diadakan akhir-akhir ini disambut sangat antusias oleh masyarakat. Sinyal kebangkitan ini diharapkan berdampak positif bagi masyarakat, baik yang bersifat material maupun non-material,” ujarnya.

Baca Juga:  Poltekpar Bali Gelar FGD Tata Kelola Desa Wisata di Cau Belayu Tabanan

 

Sementara itu, Kaprodi MBP Poltekpar Bali, Ni Putu Evi Wijayanti, SE., M.Par, merinci PKM berlangsung selama 2 hari, 30-31 Mei 2022.

 

Urainya pada hari pertama disampaikan pemaparan materi perencanaan penyelenggaraan event serta kerangka dasar event-festival bertema lingkungan dan budaya. Diharapkan peserta memiliki gambaran bagaimana suatu event diselenggarakan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan serta hal-hal apa saja yang menyertai persiapan dan pelaksanaannya.

Sedangkan pada hari kedua dilaksanakan praktikum dari materi yang dipaparkan sehari sebelumnya. “Diharapkan peserta pelatihan memiliki pengalaman mulai dari pembuatan proposal penyelenggaraan kegiatan hingga pelaksanaannya,” ujar  Evi Wijayanti.

 

Menariknya, selain melibatkan dosen Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Politeknik Pariwisata Bali dan mahasiswa, pelatihan dan pendampingan ini Prodi MBP Poltekpar Bali juga mengundang narasumber hebat di bidangnya, yaitu I Made Gunarta yang merupakan Founder BaliSpirit Festival.

 

Bintang tamu spesial yang merupakan praktisi event profesional ini  membawakan materi tentang merancang sebuah festival dan membagi pengalaman dalam pengelolaan event BaliSpirit Festival. Tak hanya para peserta pelatihan saja yang mendapatkan ilmu dari Founder BaliSpirit Festival ini, namun juga dosen dan mahasiswa. (rba/ken)



GIANYAR, radarbali.id- Pariwisata berbasis masyarakat dikembangkan di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Menyandang status sebagai desa wisata di awal tahun 2020 yang lalu,  pariwisata berbasis masyarakat ini dikembangkan dalam rangka memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat turut berpartisipasi dalam pengelolaan pariwisata di daerahnya.

 

Pengembangan pariwisata berbasis pada komunitas atau masyarakat lokal di Desa Sayan tentu harus sejalan dengan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan etika dari sebagian besar masyarakat setempat, terutama dalam bidang pariwisata. Hal ini penting agar wisatawan yang datang dan hendak berkunjung ke Desa Sayan merasa puas.

Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Politeknik Pariwisata (Prodi MBP Poltekpar) Bali merasa terpanggil untuk sharing alias bertukar pengetahuan dengan masyarakat Desa Sayan. Hal inilah yang mendasari acara bertajuk “Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya di Desa Wisata Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar” yang diselenggarakan Senin, 30  Mei 2022 di Kantor Perbekel Desa Sayan.

 

Kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari enam tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dirancang Prodi MBP Poltekpar Bali untuk Desa Wisata Sayan.

 

“Tema Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini telah disesuaikan dengan kebutuhan Desa Wisata Sayan yang berencana untuk menyelenggarakan banyak event berbasis masyarakat ke depannya. Oleh sebab itu  Politeknik Pariwisata Bali Program studi MBP hadir untuk berpartisipasi dalam memberikan Pelatihan Perencanaan dan Penyelenggaraan Event dan Festival Budaya,” ujar Putu Gde Arie Yudhistira, SE., M.M., CHE, Ketua Pelaksana PKM.

Baca Juga:  Sudikerta Optimistis Paket Sama Rai Mantra, Ngotot Jadi Cagub

 

Ketua Unit PKM Poltekpar Bali, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa, M.Ed. mengungkapkan 30 peserta yang hadir merupakan anggota Kelompok Sadar Wisata Desa Sayan dengan beragam usia dan latar belakang. “Ini merupakan hal yang baik karena dengan beragamnya usia peserta pelatihan, akan memastikan terjadinya regenerasi dalam pengelolaan Desa Wisata Sayan sehingga dapat terus berkembang menjadi lebih baik,” ucapnya.

 

Agung Suprastayasa menyarankan pihak Desa Wisata Sayan membuat kelompok khusus yang bertugas mengelola berbagai event, baik besar maupun kecil. Hal ini mengingat beragamnya kegiatan yang akan diadakan di Desa Sayan.

Senada, Kepala Desa Sayan, I Made Andika, S.Kom., menyatakan Desa Wisata Sayan berencana mengadakan beragam event di akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

 

Ia berharap pelatihan oleh Prodi MBP Poltekpar Bali dapat meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa Wisata Sayan. Terutama terkait penyelenggaraan event. Mulai dari perencanaan, sosialisasi, aktualisasi hingga suksesi.

 

“Semenjak lama ditiadakan dikarenakan pandemi global akibat virus Covid-19, event-event yang diadakan akhir-akhir ini disambut sangat antusias oleh masyarakat. Sinyal kebangkitan ini diharapkan berdampak positif bagi masyarakat, baik yang bersifat material maupun non-material,” ujarnya.

Baca Juga:  Prodi MTB Poltekpar Bali Olah Tongkol Jadi Abon di Klungkung

 

Sementara itu, Kaprodi MBP Poltekpar Bali, Ni Putu Evi Wijayanti, SE., M.Par, merinci PKM berlangsung selama 2 hari, 30-31 Mei 2022.

 

Urainya pada hari pertama disampaikan pemaparan materi perencanaan penyelenggaraan event serta kerangka dasar event-festival bertema lingkungan dan budaya. Diharapkan peserta memiliki gambaran bagaimana suatu event diselenggarakan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan serta hal-hal apa saja yang menyertai persiapan dan pelaksanaannya.

Sedangkan pada hari kedua dilaksanakan praktikum dari materi yang dipaparkan sehari sebelumnya. “Diharapkan peserta pelatihan memiliki pengalaman mulai dari pembuatan proposal penyelenggaraan kegiatan hingga pelaksanaannya,” ujar  Evi Wijayanti.

 

Menariknya, selain melibatkan dosen Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Politeknik Pariwisata Bali dan mahasiswa, pelatihan dan pendampingan ini Prodi MBP Poltekpar Bali juga mengundang narasumber hebat di bidangnya, yaitu I Made Gunarta yang merupakan Founder BaliSpirit Festival.

 

Bintang tamu spesial yang merupakan praktisi event profesional ini  membawakan materi tentang merancang sebuah festival dan membagi pengalaman dalam pengelolaan event BaliSpirit Festival. Tak hanya para peserta pelatihan saja yang mendapatkan ilmu dari Founder BaliSpirit Festival ini, namun juga dosen dan mahasiswa. (rba/ken)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru