25.4 C
Denpasar
Saturday, April 1, 2023

BNN Warning Wisatawan, Jangan Pakai Apalagi Edar Narkoba, Nyanyi Anti Narkoba dari Bali

MANGUPURA,radarbali.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) punya cara baru memberantas peredaran gelap narkoba. Yakni, dilarang keras mengonsumsi atau sampai mengedar Narkotika saat liburan Bali. Ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose, Selasa 7 Maret 2023.

Dikatakan, masuknya lagi turis-turis memperbaiki ekonomi rakyat Bali sangat penting. Tapi yang paling penting, bahwa Bali terbuka, untuk siapa sajauntuk berlibur tetapi tidak boleh menggunakan apalagi mengedarkan narkotika. “Kami siap tindak tegas wisatawan yang berlibur tapi mengkonsumsi Narkoba, apalagi mengedar,” tegas Mantan Kapolda Bali.

Disebutkan, narkotika adalah masalah transnational organized crime. Yang mana, bagi oknum-oknum tertentu menyiapkan narkotika dengan diproduksi di Begara lain kemudian diedarkan di tempat lain. Contohnya, masuk metamfetamina di Indonesia berasal dari golden triangle, golden crescent.

“Saya juga sudah membuka kerja sama dengan golden pickup atau dari South America untuk mencegah kokain yang sudah juga masuk di Bali,” imbuhnya. Dia juga menyebutkan, bahwa Pemerintah Indonesia mendeklarasikan perang dengan narkotika baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

Indonesia perang melawan narkotika, terminologi dalam bahasa Inggris kaitan dengan orang-orang asing adalah war on drug gaungkan ini bersama-sama. “Kobarkan ini sama-sama tentang perang melawan narkotika,” pungkasnya. Perang melawan narkotika kembali digemakan lewat nyanyian yang dikomando Komjenpol Petrus Reinhard Golose.

Baca Juga:  DimSum Gratis Hanya di Golden Palace Hotel Lombok

Aksi tersebut bahkan menjadi rekor, karena diikuti 3,6 juta orang dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini dipusatkan di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, pada Selasa (7/3). Mars BNN bertajuk “Anti Narkotika” dilantunkan baik secara luring oleh 500 orang dan 3.599.500 orang lainnya bernyanyi secara daring.

Para peserta merupakan ASN, TNI, POLRI, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Dengan libatkan orang sebanyak itu kepada jajaran kedeputian pencegahan, karena berdasar angka prevalensi pemakai narkotika di Indonesia itu jumlahnya 3,6 juta pada 2021.

“Sehingga saya minta ini untuk digemakan,” tandasnya. Alasannya memusatkan kegiatan di Bali, karena Pulau Dewata mulai masuk lagi turis-turis yang dapat membenahi perekonomian lewat pariwisata. Maka perlu disampaikan pesan lewat nyanyian ini agar sampai ke luar negeri, bahwa boleh berlibur, tapi tidak dengan memakai atau mengedarkan narkoba.

Aksi BNN RI dalam menggaungkan jargonnya ‘War on Drugs Speed Up Never Let Up’ ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Rekor tersebut soal Menyanyikan Lagu Mars Serentak secara Hybrid oleh Peserta Terbanyak. Menariknya, ada kisah unik saat dirinya menginisiasi aksi ini, yaitu ada seorang anak yang menyanyikan lagu narkoba adalah musuh negara.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Kukuhkan Bunda Anti Narkoba

Ternyata justru ayahnya seorang pengguna narkoba. Sehingga ayahnya merasakan ditegur oleh anaknya melalui nyanyian itu. “Jadi yang saya katakan adalah sing against drug, menyanyi untuk melawan narkoba, dengan gemakan ini, kalau teorinya secara psikologi adalah teori kognitif,” tutunya.

Karena diulang-ulang dirasakan sehingga bisa mengajak orang lain belajar bersama mengenai bahaya narkotika. Dengan Gema ini, semua pihak mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencegah (prevention) atau pendekatan soft power. Selain menyanyi, Kepala BNN RI bersama 3,6 juta orang lainnya mewakili seluruh masyarakat Indonesia secara bersama-sama mendeklarasikan “Perang Melawan  Narkotika” dengan tiga poin penting.

Pertama, menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Lalu, menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dimanapun berada. Ketiga, mendukung sepenuhnya kebijakan BNN RI dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika serta berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkotika).

