DENPASAR, Radar Bali.id – Untuk mengantisipasi risiko kemungkinan adanya penyebaran Covid-19 dari pelancong asal Tiongkok yang berlibur ke Bali, para pelaku pariwisata diprioritaskan khusus . Mereka akan mendapatkan jatah vaksin booster kedua.
Kegiatan vaksinasi ini langsung dipantau Wakil Gubernur yang juga selaku Ketua BPD PHRI Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). Yakni memfasilitasi vaksinasi Covid-19 booster tahap kedua bagi pelaku pariwisata.
Pada kesempatan itu, didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Gede Anom dan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Indah Yustikarini, Wagub Cok Ace meninjau pelaksanaan vaksinasi di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (28/1/2023). Untuk kegiatan vaksinasi booster kedua ini, Diskes Bali menyiapkan 5.000 dosis vaksin jenis pfizer.
“Turis Tiongkok juga mulai berdatangan. Sedangkan yang kita tahu di sana Covid-19 masih ada. Untuk itu, langkah yang bisa kita tempuh adalah pemberian vaksin booster dosis kedua. Ini salah satu cara meningkatkan imun,” ucap Kadiskes dr. Gede Anom (28/1/2023).
Lebih jauh dia menambahkan bahwa saat ini Bali memiliki ketersediaan dosis vaksin yang cukup untuk mengintensifkan pemberian booster tahap kedua. “Kami punya stok 50 ribu dosis, itu artinya cukup untuk 100 ribu orang. Karena untuk booster dosisnya setengah. Kami yakin pemerintah akan terus menambah pasokan,” sebutnya.
Sama seperti kegiatan vaksinasi tahap 1, 2 dan booster pertama, pelayanan vaksin akan dibuka di banjar-banjar atau tempat umum. “Saat ini kabupaten/kota sudah bergerak, kami yakin bisa mencapai target sesuai jumlah pada booster pertama yaitu 82 persen,” jelasnya.
Selain membuka posko di banjar-banjar, Dinkes Bali juga menyasar ASN Pemprov Bali yang berjumlah 17 ribu orang. Vaksinasi booster kedua bagi ASN Pemprov Bali dijadwalkan mulai 30 Januari 2023. “Dengan menurunkan tujuh tim, kami jadwalkan selama 17 hari,” pungkasnya.
Wagub Cok Ace menyampaikan pelaku pariwisata menjadi kelompok yang memperoleh prioritas karena mereka bersentuhan langsung dengan wisatawan asing.“Indonesia khususnya Bali sudah makin dibuka untuk negara asing dan sebagaimana yang kita ketahui, sejumlah negara tak mewajibkan warganya untuk vaksinasi. Menyikapi hal ini, kita melakukan sejumlah pendekatan,” ucapnya.
Pendekatan yang dilakukan yaitu memastikan wisatawan mancanegara yang datang bebas dari paparan Covid-19. Caranya adalah dengan deteksi suhu tubuh di bandara. Pendekatan kedua yaitu memastikan imunitas para pekerja di bidang pariwisata terjaga dengan baik agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Kami pastikan para pekerja di sektor pariwisata tetap sehat dan baik-baik saja karena mereka berada di garis terdepan. Caranya ya dengan pemberian vaksin booster tahap kedua,” ungkapnya. Pada bagian lain, Wagub Cok Ace juga mengimbau masyarakat luas mendukung kebijakan ini dengan proaktif mendatangi pos layanan kesehatan untuk memperoleh vaksin booster tahap kedua. [ni kadek novi febriani/radar bali]