27.6 C
Denpasar
Thursday, March 23, 2023

Visa Kunjungan Rusia dan Ukraina Dicabut, Wistawan DTW Tanah Lot Diprediksi Turun

TABANAN,radarbali.id– Adanya wacana dari Gubernur Bali Wayan Koster terkait pencabutan Visa on Arrival (VoA) bagi turis Rusia dan Ukraina ke Bali dipastikan akan berdampak pada turun jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Bali dan Tabanan khususnya.

Salah satunya DTW Tanah Lot Desa Beraban, Kediri Tabanan, bila wacana itu sampai terealisasi, jumlah kunjungan bakal turun, meski penurunan tidak terlalu signifikan.

“Saya dengar masih wacana. Jika itu benar dilakukan, prediksi kami akan terjadi penurunan kunjungan (turis) ke Tanah Lot,” jelas Asisten Manajer Daya Tarik Wisata (DTW), Putu Toni Wirawan, Minggu (19/3).

Meski tidak merincikan seberapa persentase kunjungan turis Rusia di Tanah Lot, ia melihatnya dominasi itu juga terjadi secara umum. Khususnya kunjungan wisatawan di tingkat provinsi setelah kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat akibat Pandemi Covid-19 dicabut. “Kalau dulu kan Tiongkok. Tapi sekarang ini, setelah pandemi Covid-19, justru Rusia,” sebutnya.

Baca Juga:  Pemprov Manut WHO, Menko Luhut; Bali Berhasil Tangani Covid-19

Sejauh ini, sambungnya, sejak wacana ini muncul sebagai buntut banyaknya ‘turis berulah’ belum begitu mempengaruhi kunjungan ke Tanah Lot. Karena di saat yang sama penertiban juga sedang dilakukan aparat.

Belum lagi, sekarang wisatawan dari beberapa negara di benua Eropa lainnya seperti Jerman atau Inggris juga mulai berdatangan.

“Ada juga yang dari Australia. Kalau yang dari Tiongkok paling banyak 20 orang dalam seminggu. Tidak seperti dulu yang jumlahnya bisa 4 sampai 5 rombongan bus,” tuturnya.

Namun bilamana wacana pencabutan VoA bagi turis Rusia dan Ukraina sebagai buntut dari fenomena ‘turis berulah’ ini benar direalisasikan, pihaknya tentu tidak akan bisa berbuat banyak. Sebab itu merupakan sebuah kebijakan pemerintah.

Baca Juga:  Film Kenapa Harus Bule; Standar Ganda Kecantikan Versi Indonesia

“Yang kami harapkan, jangan sampai ini berpengaruh juga ke wisatawan asing dari negara lainnya,” pungkasnya. (uli/rid)



TABANAN,radarbali.id– Adanya wacana dari Gubernur Bali Wayan Koster terkait pencabutan Visa on Arrival (VoA) bagi turis Rusia dan Ukraina ke Bali dipastikan akan berdampak pada turun jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Bali dan Tabanan khususnya.

Salah satunya DTW Tanah Lot Desa Beraban, Kediri Tabanan, bila wacana itu sampai terealisasi, jumlah kunjungan bakal turun, meski penurunan tidak terlalu signifikan.

“Saya dengar masih wacana. Jika itu benar dilakukan, prediksi kami akan terjadi penurunan kunjungan (turis) ke Tanah Lot,” jelas Asisten Manajer Daya Tarik Wisata (DTW), Putu Toni Wirawan, Minggu (19/3).

Meski tidak merincikan seberapa persentase kunjungan turis Rusia di Tanah Lot, ia melihatnya dominasi itu juga terjadi secara umum. Khususnya kunjungan wisatawan di tingkat provinsi setelah kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat akibat Pandemi Covid-19 dicabut. “Kalau dulu kan Tiongkok. Tapi sekarang ini, setelah pandemi Covid-19, justru Rusia,” sebutnya.

Baca Juga:  Tika Pagraky Nyaman Sepanggung Bareng Rocktober

Sejauh ini, sambungnya, sejak wacana ini muncul sebagai buntut banyaknya ‘turis berulah’ belum begitu mempengaruhi kunjungan ke Tanah Lot. Karena di saat yang sama penertiban juga sedang dilakukan aparat.

Belum lagi, sekarang wisatawan dari beberapa negara di benua Eropa lainnya seperti Jerman atau Inggris juga mulai berdatangan.

“Ada juga yang dari Australia. Kalau yang dari Tiongkok paling banyak 20 orang dalam seminggu. Tidak seperti dulu yang jumlahnya bisa 4 sampai 5 rombongan bus,” tuturnya.

Namun bilamana wacana pencabutan VoA bagi turis Rusia dan Ukraina sebagai buntut dari fenomena ‘turis berulah’ ini benar direalisasikan, pihaknya tentu tidak akan bisa berbuat banyak. Sebab itu merupakan sebuah kebijakan pemerintah.

Baca Juga:  Penerbangan dari Tiongkok Mulai Ramai, Tanah Lot pun Kecipratan

“Yang kami harapkan, jangan sampai ini berpengaruh juga ke wisatawan asing dari negara lainnya,” pungkasnya. (uli/rid)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru