27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Diduga Jadi Tempat Sembunyi, Dinas Pariwisata Akan Telusuri Adanya Kampung Rusia di Bali 

DENPASAR,radarbali.id –  Ulah warga negara asing (WNA) di Bali menjadi sorotan. Berbagai pelanggaran dilakukan turis di Bali sehingga mengganggu kenyaman. Kasus terbanyak dilakukan oleh turis Rusia, negara maju yang saat ini sedang konflik dengan Ukraina.

Informasi di lapangan menyebutkan,  ada kampung Rusia di Kuta Selatan, Badung. Bahkan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana menyebutkan ada kampung eksklusif untuk para turis tertentu di Ubud, Gianyar.

 

Dikonfirmasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan  belum mengetahui informasi adanya kampung khusus turis. Ia baru mendengar informasi tersebut karena Wagub Bali yang menyampaikan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Timpora (Tim Pengawasan Orang Asing). Termasuk dengan pemerintah kabupaten/kota. ” Akan kami cari langkah-langkahnya seperti apa kalau mengganggu,” terangnya.

Baca Juga:  Miris! Menggelandang di Bali 2 Bulan Lebih, WNA Amerika Serikat Dideportasi, Begini Penyebabnya

 

Lebih lanjut disampaikan, jika ada penyimpangan maupun pelanggaran akan ditindak oleh instansi terkait. Misalkan menyalahgunakan visa akan ditindak Imigrasi. Pihaknya memantau terlebih dahulu untuk mengambil tindakan. ” Jumlahnya itu saya belum dapat laporan Saya baru dengar juga. Harus dipantau baru ada penindakan, ucapnya.

 

Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Budi Utama, mengatakan  penataan pariwisata sudah diatur dalam peraturan gubernur.   Hal yang sama disampaikan Nyoman Budi Utama, jika ada pelanggaran yang dilakukan WNA sudah ada sanksi tegas yakni dilakukan deportasi. Turis yang kerap melanggar berkendara dan lalu lintas menurutnya harus ada ketegasan kepolisian. Serta juga sosialisasi dan edukasi  dari pengusaha rental. ” Kalau tidak ada kelengkapan dari turis jangan disewakan kendaraan. Kayak SIM dan jika tidak tahu aturan diberikan edukasi,” ucap Politikus PDI Perjuangan ini.

Baca Juga:  8 Bulan Bertahan Hidup di Bali dengan Andalkan Kiriman Uang dari Teman

Nyoman Budi Utama mengakui, Rusia menjadi turis paling banyak di Bali saat ini   menggeser Tiongkok.  Sebelum Pandemi, Warga Tiongkok yang paling banyak berwisata ke Bali  yaitu  nomor dua setelah Australia.  Banyaknya warga Rusia ke Bali diduga berbagai hal terutama akibat konflik. ” Ada tim terpadu itu yang harus bertindak. Intinya harus menjaga ketertiban di Bali. Supaya tidak  ada berita di luar Bali, kalau Bali  kesannya kurang bagus,” imbuhnya. (feb/rid)



DENPASAR,radarbali.id –  Ulah warga negara asing (WNA) di Bali menjadi sorotan. Berbagai pelanggaran dilakukan turis di Bali sehingga mengganggu kenyaman. Kasus terbanyak dilakukan oleh turis Rusia, negara maju yang saat ini sedang konflik dengan Ukraina.

Informasi di lapangan menyebutkan,  ada kampung Rusia di Kuta Selatan, Badung. Bahkan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana menyebutkan ada kampung eksklusif untuk para turis tertentu di Ubud, Gianyar.

 

Dikonfirmasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan  belum mengetahui informasi adanya kampung khusus turis. Ia baru mendengar informasi tersebut karena Wagub Bali yang menyampaikan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Timpora (Tim Pengawasan Orang Asing). Termasuk dengan pemerintah kabupaten/kota. ” Akan kami cari langkah-langkahnya seperti apa kalau mengganggu,” terangnya.

Baca Juga:  Ditutup Dengan Hujan Rintik-rintik, Ubud Festival Jazz Sihir Ribuan...

 

Lebih lanjut disampaikan, jika ada penyimpangan maupun pelanggaran akan ditindak oleh instansi terkait. Misalkan menyalahgunakan visa akan ditindak Imigrasi. Pihaknya memantau terlebih dahulu untuk mengambil tindakan. ” Jumlahnya itu saya belum dapat laporan Saya baru dengar juga. Harus dipantau baru ada penindakan, ucapnya.

 

Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Budi Utama, mengatakan  penataan pariwisata sudah diatur dalam peraturan gubernur.   Hal yang sama disampaikan Nyoman Budi Utama, jika ada pelanggaran yang dilakukan WNA sudah ada sanksi tegas yakni dilakukan deportasi. Turis yang kerap melanggar berkendara dan lalu lintas menurutnya harus ada ketegasan kepolisian. Serta juga sosialisasi dan edukasi  dari pengusaha rental. ” Kalau tidak ada kelengkapan dari turis jangan disewakan kendaraan. Kayak SIM dan jika tidak tahu aturan diberikan edukasi,” ucap Politikus PDI Perjuangan ini.

Baca Juga:  Tak Perpanjang Visa karena Kehabisan Uang, WN Nigeria Diamankan

Nyoman Budi Utama mengakui, Rusia menjadi turis paling banyak di Bali saat ini   menggeser Tiongkok.  Sebelum Pandemi, Warga Tiongkok yang paling banyak berwisata ke Bali  yaitu  nomor dua setelah Australia.  Banyaknya warga Rusia ke Bali diduga berbagai hal terutama akibat konflik. ” Ada tim terpadu itu yang harus bertindak. Intinya harus menjaga ketertiban di Bali. Supaya tidak  ada berita di luar Bali, kalau Bali  kesannya kurang bagus,” imbuhnya. (feb/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru