UBUD – Hotel-hotel berbintang di kawasan wisata Ubud, Gianyar kini tengah resah. Para pengusaha hotel resah lantaran
hingga saat ini agen wisata terbesar di dunia, Thomas Cook, tak kunjung bayar utang pasca perusahaan tersebut dinyatakan bangkut.
“Di Gianyar, ada sekitar 10 hotel yang bekerjasama dengan dia (Thomas Cook, red). Di Ubud, ada kelas bintang tiga ke atas,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gianyar Pande Mahayasa Adityawarman kemarin.
Nilai utangnya sendiri mencapai miliaran rupiah. “Mungkin ada hotel (diutangi, red) bermiliar-miliar,” jelasnya.
Mengenai utang itu, Pande Adit tidak bisa menanggapi kondisi hotel yang diutangi. “Semoga (baik-baik). Saya tidak tahu gimana mereka. Di satu hotel saja, Thomas Cook yang membawa tamu,” bebernya.
Kedepan, sebagai antisipasi, hotel diminta mengukur credit facility para agen wisata. “Antisipasinya adalah, ketika ada agen berhutang 30 hari, bisa diketagorikan (agen, red) tidak sehat,” ujar Pande Adityawarman.
“Kalau berhutang 60 hari, itu maksimal sekali, kalau lewat seperti itu, kita sudah bisa dah, wah ini sudah merah raportnya,” imbuhnya.
Pihaknya menyarankan hotel untuk meminta pembayaran di awal kepada para agen wisata. Tujuannya agar kejadian serupa terulang di kemudian hari.
Dengan tutupnya agen wisata Thomas Cook, hotel di Gianyar berupaya merangkul agen besar lain di luar negeri. “Jadi 1 tutup, tamu lainnya akan booking ke agen lain. Itu sudah berlaku,” paparnya.
Pande Adityawarman sendiri menyakini kunjungan wisata ke Gianyar, terutama ke Ubud, tidak terpengaruh Thomas Cook. Itu karena banyak agen lain di luar sana.
“Kalau siang macet, artinya tamu dari seluruh Bali ramai. Kalau malam banyak tamu jalan kaki di Ubud, berarti Ubud ramai,” pungkasnya beranalogi.
Thomas Cook adalah sebuah perusahaan travel asal Inggris. Thomas Cook merupakan biro perjalanan tertua di dunia yang berdiri pada tahun 1841.
Kini, perusahaan telah bangkrut. Hal ini menyebabkan ratusan ribu turis yang sedang berlibur dengan jasa perusahaan tersebut terlantar. Termasuk di Bali.
Sebanyak 16 hotel yang melakukan kerjasama dengan Thomas Cook pun mesti mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.