TABANAN – Wisata camping bukan hanya diserbu wisatawan lokal dari Bali. Bahkan, usaha wisata camping juga menjadi primadona wisatawan luar Bali. Seperti dari Jakarta dan Surabaya.
Hal itu diungkapkan Dewa Putu Wimpie Wardiana, pengusaha camping Taman Danu Camp di Banjar Kembang Mertha, Desa Candikuning, dekat Danau Beratan, Bedugul, Baturiti, Tabanan.
Menurut Dewa Putu Wimpie Wardiana, libur Natal dan menjelang berakhirnya tahun 2021 tingkat kunjungan wisatawan ke tempat usahanya melonjak drastis.
Wisatawan ada yang menyewa kamar dari tenda camping, ada juga yang membawa tenda sendiri sehingga hanya cukup menyewa tempat.
“Tahun 2021 hampir 90 persen kamar terisi untuk berwisata camping di Bedugul, Baturiti, Tabanan dari hari biasanya. Lonjakan wisatawan sejak 22 Desember (2021),” jelas Wimpie, Jumat (24/12).
Taman Danu Camp sendiri mulai berdiri sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Berdiri sejak usaha tanaman sayur untuk menyuplai kebutuhan hotel dan restoran di Bali sepi.
“Dari 11 kamar camping yang pihaknya sediakan dan 30 tenda camping, semuanya full dan dilakukan booking sampai malam tahun baru 2022,” terang Wimpie yang mengaku usahanya bisa meraup Rp8 juta per hari karena ramainya pengunjung.
Kondisi ini tidak hanya terjadi di usaha yang dia kelola. Sejumlah usaha wisata camping di sebelahnya yang kini mulai menjamur juga ketiban rezeki nomplok karena ramai wisatawan yang datang menginap.
Untuk tamu yang datang, Wimpie menjelaskan, di Taman Danu Camp miliknya bukan hanya datang dari tamu lokal di Bali. Melainkan wisatawan domestik. Seperti, Tangerang, Jakarta, Sidoarjo, Surabaya dan daerah pulau Jawa lainnya.
“Khusus wisawatan luar Bali mereka bisa menginap atau ngecamp atau bermalam 2-3 hari. Sedangkan lokal Bali 1-2 malam,” jelas pengusaha muda ini.
Wimpie menyebut bukan hanya dia sebagai pelaku wisata yang menikmati dampak dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Melainkan terhadap penjualan oleh-oleh makanan yang berada di pinggir jalan DTW Ulun Danu Beratan.
“Ya kalau kunjungan meningkat otomatis itu dampak ke pedagang oleh-oleh di Bedugul. Baturiti,” tutur pria yang memiliki luas camp sekitar 20 are ini.