Melalui kegiatan yang melibatkan jutaan orang ini, diharapkan mampu menggemakan semangat persatuan, perjuangan, dan gerakan membela bangsa dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika untuk mewujudkan Indonesia Bersinar. “Agar gaungnya sampai ke seluruh penjuru negeri,” tutupnya. (dre/rid)

 



MANGUPURA,radarbali.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) punya cara baru memberantas peredaran gelap narkoba. Yakni, dilarang keras mengonsumsi atau sampai mengedar Narkotika saat liburan Bali. Ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose, Selasa 7 Maret 2023.

Dikatakan, masuknya lagi turis-turis memperbaiki ekonomi rakyat Bali sangat penting. Tapi yang paling penting, bahwa Bali terbuka, untuk siapa sajauntuk berlibur tetapi tidak boleh menggunakan apalagi mengedarkan narkotika. “Kami siap tindak tegas wisatawan yang berlibur tapi mengkonsumsi Narkoba, apalagi mengedar,” tegas Mantan Kapolda Bali.

Disebutkan, narkotika adalah masalah transnational organized crime. Yang mana, bagi oknum-oknum tertentu menyiapkan narkotika dengan diproduksi di Begara lain kemudian diedarkan di tempat lain. Contohnya, masuk metamfetamina di Indonesia berasal dari golden triangle, golden crescent.

“Saya juga sudah membuka kerja sama dengan golden pickup atau dari South America untuk mencegah kokain yang sudah juga masuk di Bali,” imbuhnya. Dia juga menyebutkan, bahwa Pemerintah Indonesia mendeklarasikan perang dengan narkotika baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

Indonesia perang melawan narkotika, terminologi dalam bahasa Inggris kaitan dengan orang-orang asing adalah war on drug gaungkan ini bersama-sama. “Kobarkan ini sama-sama tentang perang melawan narkotika,” pungkasnya. Perang melawan narkotika kembali digemakan lewat nyanyian yang dikomando Komjenpol Petrus Reinhard Golose.

Baca Juga:  Tata Danau Buyan, Pemkab Buleleng Siapkan Rp 50 Miliar

Aksi tersebut bahkan menjadi rekor, karena diikuti 3,6 juta orang dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini dipusatkan di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, pada Selasa (7/3). Mars BNN bertajuk “Anti Narkotika” dilantunkan baik secara luring oleh 500 orang dan 3.599.500 orang lainnya bernyanyi secara daring.

Para peserta merupakan ASN, TNI, POLRI, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Dengan libatkan orang sebanyak itu kepada jajaran kedeputian pencegahan, karena berdasar angka prevalensi pemakai narkotika di Indonesia itu jumlahnya 3,6 juta pada 2021.

“Sehingga saya minta ini untuk digemakan,” tandasnya. Alasannya memusatkan kegiatan di Bali, karena Pulau Dewata mulai masuk lagi turis-turis yang dapat membenahi perekonomian lewat pariwisata. Maka perlu disampaikan pesan lewat nyanyian ini agar sampai ke luar negeri, bahwa boleh berlibur, tapi tidak dengan memakai atau mengedarkan narkoba.

Aksi BNN RI dalam menggaungkan jargonnya ‘War on Drugs Speed Up Never Let Up’ ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Rekor tersebut soal Menyanyikan Lagu Mars Serentak secara Hybrid oleh Peserta Terbanyak. Menariknya, ada kisah unik saat dirinya menginisiasi aksi ini, yaitu ada seorang anak yang menyanyikan lagu narkoba adalah musuh negara.

Baca Juga:  Dari Honda Fun Off Road Touring

Ternyata justru ayahnya seorang pengguna narkoba. Sehingga ayahnya merasakan ditegur oleh anaknya melalui nyanyian itu. “Jadi yang saya katakan adalah sing against drug, menyanyi untuk melawan narkoba, dengan gemakan ini, kalau teorinya secara psikologi adalah teori kognitif,” tutunya.

Karena diulang-ulang dirasakan sehingga bisa mengajak orang lain belajar bersama mengenai bahaya narkotika. Dengan Gema ini, semua pihak mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencegah (prevention) atau pendekatan soft power. Selain menyanyi, Kepala BNN RI bersama 3,6 juta orang lainnya mewakili seluruh masyarakat Indonesia secara bersama-sama mendeklarasikan “Perang Melawan  Narkotika” dengan tiga poin penting.

Pertama, menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Lalu, menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dimanapun berada. Ketiga, mendukung sepenuhnya kebijakan BNN RI dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika serta berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkotika).

Melalui kegiatan yang melibatkan jutaan orang ini, diharapkan mampu menggemakan semangat persatuan, perjuangan, dan gerakan membela bangsa dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika untuk mewujudkan Indonesia Bersinar. “Agar gaungnya sampai ke seluruh penjuru negeri,” tutupnya. (dre/rid)

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru